• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Islam: Agama Keselamatan dan Kedamaian

Mereka hidup bersama orang lain yang berbeda agama tanpa membedakan, bersama orang miskin tanpa meminggirkan, bersama perempuan tanpa merendahkan.

Redaksi Redaksi
02/01/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
756
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Secara harfiah Islam adalah keselamatan dan kedamaian (salam), Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Orang Islam adalah orang yang kehadirannya membuat rasa aman orang lain, baik dari ucapan maupun tangan atau kekuasaannya.”

Nabi selalu menganjurkan kepada umat beliau untuk menyampaikan salam dengan ucapan assalamu’alaikum (keselamatan dan kedamaian atas kamu) ketika saling bertemu. Termasuk untuk saling mengenal ataupun belum, dan menjawabnya adalah kewajiban.

Nabi selalu mengawali dengan ucapan ini ketika bertemu orang. Setiap Muslim, sabaiknya untuk menyebarkan salam. Membaca salam pada akhir shalat juga sebagai kewajiban.

Doktrin Islam tentang ini tidak hanya sekedar pembicaraan atau wacana, tetapi juga menjadi cara hidup Nabi Muhammad Saw. sehari-hari.

Demikian juga cara hidup Khulafaur Rasyidin (Para Pengganti Nabi yang Memperoleh Petunjuk) dan para sahabat yang lain.

Baca Juga:

Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Mereka hidup bersama orang lain yang berbeda agama tanpa membedakan, bersama orang miskin tanpa meminggirkan, bersama perempuan tanpa merendahkan.

Kemudian, mereka hidup bersama orang awam tanpa membodohi, bersama orang kecil tanpa mengurangi hak-haknya, dan seterusnya. Mereka menjalin kasih sayang.

Seyyed Hossein Nasr, salah seorang cendekiawan Muslim kontemporer terkemuka kelahiran Iran, mengemukakan pandangannya secara lebih jauh tentang inti Islam dalam bukunya, The Heart of Islam. Ia berkata:

“Jantung atau inti Islam adalah penyaksian keesaan Tuhan, universalitas kebenaran, kemutlakan untuk tunduk kepada kehendak Tuhan, pemenuhan segala tanggung jawab manusia, dan penghargaan kepada hak-hak seluruh makhluk hidup.”

“Jantung atau inti Islam mengisyaratkan kepada kita untuk bangun dari mimpi yang melalaikan, ingat tentang siapa diri kita dan mengapa kita ada di sini, serta untuk mengenal dan menghargai agama-agama lain.”

Selanjutnya, ia menyatakan:

“Islam berpandangan bahwa semua agama yang benar didasarkan pada ketundukan mutlak kepada Tuhan. Nama Islam tidak hanya berarti agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw. melalui al-Qur’an, tetapi juga seluruh agama yang autentik.” []

Tags: agamaislamkedamaiankeselamatan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Seksualitas

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

9 Juli 2025
Tubuh Perempuan

Mengebiri Tubuh Perempuan

9 Juli 2025
Pengalaman Biologis Perempuan

Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

9 Juli 2025
Perjanjian Pernikahan

Perjanjian Pernikahan

8 Juli 2025
Kemanusiaan sebagai

Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia

8 Juli 2025
Kodrat Perempuan

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

8 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Lebih Religius

    Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengebiri Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID