• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Perjuangan Halimah: Kader PW Fatayat NU Bengkulu yang Berkhidmat hingga Akhir Hayatnya

Halimah yang rela naik travel menyusul kegiatan pengkaderan di Bengkulu Utara. Orang yang tidak takut berjalan dalam gelap dan hujan demi Fatayatnya

ovi ovi
02/03/2024
in Personal
0
Halimah

Halimah

1.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hai Halimah kami rindu. Apa Kabar Halimah?  ternyata benar ya kata Dilan kalau rindu itu berat. Salah satu kader yang sulit ditemukan, perjuangan berkhidmatmu Lim sungguh luar biasa. Waktu berputar dengan jarumnya, hari berganti hari, seolah tidak mau mengerti. Layaknya egois yang tak mau malihat, mendengar, merasakan, asa yang dirasa.

Namun bukan tidak mau mengerti ataupun egoisnya tapi memang sudah takdirnya. Kita tau abadi hanya milik pencipta. Kadang kita lupa, lengah, dengan megahnya dunia. Namun, Apakah kita hanya insan Lemah dan pasrah?. Hidup memang kadang tidak adil, Tapi apakah kamu sang maha adil?. Hidup memang kadang tidak bijaksana, Tapi apakah kamu sang bijaksana.

Manusia adalah sosok yang masih bisa berusaha untuk menjadi baik, menjadi manusia bermanfaat agar tidak sia sia. Manusia hanya bisa berencana, tapi tidak dapat memastikan hasilnya. Menjadi manusia baik saja masih banyak yang tidak suka, apalagi kalau tidak baik.

Apalagi perkara ikhlas siapa tahu hati manusia. Perkara tulus, siapa punya hati sebaik itu. Namun bagi kami Halimah adalah salah satu manusia yang sudah sangat baik, sangat iklhas dan sangat tulus dalam berhidmat. Berhidmat dengan seragam hijau kebanggaan Halimah, baju hijaunya Fatayat Nahdlatul Ulama.

Menyumbangkan Gajinya

Halimah itu sapaan kami untukmu. Adik, Teman, Saudara, dan Anak bagi kami sahabat dan keluarga besar PW Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Bengkulu. Satu-satunya orang yang menyumbangkan gaji pertamanya untuk PW Fatayat Nahdlatul Ulama Bengkulu.

Baca Juga:

Peran Negara Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

Memilihara Lingkungan Hidup Bagian dari Menjaga Jiwa

Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup

Sa’adah: Sosok Pendamping Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak  

Halimah yang rela naik travel menyusul kegiatan pengkaderan di Bengkulu Utara. Orang yang tidak takut berjalan dalam gelap dan hujan demi Fatayatnya. Orang yang tidak meninggalkan kewajiban sebagai anggota tim pengkaderan PW Fatayat NU Bengkulu. Sebenarnya bisa saja kalau ingin beralasan tidak datang ataupun menyusul, tidak masalah. Tapi ini adalah Halimah yang rela mengorbankan waktu, tenaga bahkan uangnya untuk Fatayat.

Hal ini, kami menemukan sosok kader yang rela berkorban, perjuangan berhidmat tidak dimiliki semua kader, Tapi Kamu menjadi inspirasi bagi kader Fatayat dimasa sekarang bahkan dimasa yang akan datang juga amat indah untuk dikenang. Dia sosok yang amat bangga dengan seragam hijau Fatayatnya.

Halimah waktu kita bekerjasama memang hanya sebentar hanya beberapa tahun saja. Kader Fatayat NU sesungguhnya, mau belajar, ikhlas, tulus. Halimah adalah orang yg bersemangat. Kader Fatayat NU yang ceria dan periang. Halimah punya impian-impian yang indah untuk Fatayat.

Dia orang tangguh sampai akhirpun tidak mengeluh sakit. Menghadapi rasa sakit yang begitu lama dalam diamnya, tanpa kami tau Halimah bahwa kamu sakit. Hanya di waktu akhir saja akhirnya kami dapat mendoakan agar kamu tetap dapat bisa bersama dan bergabung bersama kami. Impian-impian Halimah ungkapkan semoga dapat menjadi kenyatan.

Pergi Meninggalkan Kami

15 Agustus 2023 pukul 16.30 raungan tangisan yang terjadi di sudut-sudut Kota Bengkulu, adalah air mata kami yang menangis, kami menjadi manusia yang tidak terima kenyataan, mendapatkan kabar Halimah telah meninggalkan kami dari dunia ini, kabar  yang tentunya siapapun tidak akan suka dengan isinya.

Halimah sesaat kami yang menjadi manusia yang terlalu percaya diri dan egois, kami lengah kami terlalui yakin bahwa akan bertemu lagi denganmu pasca operasi, kami yang egois lupa bahwa kematian amatlah dekat, kami lupa, dan terlena.

Halimah tidak pernah terbayangkan kalau kita tidak dapat berjumpa lagi dengan halim. Dari halimah kami juga banyak belajar artinya perjuangan, semangat, loyalitas, tulus dan ikhlas. Tongkat perjuangan berkhidmat ini akan selalu dikenang pribadimu.

Selamat jalan ya Halimah, Insya Allah halimah di sana di tempat yang nyaman dan bahagia. []

Tags: AkhirBengkuluFatayat NUHalimahHidupKaderKhidmatMengenangPWsosok
ovi

ovi

Terkait Posts

Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Humor Seksis

Tawa yang Menyakiti; Diskriminasi Gender Di Balik Humor Seksis

26 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Kekerasan Seksual Bisa Dicegah Kalau Islam dan Freud Ngobrol Bareng

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID