• Login
  • Register
Minggu, 1 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Membincang Pakaian dan Kebutuhan Tubuh Perempuan

Ghina Rahmatika Ghina Rahmatika
21/07/2020
in Personal
0
Ilustrasi Oleh Nurul Bahrul Ulum

Ilustrasi Oleh Nurul Bahrul Ulum

256
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Rangkaian tubuh yang ada pada manusia terdiri dari jiwa dan raga. Tubuh bukan hanya sekadar tangan, kaki, hidung, mata, payudara, dan lain sebagainya. Ada jiwa yang perlu mendapatkan hak-haknya agar tetap baik dan mampu melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya. 

Tubuh manusia adalah privasi. Otoritasnya milik masing-masing individu. Dengan kata lain, tidak patut dan tidak perlu ada campur tangan dari luar terkait dengan apa-apa yang melekat pada tubuhnya. Tubuh memerlukan balutan yang tepat untuk menutupinya. Biasa disebut dengan pakaian. Pakaian adalah kebutuhan pokok.

Tidak hanya untuk menutup aurat yang semua orang eluk-elukkan ketika melihat hal yang dianggap tidak etis tersebut terlihat. Namun, yang lebih penting lagi ialah melindungi tubuh dari cuaca, memberi kehangatan, serta membuat kita menjadi terhormat dihadapan Tuhan, sesama manusia dan makhluk lainnya.

Maka, dalam Al-Qur’an kita biasa mendengar  adanya ‘libaasuttaqwa’. Kyai Husein Muhammad menukil dari Imam Abul Hasan Al Mawardi dalam kitab ‘Adab al dunya wa al din’ mencatat adanya 6 tasir dari makna ‘libasuttaqwa’, antara lain : iman, amal shaleh, jalan hidup yang baik, merasa khawatir akan siksa Allah, mempunyai rasa malu, serta untuk menutup aurat.

Menjadi perempuan menjadikan kebutuhan pada baju pun tidak bisa sembarangan. Perempuan dengan berbagai jenis ukuran tubuh mencoba memilih sesuatu berdasarkan kenyamanan, kepantasan, keindahan, dan tentu saja kehormatan. Maka, tak salah jika wanita memang lebih butuh banyak kriteria dan waktu untuk memiliki satu jenis pakaian.

Baca Juga:

Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

Tren Mode Rambut Sukainah

Di tengah gempuran mode terkini (fast fashion) dan perdagangan digital yang semakin menggaung, wanita menjadi  sasaran utamanya.  Menjadi sasaran empuk fesyen dan menjadi ladang juga untuk meningkatkan perekonomian keluarga. 

Dengan semakin berkembangnya zaman, berubahnye mode fesyen, dan menjamurnya perancang busana serta butik, di mana godaan akan pakaian tak lagi dilihat sebagai alasan untuk melindungi tubuh. Namun lebih kepada memenuhi keinginan nafsu, kebanggan yang berujung pada impulsive/unconcious buying. Maka tentu, pada titik tersebut prakteknya tidak lagi sesuai dengan tafsir dari libaasuttaqwa yang sudah dipaparkan di atas.

Memahami perempuan perlu juga memahami apa yang dibutuhkan oleh tubuh perempuan dan pakaian apa yang diperlukan oleh tubuh seorang perempuan. Saya tidak akan membincang tentang model pakaian. Tentu setiap perempuan memiliki preferensi yang berbeda  atas pilihannya. Namun pembahasan ini akan mencoba mengerucutkan pada pakaian dan hal-hal dibalik pakaian itu sendiri. 

Pilihan pakaian apapun, yang penting bisa membuat nyaman bukan? Namun ternyata nyaman saja tidak cukup. Ada hal lain yang kini patut untuk dipertimbangkan. Pertama, kesehatan tubuh; Kulit kita membutuhkan pelindungan yang mampu memberikan perlindungan terbaik dan tidak membahayakan kulit itu sendiri. Maka hal utama yang perlu dipahami ialah memahami kebutuhan kulit dan kain yang cocok untuk melindunginya. Bahan katun (organik terutama) yang sedikit mengandung sedikit proses kimia tentu yang paling cocok. 

Kedua, proses pembuatannya; Masih ingat dengan kasus  1.138 buruh garmen meninggal dalam kasus Rana Plaza runtuh di  Dakha, Bangladesh,  April 2013. Dunia fesyen diam saja saat ketidakdilan melanda para buruh garmen yang justru kebanyakan adalah perempuan. 

Produk-produk luar dianggap lebih keren. Padahal dibaliknya, ada banyak buruh, yang sebagian besar wanita, mendapati perlakuan tidak lazim, upah yang sedikit dan hak-haknya tidak dipenuhi. Maka, memilih produk lokal harusnya menjadi kebanggan tersendiri. Memilih produk lokal juga berarti kita sudah mendukung ekonomi masyarakat lainnya. Kini sudah banyak produk lokal yang kualitas dan mutunya tidak kalah saing dengan produk dari luar. 

Ketiga, bedakan kebutuhan dengan keinginan; tubuh hanya meminta kita untuk menjaga dan melindunginya dengan pakaian yang baik dan menyehatkan. Hal itu bukan berarti kita perlu mengumpulkan banyak pakaian. Justru sebaliknya, jika kita semakin menimbun banyak pakaian, sementara pakaian itu susah didaur ulang karena bahannya tidak ramah lingkungan.

Maka, kita menjadi sumber pencemar lingkungan yang sesungguhnya. Relasi kesalingan mengajarkan kita untuk saling memberi manfaat dan kebaikan pada sesama. Bukan untuk menguntungkan sepihak, dan melukai yang lainnya. Tentu hal tersebut berlaku pula pada alam. 

Keempat, memaknai kembali kata libaasuttaqwa; jika pakaian utama adalah taqwa, maka pakaian yang kita kenakan sehari-hari hanya baru satu hal untuk mencapai tingkatan taqwa. Kelima, tubuh juga butuh asupan agar tetap sehat; Ingat, tubuh tidak hanya sekadar butuh pelindung raga berupa pakaian, namun juga butuh penenang untuk jiwanya. Memenuhi asupan jiwa tak kalah pentingnya untuk dilakukan. 

Libaasuttaqwa mengajarkan kita bagaimana menjadi muslim yang mampu menjalankan hidupnya dengan baik. Mampu menebar kebaikan, tak hanya pada sesamanya namun juga pada lingkungannya. Maka, menjadi bijak dalam berpakaian adalah pilihan tepat. []

Ghina Rahmatika

Ghina Rahmatika

A mom who likes keeping memories and words by writing

Terkait Posts

Pandangan Subordinatif

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

31 Mei 2025
Joglo Baca SUPI

Joglo Baca SUPI: Oase di Tengah Krisis Literasi

31 Mei 2025
Disabilitas dan Seni

Kreativitas tanpa Batas: Disabilitas dan Seni

31 Mei 2025
Difabel di Dunia Kerja

Menjemput Rezeki Tanpa Diskriminasi: Cara Islam Memandang Difabel di Dunia Kerja

30 Mei 2025
Memahami AI

Memahami Dasar Logika AI: Bagaimana Cara AI Menjawab Permintaan Kita?

30 Mei 2025
Kehendak Ilahi

Kehendak Ilahi Terdengar Saat Jiwa Menjadi Hening: Merefleksikan Noble Silence dalam Perspektif Katolik

29 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • IUD

    Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Mode Rambut Sukainah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengalaman Kemanusiaan Perempuan dalam Film Cocote Tonggo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan
  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID