• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Imam Al-Ghazali Tidak Pernah Memanfaatkan Jabatannya

Ketika suatu saat ia melihat praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di istana, ia segera mengundurkan diri.

Redaksi Redaksi
13/02/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Imam al-Ghazali

Imam al-Ghazali

476
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Nama Imam al-Ghazali (w. 1111 M) pasti sangat akrab di telinga masyarakat pesantren. Ia adalah “hujjah al-Islam” (argumentator Islam) terbesar sepanjang masa.

Imam al-Ghazali juga pernah menjadi rektor Universitas Nizham al-Mulk dan penasihat perdana menteri. Ketika suatu saat ia melihat praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di istana, ia segera mengundurkan diri.

Kemudian, Imam al-Ghazali mengasingkan diri di masjid Damaskus dan menulis bukunya yang terkenal: Ihya’ Ulumuddin (Menghidupkan Ilmu-Ilmu Agama).

Ibnu Rusyd (w. 1198 M), kritikus utama Imam al-Ghazali, adalah juga seorang filsuf dan ahli hukum yang menonjol pada zamannya. Ia pernah menjadi hakim agung di Sevilla dan Cordoba. Ia juga pernah menjadi penasihat sekaligus dokter pribadi khalifah di istana Daulah Muwahhidin.

Abdul Wahid al-Marakisyi dalam bukunya, adz-Dzail wa at-Takmilah menceritakan kepribadian sang filsuf itu.

Baca Juga:

Ngaji Ramadan bersama Buya Husein: Nasihat Imam Ghazali untuk Penguasa dan Indonesia Hari Ini

Memanfaatkan Tanah yang Tidak Produktif

Menyelami Relasi Suami Istri Perspektif Imam Ghazali

Gus Ulil Ngaji Ihya’ Ulumuddin: Keutamaan Sifat Al-Sakha (Kedermawanan)

Kata Abdul Wahid al-Marakisyi, “Ibnu Rusyd dengan segala keberuntungan dan keleluasaannya di lingkungan istana serta posisinya yang terhormat, tidak memanfaatkan kedudukan tersebut untuk mencari keuntungan pribadi. Tetapi Ibnu Rusyd melakukan hal-hal yang dapat memajukan daerahnya secara khusus dan kepentingan wilayah Andalusia secara umum.”

Ibnu Rusyd menjalankan tugas-tugasnya dengan tulus, bersih, dan dengan komitmen yang tinggi bagi kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan bangsanya. Alangkah jauhnya sikap dan integritas tokoh rasionalis ini dari banyak orang di negeri ini. []

Tags: imam al-ghazaliJabatanMemanfaatkan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID