Mubadalah.id – Berbicara tentang perempuan tangguh, maka Sumayyah binti Khayyat, akan sangat cocok menjadi salah satu topik pembahasan penting ini. Bagaimana tidak, beliaulah seorang dengan gelar syuhada pertama. Perempuan yang ridla atas apa yang Allah dan Rasullulah inginkan, tidak terbuai dalam tipu daya duniawi. Inilah kisah, Sumayyah Ikon Perempuan Tangguh, Sang Syuhada Pertama Islam
Sumayyah adalah seorang hamba sahaya dari Abu Hudzaifah bin Mughirah. Beliau merupakan pendatang yang kemudian menetap di Mekkah. Sebagai seorang pendatang, beliau harus mencari perlindungan dari penguasa tempatnya ingin menetap. Hal ini sudah lumrah dilakukan, agar tidak mendapatkan gangguan dari orang yang tidak menyukai kehadirannya.
Sumayyah memiliki seorang suami bernama Yasir dan dikaruniai dua orang anak yang bernama Ammar dan Ubaidullah. Mereka hidup damai dalam perlindungan tuannya yakni Bani Makhzum.
Awal Mula Memeluk Islam
Tatkala Ammar bin Yasir menginjak usia remaja, hingga sampailah akalnya mulai matang dalam berfikir, dia mendengar Rasullulah menyerukan pada agama baru. Ammar menerima seruan dakwah Islam terebut, kemudian pulang membawa berita gembira kepada kedua orang tuanya.
Sumayyah dan Yasir adalah orang dengan hati yang bersih, maka dengan sangat mudah cahaya Islam segera menyelimuti hati keduanya. Dengan penuh keyakinan, mereka mengumumkan keislamannya. Resmi Sumayyah menjadi seorang muslimah yang taat. Beliau adalah orang ke-tujuh yang memeluk Islam.
Bukan pilihan yang mudah memang, memeluk agama Islam di tengah kaum Quraisy yang sangat mengagungkan agama nenek moyangnya terdahulu. Sungguh, keputusan ditempuh keluarga Yasir ternyata sangat menggemparkan, terutama di kalalangan petinggi kaum.
Bersabar Atas Penyiksaaan Bani Makhzum
Berita masuk Islamnya keluarga Yazir, akhirnya terdengar oleh telinga Bani Makhzum, maka tidak perlu menunggu hari lagi, penyiksaan itu akan segera terjadi. Keluarga yang mengharap rahmat Allah ini, terpaksa keluar ke lapangan gersang yang panas membakar ulu hati. Mereka dipakaikan baju dari besi, dijemur tanpa belas kasihan.
Keinginan petinggi kaum Quraisy hanya satu, keluarga tersebut kembali menyembah Tuhan-Tuhan mereka, bukan Tuhan yang disembah oleh Muhammad bin Abdullah. Namun tidak mudah iman mereka sudah mengakar kuat tertanam dalam hati.
Bebagai penyiksaan terus dilemparkan. Penyiksaan verbal ataupun fisik beruntun menghampiri. Namun mereka hanya diam dan terus berabar serta ridho menggenggam erat keyakinan bahwa surga adalah tujuannya.
Gugur Sebagai Syuhada Pertama
Pada suatu waktu Rasullulah Saw. lewat di depan mereka, menyaksikan betapa pedih penderitaan yang dialami oleh keluarga Yasir. Maka saat itu, beliau Rasullulah menengadah dan berseru ” Bersabarlah, wahai keluarga Yasir, karena sesungguhnya tempat kembali kalian adalah Surga” maka semakin teguhlah iman mereka.
Penyiksaan demi penyiksaan terus terjadi. Namun sama sekali mereka tidak menggeming. Tetap teguh pada Iman Islam. Hal ini membuat para petinggi kaum Quraisy makin geram. Level penyiksaan terus bertambah, dengan tujuan mengikis mental dan iman keluarga mulia ini.
Hingga pada suatu malam, Abu Jahal sang penentang dakwah yang paling serius dalam menolak ajaran Nabi datang menemui keluarga Yasir. Di sana Sumaiyyah mendapatkan penghinaan yang memilukan hati. Namun muslimah tangguh ini hanya terdiam dan bersabar.
Melihat respon yang tidak membuatnya puas, Abu Jahal semakin naik pitam. Maka dia memperlihatkan kepada Sumayyah sebuah tombak, dengan dengan ancaman mengerikan. “Wahai Sumayyah, jika kamu tidak meninggalkan agama Muhammad, maka lihatlah tombak ini, tombak ini akan menyoyak perutmu”
Perempuan itu masih tetap komitmen dengan imannya, karena beliau telah mendengarkan janji Rasullulah mengenai surga tempat kembalinya. Maka tanpa ampun Abu Jahal mulai menusuk Sumaiyyah dengan pelan dari perutnya hingga ke ubun-ubun.
Tombak menjamah kulit Sumayyah dengan sangat pelan, sehingga setiap darah yang mengalir, setiap inci tombak itu masuk, tentu akan sangat menyengsarakan. Namun lisan mulia tersebut, terus bertakbir, sehingga beliau mampu menjamput syahid. Menuju surga yang Allah dan Rasullulah janjikan.
Demikianlah kisah sang perempuan tangguh yang mengajarkan asli sabar serta ikhlas. Sang syuhada yang namanya sudah tercatat menjadi penghuni surga. []