• Login
  • Register
Rabu, 23 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Pemukulan Anak Tidak Membuat Anak Jadi Lebih Baik

Pemukulan juga tidak akan mengubah anak menjadi individu yang baik. Tetapi bisa semakin buruk dan anak justru belajar tentang kekerasan untuk dilakukan pada sebayanya atau yang lain

Redaksi Redaksi
26/10/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
pemukulan

pemukulan

420
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk pada penjelasan Ibn Asyur terkait cara mendidik anak dengan cara memukul, maka tindakan ini menurutnya merupakan tindakan yang tidak efektif untuk membuat anak menjadi baik.

Bahkan bisa jadi pemukulan kepada anak akan berdampak lebih buruk untuk kehidupannya di masa depan.

Lebih lanjut, pemukulan juga tidak akan mengubah anak menjadi individu yang baik. Tetapi bisa semakin buruk dan anak justru belajar tentang kekerasan untuk dilakukan pada sebayanya atau yang lain.

Terlebih lagi dengan kondisi seseorang yang memukul anak, baik orang tuanya, wali, maupun gurunya, lebih sering karena kemarahan, dibanding karena benarbenar ingin mendidik dan mendisiplinkan.

Hal ini, menurut Dr. Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Fikih Hak Anak, sama persis dengan kondisi para laki-laki ketika memukul istri mereka. Artinya, dengan kerangka maqashid terkait hak anak, segala bentuk kekerasan fisik dan psikis adalah perbuatan terlarang, sekalipun sebagai metode pendidikan.

Baca Juga:

Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

Jangan Biarkan Fondasi Mental Anak Jadi Rapuh

Pentingnya Membentuk Karakter Anak Sejak Dini: IQ, EQ, dan SQ

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

Pemukulan bisa menggantinya dengan segala tindakan tegas, namun bukan kekerasan fisik dan psikis, untuk mendidik anak dan membiasakannya dengan teladan-teladan kebaikan.

Pembahasan isu pemukulan dalam pendidikan ini yang menggunakan kerangka maqashid al-syari’ah masih jarang menggunakannya.

Dengan menerjemahkan lima prinsip universal (al-kulliyyat al-khams) sebagai basis pelarangan kekerasan fisik, karena melanggar prinsip perlindungan jiwa anak (hifzh al-nafs).

Kemudian prinsip perlindungan akal intelektual mereka (hifzh al-‘aql). Lalu masa depan anak untuk berkeluarga (hifzh al-nasl), potensi anak untuk cakap dalam hal ekonomi (hifzh al-mal). Serta nilai-nilai agama (hifzh al-din) terutama tentang prinsip kasih sayang. (Rul)

Tags: anakBaikDr. Faqihuddin Abdul KodirJadiLebihmembuatpemukulan anakTidak
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Keadilan

Standar Keadilan Menurut Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm

23 Juli 2025
Nafkah Suami

Suami dan Istri Sama-sama Bisa Memberikan Nafkah Keluarga

22 Juli 2025
Saling Mengenal

Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan

22 Juli 2025
sharing properti keluarga

Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

22 Juli 2025
properti keluarga

Ketika Properti Keluarga Menjadi Sumber Ketidakadilan

22 Juli 2025
Konflik Keluarga

Manajemen Konflik Keluarga

21 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • sharing properti keluarga

    Menguatkan Praktik Sharing Properti Keluarga di Tengah Budaya Patriarki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Sibling Rivalry dalam Rumah: Saudara Kandung, Tapi Rasa Rival?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Saling Mengenal, Bukan Saling Merendahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menuju Pesantren Inklusif: Sebuah Oto-kritik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Difabel dalam Narasi Film Sore: Istri dari Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menemukan Makna Cinta yang Mubadalah dari Film Sore: Istri dari Masa Depan
  • Standar Keadilan Menurut Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm
  • Mengapa Perlindungan Anak Harus Dimulai dari Kesadaran Gender?
  • Suami dan Istri Sama-sama Bisa Memberikan Nafkah Keluarga
  • Menuju Pesantren Inklusif: Sebuah Oto-kritik

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID