Mubadalah.id – Serangan yang Israel lakukan terhadap Palestina, kian menambah daftar korban. Hal ini, menambah semarak seruan boikot terhadap produk yang Pro Israel.
Seruan boikot ini semakin diperkuat dengan adanya Fatwa MUI Nomor 83, tahun 2023 tentang hukum dukungan terhadap Perjuanngan Palestina.
“Umat Islam dihimbau untuk semaksimal mungkin menghindari transasksi dan penggunaan produk yang terafilitasi dengan Israel serta yang mendudukung penjajahan dan zionisme,” ucap KH Asrorun Niam Sholeh, selaku Ketua MUI bidang Fatwa, pada Jumat, 10 November 2023 lalu di Jakarta.
Dengan adanya Fatwa MUI ini tentu masyarakat berbondong-bondong untuk mencari tahu, produk apa saja yang termasuk daftar kategori Pro Israel.
Jika kita Searching, maka dalam hitungan detik saja, daftar produk-produk yang terindikasi Pro Israel akan berseliweran.
Lalu seperti kebiasaan masyarakat Indonesia pada umumnya, maka gambar atau nama produk yang terindikasi ini akan kita share ke berbagai media soaial, seperti Tiktok, Instagram, Facebook, WhatsApp dan lain-lain.
Media sosial terus menyuarakan perihal boikot produk pro Israel ini. Bahkan sekelas tokoh masyarakat juga ikut aktif menyuarakannya.
Sebut saja salah satunya adalah Ustadz Adi Hidayat atau lebih akrab dengan panggilan UAH. Beliau secara terbuka dan terang-terangan mengikuti Fatwa MUI tersebut. Maka semakin gencarlah gerakan boikot ini.
Produk yang kemudian terindikasi memberikan bantuan terhadap aksi Israel ini, kemudian berikan tanda. Kita buatkan konten-konten edukasi agar masyarakat mengganti produk dengan produk local serupa.
Salah satu brand ternama yang cukup berdampak adalah Danone. Sabtu, 11 November seolah menjadi puncak dampak bagi brand ini. Pasalnya tagar #TolakDanoneAqua, trending di medsos.
Dengan aksi yang aktif di media sosial ini, maka cukup dengan menggerakkan jari saja, bisa memberikan dampak luar biasa terhadap perusahaan yang terkait.
Jika kita biarkan terus menerus tentu saja ini akibatnya akan sangat fatal. Tidak hanya terhadap perusahaan, namun juga terhadap orang-orang yang bergantung hidupnya di sini.
Tanggapan Danone
Lalu bagaimana Arif Mujahidin, selaku Corporate Communication Director menanggapi hal tersebut? “Danone tak punya pabrik dan tidak beroperasi di Israel” ucapnya.
Dalam keterangan pers yang mereka lakukan pada sabtu, 11 Nopember 2023 petinggi Danone ini juga mennyatakan bahwa perusahaan yang mereka kelola beroperasi di 120 negara dengan variasi karyawan yang tergolong dari bebagai etnis.
“Sebagai entitas swasta, Danone tidak memiliki afilasi dengan politik di manapun,” tukasnya.
Arif juga menyebutkan bahwa di Indonesia Danone memiliki 25 pabrik dengan jumlah karyawan mencapai 13.000 dan melayani lebih dari 1 juta pedagang di seluruh negeri.
“Danone terus berkomitmen untuk mengembangkan investasinya di Indonesia demi turut membantu ekonomi, social dan kesehatan bangsa Indonesia,” lanjutnya.
Dalam pers tersebut, Arif juga menyatakkan bahwa, selain Aqua, Danone memiliki berbagai macam merk lainnnya. Produk ini sudah lama hadir yang memiliki tujuan membangun kesehatan masyarakat melalui produk nutrisi dan hidrasi, juga berbagai kegiatan sosial ekonom yang membawa manfaat bagi masyarakat dan usaha kecil menengah.
Demikianlah ulasan menngenai tanggapan Arif Mujahidin, selaku Corporate Communication Director Danone mengenai Fatwa MUI yang berimbas pada perusahaan Danone yang sudah cukup lama menemani masyarakat Indonesia.
Bagaimana nih menurut kalian para salingers tentang Fatwa MUI? Mau tetap memboikot produk Danone karena terindikasi produk pro Israel atau akan tetap setia menggunakannya setelah pihak mereka buka suara? Semoga selingers semua bisa mengambil keputusan terbaik ya! []