• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Eksistensi Perempuan

Lihat saja ilustrasi dari novel-novel Nawal el Sadawi mengenai hal eksistensi para perempuan. Gambaran tentang perempuan yang demikian muncul pula dalam berbagai karya nyanyian

Redaksi Redaksi
04/05/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Eksistensi Perempuan

Eksistensi Perempuan

733
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jika merujuk dalam pandangan KH. Husein Muhammad dalam buku Ijtihad Kiai Husein, beliau menyebutkan bahwa hingga saat ini eksistensi perempuan bukan hanya dapat dipermainkan untuk hasrat seksual dan kekuasaan laki-laki. Tetapi juga tempat pelampiasan kemarahan dan emosi-emosi destruktif lainnya.

Lihat saja ilustrasi dari novel-novel Nawal el Sadawi mengenai hal eksistensi para perempuan. Gambaran tentang perempuan yang demikian muncul pula dalam berbagai karya nyanyian.

Ismail Marzuki, misalnya, mengekspresikan realitas budaya patriarkhis tersebut dalam nyanyian yang sangat populer berjudul Sabda Alam. Berikut kutipan syair lagu karya Ismail Marzuki tersebut:

Wanita dijajah pria sejak dulu.
Dijadikan perhiasan sangkar madu.

Toto Sudarto Bachtiar, penyair Indonesia, menggambarkan realitas ini dalam puisinya: “Dunia Bukan Miliknya”:

Baca Juga:

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Inilah gairah seorang perempuan.
Pada masanya tumbuh besar dan berkembang.
Bicaranya penuh ragam mimpi surga.
Sebab tiada dirasa, dunia ini bukan miliknya.

Bila sebuah tirai turun bagi kebebasannya.
Mengikat dalam segala perbuatan.
Ia tegak dan mengangkat tangan.
Sebab tiada merasa, dunia ini bukan miliknya.

Demikian perempuan sepanjang umur.
Mimpinya sedalam laut.
Harapan yang manis akan segala kebebasan hati.
Hingga suatu kali benar dirasanya.
Dunia ini bukan miliknya.

(Tonggak Antologi Puisi Indonesia Modern 2)

Seorang penyair perempuan Aliyyah al-Jiar mengungkapkan dalam Qasidah-nya berjudul Ibnah al-Islam (putri Islam), sebagai berikut:

Fi al-jahiliyyah kuntu kamman muhmala.
Wa unutsati ‘arun tasir wara-iya.
Aliya mudhayya’ah ak-huquq dzalilah.
In lam yaidni fi a-thufulati aliya.

Ketika Jahiliah, aku adalah entitas yang tak berharga.
Identitas keperempuananku adalah cacat.
Hidupku tanpa hak apapun.
Aku, mereka sia-siakan dan rendahkan.
Kalau tidak, aku tertimbun tanah ketika bayi. []

Tags: al-quranBudayaEksistensiperempuanSastra
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Anda Korban KDRT

7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT

7 Juni 2025
KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID