• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Figur

Aisyah Sosok Perempuan yang Gagah

Mubadalah Mubadalah
12/11/2022
in Figur
0
Aisyah Sosok Perempuan yang Gagah

Aisyah Sosok Perempuan yang Gagah

37
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id– Aisyah sosok perempuan yang gagah.  Sebuah pertanyaan menarik diajukan Abu ‘Abdullah al-Husein bin Ahmad bin Sa’dan, seorang menteri pada dinasti Buwaihi (373-375 H): “Apakah ada perempuan yang menjadi laki-laki?”. Abu Hayyan al-Tauhidi menjawab: “Abu Sa’id al-Sairafi menceritakan kepadaku bahwa ‘Aisyah binti Abu Bakar pernah disebut sebagai laki-laki Arab (Rajulah al-‘Arab)” (Kata ini tentu saja tidak sama dengan “mutarajjilah” (perempuan yang berdandan atau berpenampilan laki-laki), melainkan mempunyai kecerdasan seperti umumnya laki-laki pada masa itu).

“Sayangnya”, kata Abu Sa’id, “orang asing (non-Arab) kemudian menenggelamkan predikat ini dari sejarah. Demi Tuhan, ia benar-benar begitu. Saya pernah mendengar orang mengatakan: “Kalau saja ayahnya punya anak laki-laki seperti ia (‘Aisyah) niscaya ia tidak akan bisa berbuat apa-apa dihadapannya (‘Aisyah)”.

Sang menteri bertanya lagi, “Apakah anda punya informasi tentang pandangan-pandangannya?”. “Sangat banyak. Ia bicara banyak tentang hukum-hukum agama. Pendapat-pendapatnya sangat diperhatikan dan ditransmisikan”, jawab Abu Hayyan

.Diriwayatkan bahwa ‘Aisyah pernah menyampaikan tentang al-Akhlaq al-Karimah (budi pekerti luhur). Katanya: “Ada 10 akhlak karimah, yakni: jujur dalam ucapan, terbuka terhadap orang lain, menjaga amanat (kepercayaan), silaturrahim, menyampaikan kebaikan, memperhatikan tetangga, memperhatikan teman, membayar layak para pekerja, menjamu tamu dan paling penting adalah memiliki rasa malu (untuk berbuat jahat). (Abu Hayyan al-Tauhidi, al-Imta’wa al-Muanasah, III/199-200).

‘Aisyah putri cantik Abu Bakar ini memang cerdas. Suaminya, Muhammad Saw, pernah memanggilnya “Si Pipi Kemerah-merahan”. Sepeninggal suaminya, dia mengomandani pertempuran. Itulah sekilas biografi Aisyah sosok perempuan yang gagah.

Baca Juga:

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Penulis: K.H. Husein Muhammad

Sumber: Spiritualitas Kemanusiaan (Pustaka Rihlah, 2006)

Tags: Aisyah perempuan yang gagahistri nabiperempuan
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Hj. Biyati Ahwarumi

Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

23 Mei 2025
Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Nyai Ratu Junti

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

17 Mei 2025
Nyi HIndun

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

16 Mei 2025
Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi

Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro

9 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • KDRT

    3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID