Mubadalah.id – Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah terus memberikan ruang kepada para perempuan untuk meningkatkan kompetensi melalui beberapa pelatihan kerja yang tersertifikasi.
Peningkatakan kompetensi ini, kata Ida, berlaku bagi semuanya, terutama bagi perempuan yang putus sekolah pada tingkat Sekolah Menangah Pertama (SMP) ke bawah.
“Era sekarang saja ijazah sudah tidak begitu menjadi masalah sepanjang mereka memiliki kompetensi yang tersertifikasi,” kata Ida Fauziyah dalam Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) di Pondok Pesantren Hasyim Asy’Ari Bangsri, Jepara, Kamis, 24 November 2022.
“Hal yang kami siapkan adalah mereka menjadi pekerja yang kompeten yang menggeser dari pekerja informal untuk menjadi pekerja formal,” tambahnya.
Lebih lanjut, Menaker menyampaikan bahwa jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS). Maka mayoritas angkatan kerja di Indonesia adalah perempuan dengan tingkat pendidikan SMP ke bawah.
Ida mengatakan setidaknya ada 56% angkatan kerja berpendidikan SMP ke bawah. Dari angka itu, lanjut Ida, lebih besar jumlahnya harus para perempuan isi.
“Jadi, mohon maaf kalau hari ini masih mendapati perempuan-perempuan yang bekerja ke luar negeri adalah pada sektor-sektor informal atau sektor domestik,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Ida mengaku bahwa kondisi ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
Pemerintah juga, kata Ida, terus bekerja keras membangun link and match untuk meningkatkan kompetensi masyarakat. Terutama perempuan yang tingkat pendidikannya SMP ke bawah.
“Hal itu karena terjadi miss match karena background pendidikannya tidak sesuai dengan pasar kerja. Itu yang menjadi tantangan kita,” tandasnya.