• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Jodoh Itu Cerminan Diri, Apa Benar Begitu?

Sofi Fauziah Sofi Fauziah
14/12/2021
in Kolom, Personal
0
jodoh itu cerminan diri

jodoh itu cerminan diri

91
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jodoh Pasti Bertemu. Begitulah salah satu judul lagu Afgan yang sangat populer di kalangan remaja. Kalau melihat lebih dalam dari lirik lagu ini memang benar, tanpa dicari pun jodoh akan datang dengan sendirinya. Sebab jodoh berada di tangan Tuhan betul adanya. Kita tidak tahu siapa dan datang dari mana jodoh itu? Apa benar jodoh itu cerminan diri?

Seperti curahan hati seorang teman tentang kegalauan di kala mencari jodoh yang tak kunjung datang. Dia meminta saran saya, terkait-kiat-kiat sukses dan cepat mendapat jodoh (memangnya gue biro jodoh apa?? Wkwkwkkk). Tapi sebagai teman, saya cukup menjadi pendengar dan penyemangat, terlebih saya pribadi bukanlah orang yang sedang terburu-buru mencari jodoh. Karena masih mempunyai keinginan, untuk menggali potensi diri, meningkatkan keterampilan serta memperluas jaringan.

Jodoh sejatinya tak harus dicari, karena yang terpenting adalah sejauh mana kita membangun kualitas diri agar lebih baik.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat An-Nur ayat 26:

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).”

Baca Juga:

Tidak Ada Cinta bagi Arivia

Jangan Nekat! Pentingnya Memilih Pasangan Hidup yang Tepat bagi Perempuan

Menikah atau Menjomlo: Mana yang Lebih Baik?

Luna Maya Menikah, Berbahagialah!

Pernah gak sih kamu berharap kelak ingin mendapatkan jodoh yang sempurna? Seperti berakhlak mulia, bertakwa kepada Tuhan, fisiknya ganteng atau cantik, cerdas, ramah terhadap sesama, bahkan baik dan tidak sombong. Itu adalah hal wajar yang diinginkan setiap orang. Tetapi, mungkin gak sih kita mendapatkan jodoh yang sempurna seperti itu? Sedangkan kita sendiri belum memenuhi kriteria. Kalau begitu, saya berpikir itu nyaris tidak mungkin.

Sambil menunggu jodoh itu tiba, ada baiknya kita menggunakan waktu agar lebih produktif dan kreatif. Semisal, melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan aktif belajar bersama, mencari pengalaman baru serta wawasan yang luas. Menggapai mimpi, meraih banyak prestasi bahkan mencapai IPK tertinggi.

Jika setelah lulus perguruan tinggi, jodoh tak kunjung datang  jangan khawatir, karena perjalanan kita masih panjang dan tentunya masih banyak pilihan, entah itu melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, atau mengabdi untuk keluarga dengan cara bekerja.

Jika sudah melalui kedua hal tersebut atau melakukan hal produktif lainnya, maka kita masuk ke jenjang terakhir, yaitu zona di mana kita bisa memperbaiki diri atau dengan kata lain meningkatkan kualitas untuk memantaskan diri. Di sini  kita belajar bagaimana cara menjadi orang tua yang baik bagi anak-anak. Karena persoalan akan datang setelah kita menikah. Tapi hal itu akan terhapuskan, jika kita sama-sama berkomunikasi serta mempunyai kesadaran untuk saling berbagi peran.

Oleh karena itu, dengan memahami ayat Al-Qur’an di atas, jodoh sejatinya adalah cerminan diri. Tuhan akan memberikan jodoh yang sepadan. Sejauh mana kualitas diri, sejauh itu pula Tuhan berikan jodoh bagi kita. Ketika kita ingin secepat atau selambat mungkin dipertemukan dengan jodoh yang sesuai keinginan, kita harus ekstra berbenah baik secara intelektual, spritual, moral, maupun kemandirian ekonomi, sebagai bagian dari proses membangun kualitas diri.

Jodoh tentu bukanlah soal sempurna atau tidak sempurna, tetapi bagaimana membangun komitmen bersama untuk saling mengerti, saling memahami, saling menerima kelebihan dan kekurangan, serta saling melengkapi untuk kemudian mengarungi rumah tangga yang bahagia.

Kebahagiaan bermula dari kualitas diri yang baik. Maka membangun kualitas diri sesungguhnya lebih penting dibandingkan sibuk mencari jodoh. Karena jodoh adalah Bonus yang akan Tuhan berikan bagi hambanya yang berkualitas, baik di hadapan manusia maupun di hadapan Allah SWT.

Jadi, yakinlah bahwa skenario Tuhan adalah ketentuan terindah bagi perjalanan hidup kita.[]

Tags: JodohJodoh itu ceriminan dirijombloPasangan hidup
Sofi Fauziah

Sofi Fauziah

Terkait Posts

Aeshnina Azzahra Aqila

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

20 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version