• Login
  • Register
Selasa, 3 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Hak Kesehatan Reproduksi Perempuan

Rendahnya kesehatan reproduksi perempuan salah satunya penyebabnya adalah kurangnya informasi dan pengetahuan yang cukup tentang kesehatan, terutama kesehatan reproduksi. Pada sisi lain, pemerintah juga belum cukup serius memberikan pelayanan kesehatan

Redaksi Redaksi
07/03/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
kesehatan reproduksi perempuan

kesehatan reproduksi perempuan

677
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sejak awal, al-Qur’an sudah berwasiat untuk berbuat baik kepada orang tua, terutama kepada ibu. Penekanan atas penghormatan kepada ibu karena memang ibu lah yang mengalami kesusahan, terutama ketika mengandung dan melahirkan. Bahkan ibu (perempuan) juga kerap tidak mendapatkan hak kesehatan reproduksinya.

Hal tersebut dinyatakan al-Qur’an:

“Kami wasiatkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada kedua orang tua, karena ibunya telah mengandungnya dengan penuh kesusahan di atas kesusahan dan menyusuinya selama dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu, dan hanya kepada-Ku kamu akan kembali.” (QS. Luqman (31): 14).

Ayat di atas terkait dengan kesehatan reproduksi perempuan yang merupakan bagian dari hak-hak perempuan. Seperti diketahui bersama bahwa hak-hak perempuan adalah bagian dari hak-hak asasi manusia.

Dari sini, menjelaskan persoalan kesehatan reproduksi dan hak-hak reproduksi perempuan menjadi sangat penting untuk dibicarakan di kalangan masyarakat luas, karena membicarakan ini berarti membedah juga persoalan-persoalan kemanusiaan.

Baca Juga:

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

Menafsir Ulang Ajaran Al-Ḥayā’ di Tengah Maraknya Pelecehan Seksual

Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah

Perempuan Masih Terpinggirkan

Ironisnya, kenyataan selama ini menunjukkan perempuan masih belum sepenuhnya mendapatkan hak dan perlakuan sebagaimana yang dinikmati laki-laki. Perempuan masih terpinggirkan dan ternomor duakan.

Pada saat yang sama mereka juga harus melakukan tugas dan kerja ganda untuk menghidupi rumah tangganya (suami dan anak-anak).

Kenyataan ini dapat disaksikan di banyak tempat, terutama di desa-desa dan kampung-kampung. Peristiwa peristiwa sosial juga memperlihatkan kepada kita tidak sedikit kaum perempuan yang diperlakukan secara kejam (kekerasan).

Kekerasan terhadap perempuan terus berlangsung sampai hari ini dalam bentuk yang bermacam-macam seperti fisik, mental, dan seksual. Keadaan ini pada gilirannyg menimbulkan akibat-akibat yang parah dan membahayakan bagi fungsi-fungsi reproduksi dan tubuh perempuan.

Sebuah laporan internasional menyebutkan bahwa setiap tahun lebih dari setengah juta perempuan mati karena sebab-sebab terkait kehamilan dan melahirkan.

Tujuh puluh ribu perempuan meninggal karena pengguguran atau keguguran. Tujuh juta bayi meninggal setiap tahun karena ibunya secara fisik belum siap melahirkan atau kurang mendapatkan perawatan obstettik (kebidanan) yang memadai.

Fakta Kespro Perempuan Masih Rendah

Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa kesehatan reproduksi perempuan di Indonesia masih sangat rendah. Sejumlah indikator lain terkait hal ini antara lain:

Angka Kematian Ibu (AKI) masih tertinggi di ASEAN, aborsi tidak aman meningkat, Orang Dengan HIV Aids (ODHA) semakin menyebar, kanker rahim dan payudara masih banyak.

Kemudian, relasi seksual tidak sehat semakin menggejala, gizi buruk di sejumlah daerah, dan kekerasan dalam rumah tangga yang masih fenomenal.

Rendahnya kesehatan reproduksi perempuan salah satunya penyebabnya adalah kurangnya informasi dan pengetahuan yang cukup tentang kesehatan, terutama kesehatan reproduksi. Pada sisi lain, pemerintah juga belum cukup serius memberikan pelayanan kesehatan masyarakat.

Pelayanan kesehatan harus bersifat luas dan tidak terbatas hanya pada aspek kesehatan fisik. Seperti melalui penyediaan obat-obatan, tenaga medis, sarana fisik, dan tindakan-tindakan kuratif lainnya.

Terlebih aspek-aspek luar terutama tindakan prevensinya. Tentunya hal ini melibatkan banyak bidang dan institusi.*

*Sumber: tulisan KH. Husein Muhammad dalam buku Ijtihad Kyai Husein, Upaya Membangun Keadilan Gender.

Tags: hakkesehatanperempuanreproduksi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Jilbab dan Hijab

Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan

2 Juni 2025
Perempuan Memakai Jilbab

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

2 Juni 2025
Jilbab Menurut Ahli Tafsir

Jilbab Menurut Ahli Tafsir

2 Juni 2025
Makna Hijab dalam

Makna Hijab Menurut Pandangan Ahli Fiqh

2 Juni 2025
Hijab

Makna Hijab dan Jilbab dalam al-Qur’an

1 Juni 2025
Jilbab

Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

1 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Teknologi Asistif

    Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Hijab Menurut Pandangan Ahli Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan
  • Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis
  • Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?
  • Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar
  • Jilbab Menurut Ahli Tafsir

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID