• Login
  • Register
Jumat, 6 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Tiga Kado Istimewa Hari Santri Nasional 2019

Muhammad Ridwan Muhammad Ridwan
23/10/2019
in Publik
0
Hari Santri Nasional 2019
68
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Tahun ini adalah tahun keempat diadakannya peringatan Hari Santri Nasional (HSN). Sejak diresmikan 22 Oktober 2015 lalu, Pemerintah tetap konsisten untuk selalu merayakan peringatan ini setiap tahunnya. Pemerintah sangat berkomitmen untuk memberikan pengakuan serta penghormatan atas jasa dan peran para santri sejak dulu hingga sekarang.

Santri mempunyai andil besar dalam perjalanan sejarah Indonesia. Termasuk yang paling monumental adalah adanya Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang menjadi titik tolak kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. HSN menjadi istimewa karena sebelumnya suara sejarah perjuangan santri dibungkam.

Hal istimewa lainnya di Perayaan Hari Santri Nasional 2019 ini karena ada setidaknya 3 kado yang menggembirakan.

Pertama, telah disahkannya RUU Pesantren pada tanggal 24 September 2019 lalu atau sekitar satu bulan lalu. Dengan ini kita semakin yakin bahwa ke depan Pemerintah sangat sungguh-sungguh berkomitmen tinggi untuk memperhatikan dunia pesantren serta pendidikan para santri. Tentunya tanpa ikut mengintervensi pesantren dengan segala kearifan lokalnya masing-masing.

Kedua, ada tiga tokoh Indonesia yang masuk ke dalam 500 muslim paling berpengaruh di dunia yang dirilis secara resmi oleh Pusat studi strategi Islam (The Royal Islamic Studies Center) di Amman, Jordania pada 6 Oktober 2019 lalu. Dan dua di antaranya adalah kader santri terbaik Indonesia yakni Ketua umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA yang menempati peringkat ke-19 serta Maulana Habib Luthfi bin Yahya yang menempati peringkat ke-33 sementara satu nama lainnya adalah Presiden Joko Widodo pada peringkat ke-13.

Baca Juga:

Peran Pesantren dalam Kehidupan Kartini

Pesan Abah KH Abdul Kholik Hasan: Hikmah Isra Mikraj yang Patut Kita Renungi

Masa Depan Majelis Masyayikh: Profil 8 Kiai dan Bu Nyai Pengasuh Periode 2021-2026

Puluhan Ribu Santri Gelar Aksi Damai di Polda DIY Pulang Tanpa Jejak Sampah

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA juga menerima mandat menjadi vice president religion for peace atau wakil presiden pemimpin agama untuk perdamaian. Sementara Maulana Habib Luthfi bin Yahya sebelumnya juga diberi amanah sebagai pemimpin forum ulama sufi sedunia.

Indonesia dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo sendiri juga dipercaya sebagai ketua dewan keamanan PBB yang mengusung tema perdamaian dunia. Sehingga sangat tepat kemudian tema HSN pada tahun ini adalah “santri Indonesia untuk perdamaian dunia”. Karena terbukti saat ini santri Indonesia sangat berpengaruh sebagai agen perdamaian dunia. Bahkan tidak berlebihan jika pada saatnya nanti Indonesia adalah sebagai poros perdamaian dunia.

Kado terakhir yang tidak kalah istimewa adalah, kader terbaik lain yang lahir dari santri tulen Indonesia yakni Prof. Dr. (HC) K.H. Ma’ruf Amin telah resmi dilantik sebagai wakil presiden Indonesia tepat dua hari sebelum peringatan hari santri nasional ini dirayakan. Sehingga dengan demikian santri benar-benar telah menempati tempat yang sangat paripurna dalam pengabdiannya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini.

Oleh karena itu, kalau dulu orang tua ragu bahkan tidak mendukung kalau anaknya itu masuk pesantren karena katanya mau jadi apa nanti kalau jadi santri maka hari ini dan hari-hari ke depan para orang tua akan berkata sebaliknya. Mereka akan mengarahkan anak-anak nya untuk masuk pesantren agar menjadi santri yang kemudian hari faktanya akan membuktikan bahwa santri juga mampu menjadi seorang presiden. Sebagaimana Presiden ke 4 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) atau kalau tidak santri itu akan menjadi Wakil Presiden sebagaimana fakta hari ini Wakil Presiden Indonesia Prof. Dr. (HC) KH. Ma’ruf Amin.

Akhirnya, perayaan HSN tahun ini sungguh sangat terasa istimewa melengkapi kebahagiaan dan kebanggaan para santri Indonesia di seluruh penjuru dunia. Selamat Hari Santri Nasional 2019. Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia.[]

Tags: Hari Santri NasionalSantri
Muhammad Ridwan

Muhammad Ridwan

Santri di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon

Terkait Posts

Pembagian Daging Kurban

3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

6 Juni 2025
Raja Ampat

Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat

5 Juni 2025
Ibadah Kurban

Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

4 Juni 2025
Mitos Israel

Mitos Israel di Atas Penderitaan Warga Palestina

4 Juni 2025
Trans Jogja

Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

3 Juni 2025
Perbedaan Feminisme

Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

2 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tambang Nikel Ancam Kelestarian Alam Raja Ampat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID