• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Peran Santri sebagai Motor Penggerak Nasionalisme dan Kebangsaan

Para santri berperan aktif untuk menumbuhkan kesadaran mengenai persoalan intoleransi, radikalisme, serta penyebarluasan toleransi dan perdamaian di tengah masyarakat.

Redaksi Redaksi
13/10/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Peran

Peran

736
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di Muhammadiyah, para santri memiliki peran untuk terlibat dalam gerakan Islam berkemajuan, terutama di aspek pendidikan, kesehatan, serta sosial.

Di Jamiat Kheir, Perti dan Al-Irsyad, para santri bergerak dalam bidang pendidikan. Di Syarikat Islam santri bergerak di bidang ekonomi dan politik. Kemudian di Persis, santri bergerak di bidang pembaharuan Islam.

Memasuki era Reformasi, keterlibatan santri dalam politik makin meningkat, dengan masuknya santri ke dalam beragam partai.
Dalam setiap pemilihan umum, masyarakat santri menjadi faktor yang diperhitungkan.

Bahkan, beberapa tokoh dari kalangan masyarakat santri memiliki kesempatan untuk menduduki jabatan publik dan politik.

Abdurrahman Wahid, Ketua Umum Nahdlatul Ulama, berhasil menduduki jabatan presiden pada tahun 1999. Ia dikenal sebagai tokoh pendiri Forum Demokrasi (Fordem) yang kritis terhadap Orde Baru.

Baca Juga:

Senyum dari Jok Motor : Interaksi Difabel Dengan Dunia Kerja

Menyemai Kasih Melalui Kitab Hadis Karya Kang Faqih

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Menguatkan Peran Suami dalam Menjaga Kesehatan Kehamilan Istri

Memasuki abad ke-21, santri menjadi motor dalam ragam gerakan di berbagai bidang Aan isu strategis.

Santri menjadi motor dalam pergerakan nasionalisme dan Islam kebangsaan. Islam kebangsaan berarti gerakan berbasis Islam yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.

Di bidang ekonomi kreatif, santri mulai banyak mengembangkan unit-unit bisnis untuk menguatkan kemandirian. Santri juga berperan dalam gerakan literasi.

Para santri berperan aktif untuk menumbuhkan kesadaran mengenai persoalan intoleransi, radikalisme, serta penyebarluasan toleransi dan perdamaian di tengah masyarakat. Dari program ini, tampak bahwa santri telah berperan sebagai agen yang berhasil mengelola media untuk perdamaian.

Keterlibatan mereka dalam beragam bidang menunjukkan bahwa santri mampu membumikan keilmuan yang ia miliki, sehingga membuat ilmunya menjadi bermanfaat.

Ilmu yang bermanfaat merupakan perwujudan kepedulian santri terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Melalui ilmu yang bermanfaat, santri berupaya untuk memberikan solusi terhadap permasalahan keislaman, kemasyarakatan, dan kebangsaan. []

Tags: KebangsaanMotorNasionalismePenggerakperanSantri
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Poligami atas

    Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID