• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Hari Senin: Spirit Berpasangan

Mubadalah Mubadalah
24/10/2016
in Hikmah
0
Hari Senin

Hari Senin

28
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Saudaraku, hari kedua bernama hari Senin. Hari Senin dari bahasa Arab, “Itsnain” yang berarti “dua”. Bila hari pertama (Ahad; minggu) melambangkan ketuhanan sebagai titik awal eksistensial, hari Senin merupakan langkah awal perwujudan nilai ketuhanan dalam kenyataan- kehidupan yang saling berpasangan. (Baca: Stop Berdalih Anak Menikah untuk Membahagiakan Orang Tua Semata)

Tuhan berkata, “Karena Aku dikepung ‘sepi’ (ketiadaan), maka Aku ciptakan dunia.” Setelah itu, ketampakan (kemaujudan) menjadi pasangan dari kegaiban. Hidup berkembang dalam hukum mono-dualitas, loro-lorone atunggal (dua yang menyatu): ada-tiada, benar-salah, hitam-putih, siang-malam, terang-gelap, adil-zalim, laki-perempuan, dan berbagai bentuk pasangan lainnya. (Baca: Pasangan Suami Istri adalah Pakaian untuk Saling Berbuat Keindahan)

Tiada kehidupan yang dapat ditempuh sendirian. Bahkan Tuhan pun sepi sendirian, bagaimana kedirian bisa bertahan dalam tikaman sunyi-sendiri. Kemandirian memang diperlukan, tetapi tidaklah sama dengan kesendirian. Demi kemandirian, individu perlu bermitra dengan yang lain, memadukan perbedaan energi jadi senyawa positif.

Hari senin adalah hari menjalin hubungan berpasangan, membangun dialog saling pengertian, saling gosok mengubah gabah jadi beras, bekerjasama demi mengarungi dan memenangkan kehidupan.

Pasangan itu ibarat besi sembrani; dalam gaya bertolak-belakang saling menarik; menautkan perbedaan jadi harmoni persatuan.

Baca Juga:

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

Nyai Awanillah Amva: Jika Ingin Istri Seperti Khadijah, Muhammad-kan Dulu Dirimu

Tanggung Jawab Pasangan Suami Istri dalam Menjaga Perkawinan

Dinamika Pasangan Suami Istri yang Baru Menikah

(Yudi Latif, Makrifat Pagi)

Tags: pasangan
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Fikih

Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

1 Juli 2025
Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID