Mubadalah.id – Sebagai orang yang lahir wilayah di Pantura (Pantai Utara), musik dangdut Tarling (Gitar Suling) adalah musik yang sudah tidak asing lagi terdengar di telingaku. Musik ini, biasa disetel di mobil-mobil angkot, warung, tempat kerja, radio, hingga berbagai acara di masyarakat.
Karena sering disetel, penggemar musik dangdut disukai oleh banyak kalangan, baik orang tua, ibu-ibu, bapak-bapak, pemuda-pemudi, hingga presiden ke 4 yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau yang kerap disapa Gus Dur pun menyukai musik dangdut.
Salah satu lagu dangdut kesukaan Gus Dur, seperti dikutip dalam Musik Tarling di Haul Gus Dur Ke-10 karya Fachrul Misbahudin, adalah lagu berjudul ‘Remang-remang’ yang dinyanyikan Diana Sastra.
Ia mengaku bahwa lagu Remang-remang menjadi bagian favorit dari Gus Dur. Bahkan Gus Dur sering memutar lagu ini dalam setiap perjalanannya.
“Ada orang yang bercerita kepada saya, kalau DVD musik tarling remang-remang ini tidak terlepas dari di mobilnya Gus Dur,” katanya.
Menurut Diana, lagu yang menceritakan kehidupan masyarakat wilayah pantura dan sekitarnya itu menjadi salah satu lagu kesukaan Gus Dur, bahkan begitu cintanya Gus Dur dengan lagu ini, Gus Dur pernah meminta Diana menyanyikannya langsung di hadapan Gus Dur.
“Berkat lagu remang-remang akhirnya saya bisa berjumpa dengan beliau (Gus Dur) di tahun 2008. Beliau berkata lagu-lagu tarling di daerahmu itu hampir semuanya menceritakan kehidupan bermasyarakat wilayah pantura dan sekitarnya,” ucapnya.
Pesan kepada Putrinya
Karena saking kecintaan Gus Dur pada musik dangdut, pesan tersebut beliau juga sampaikan kepada anak bungsunya Inayah Wulandari.
“Kamu harus mendengarkan lagu-lagu dangdut. Karena sungguh lagu-lagu itulah yang menjelaskan mengenai apa terjadi di tengah masyarakat kita,” begitu kata Gus Dur.
Pesan yang Gus Dur sampaikan kepada putrinya itu, saya kira sangat jelas karena bagaimana pun musik sebagai seni adalah produk dari kebudayaan. Seni yang tumbuh di tengah masyarakat akan menampilkan gambaran-gambaran kehidupan masyarakatnya.
Oleh sebab itu, dengan mendengarkan musik dangdut, kita akan mengetahui kehidupan, interaksi dan masalah-masalah masyarakat tempat dangdut tumbuh. Kurang lebih begitu.
Dengan begitu, saya begitu yakin nasihat Gus Dur kepada anaknya itu sepenuhnya benar. Karena kalau kita ingin memahami masyarakat, maka kita bisa mendengarkan musik dangdut. Karena menurut Gus Dur isi dari lagu dangdut adalah gambaran dari realitas sosial masyarakat.
Dari sini, saya sangat kagum dengan sosok Gus Dur, beliau bukan hanya menjadi sebagai seorang kiai ataupun bapak toleransi. Melainkan juga pelaku budaya dan pencinta musik lokal, seperti tarling dangdut khas pantura. []