Mubadalah.id – Berbeda dengan pandangan mayoritas besar kaum muslimin di dunia, Ibnu Taimiyah, tokoh “salafi” awal disebut banyak orang sebagai orang yang memandang bahwa perayaan Maulid Nabi adalah bid’ah.
Suatu praktik ritual keagamaan yang tidak pernah dilakukan Nabi dan para sahabatnya. Ibnu Taimiyah memang penganut tradisi tekstualis ketat.
Pandangan ini beberapa abad kemudian mereka teruskan dengan semangat Islam tekstualis yang radikal oleh Muhammad bin Abdul Wahab, ulama terkemuka kelahiran Nejd, Saudi Arabia, 1703-1791.
Para pengikutnya populer kita sebut Wahabis. Saudi Arabia mungkin satu-satunya Negara Islam yang anti peringatan Maulid Nabi dan menyerang dan mengecam kelompok muslim lain yang merayakannya.
Para pengikutnya terus menyebarkan ajaran bahwa “maulid Nabi sebagai praktik keagamaan yang sesat.” Pandangan ini dunia muslim yang berperadaban menolaknya dan hampir di seluruh dunia muslim lainnya juga menolak.
Perayaan Maulid adalah cara manusia mengenang kembali Nabi dalam keseluruhan hidupnya, untuk dijadikan pelajaran dan teladan bagi seluruh umat manusia.
Demikianlah, maka memperingati kelahiran Nabi besar Muhammad saw hari ini dan kapan pun seyogianya tidak sekadar menyalakan kandil-kandil, dan pawai obor.
Kemudian berceramah dan bercerita tentang kehidupan beliau yang sangat indah atau membaca puisi-puisi madah (senandung pujian) dan natiyah (sifat) kenabian. Tetapi lebih dari segalanya adalah meneladani kepribadiannya yang mulia dan melanjutkan cita-citanya yang luhur.
Cita-cita kemanusiaan universal yaitu membebaskan manusia dari pemujaan terhadap berhala-berhala, kekuasaan, praktik-praktik penindasan dan diskriminasi.
Kemudian, ciri lainnya ialah pembelaan terhadap kaum lemah dan miskin, menjunjung tinggi martabat dan kehormatan manusia. Lalu membangun relasi kemanusiaan dalam jalinan cinta-kasih yang tulus, dan menegakkan keadilan terhadap siapa saja.
Hingga Islam kembali menebarkan cahaya kemanusiaan dan menjadi rahmat bagi semesta. Atau yang populer kita sebut sebagai Islam rahmatan lil ‘alamin. []