• Login
  • Register
Jumat, 11 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Memprioritaskan Anak dan Perempuan dalam Situasi Bencana

Tingkat kerentanan perempuan, remaja perempuan, dan anak perempuan meningkat dalam situasi bencana.

Fatikha Yuliana Fatikha Yuliana
07/10/2022
in Aktual, Featured
1
Anak dan Perempuan dalam Situasi Bencana

Ilustrasi: pixabay[dot]com

262
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Gempa bumi kembali menimpa saudara-saudara kita di Lombok, Minggu 5 Agustus 2018. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat mencatat ada 98 orang korban meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. Demikian penjelasan memprioritaskan anak dan perempuan dalam situasi bencana.

Indonesia memang menjadi salah satu negara paling rawan bencana alam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2014 merilis data, tidak kurang dari 1.559 bencana terjadi di Indonesia. Jumlah korbannya tidak sedikit, 490 orang meninggal dunia, ribuan orang mengungsi dan banyak dari mereka kehilangan keluarga, rumah, dan harta benda.

Sekitar 25 persen penduduk yang terdampak bencana alam ternyata adalah perempuan di usia subur. Di tengah perempuan usia subur, diperkirakan sekitar empat persen adalah perempuan yang sedang hamil, dan 15-20 persen di antaranya mengalami komplikasi kehamilan.

Baca juga: Visi Revolusioner Nabi Mengangkat Derajat Perempuan

Direktur United Nations Fund (UNFPA), Dr. Babatunde Osotimehin pernah mengatakan bahwa “ketika krisis terjadi, bantuan kemanusiaan harus cepat dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang menjadi korban. Di samping itu, perempuan dan remaja memerlukan bantuan khusus, dan bantuan tersebut harus dilakukan sejak awal terjadinya bencana sampai masa pemulihan.”

Baca Juga:

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

Perempuan dan anak menjadi kelompok rentan saat terjadinya bencana alam. Ditambah lagi masih kurangnya perhatian terhadap kebutuhan bagi perempuan seperti sanitasi dan kesehatan reproduksi, khususnya untuk perempuan hamil dan menyusui.

Begitu pun dengan kebutuhan dan hak anak yang ada dalam situasi bencana, seperti belajar dan bermain.

Tingkat kerentanan perempuan, remaja perempuan, dan anak perempuan meningkat dalam situasi bencana. Pada situasi tersebut, perempuan dan anak perempuan menghadapi risiko yang lebih besar terhadap pelecehan seksual dan kekerasan seksual.

Posisi tempat tinggal yang tercampur, ruang sanitasi (seperti toilet dan kamar mandi) yang jauh dan gelap serta tidak adanya pemisahan antara laki-laki dan perempuan, dapat menjadi salah satu faktor adanya kesempatan terjadinya kekerasan dan pelecehan seksual.

Baca juga: Cara Benar Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

Kebutuhan perempuan dan anak seperti pembalut dan popok, kebutuhan kesehatan reproduksi untuk perempuan hamil dan menyusui, yang seringkali terlupakan.

Tak hanya itu, kondisi sosial, posisi mereka di dalam masyarakat, status pernikahan, dan status ekonomi, juga turut menjadi faktor yang meningkatkan kerentanan perempuan.

Terlepas dari dampaknya, tiap-tiap individu memiliki pengalamaman yang berbeda saat berhadapan dengan bencana. Hal itu karena masig-masing individu memiliki tingkat kerentanan dan kapasitas penanggulangan yang berbeda antara satu dan lainnya.

Kerentanan individu saat berhadapan dengan bencana dipengaruhi banyak faktor, salah satunya adalah perbedaan akses dan kontrol terhadap sumber daya. Akses dan control terhadap sumber daya ini diperlukan untuk memulihkan diri dari kondisi pasca bencana, dan untuk bertahan hidup.

Sebab itulah harus ada ketepatan dalam mengambil tindakan ketika bencana terjadi. Bantuan kemanusiaan harus cepat, tepat, dan menyeluruh, dengan disesuaikan kebutuhan masyarakat yang menjadi korban, serta perlunya bantuan khusus untuk perempuan dan anak.

Bantuan juga harus dilakukan sejak awal terjadinya bencana sampai masa pemulihan. Perlindungan terhadap perempuan dan anak juga harus menjadi perhatian utama.

Periwayat hadits, Abu Hurairah ra, berkata:

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِى قَالَ  «أُمُّكَ». قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ «ثُمَّ أُمُّكَ». قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ «ثُمَّ أُمُّكَ». قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ «ثُمَّ أَبُوكَ». رواه مسلم في صحيح، رقم الحديث: 6664

“Ada seorang laki-laki datang dan bertanya kepada Rasulullah Saw: “Siapakah orang yang paling berhak saya layani dan temani?”. Rasul menjawab: “Ibumu”. “Lalu siapa?”, orang itu bertanya lagi. “Ibumu”. “Terus siapa?”. “Ibumu”. “Setelah itu siapa?”. “Kemudian ayahmu”, kata Rasulullah Saw. (Sahih Muslim, no. Hadis: 6664).

Dalam hadis ini tersirat secara jelas bahwa memberi perhatian kepada perempuan lebih penting dan lebih utama dibandingkan kepada laki-laki. Apalagi dalam situasi bencana di mana perempuan dan anak adalah kelompok paling rentan.[]

Baca juga: Sudahkah Anda Memberikan Tempat Duduk untuk Ibu Hamil di Kendaraan Umum?

 

Tags: anakbencanaBNPBBPBDgempa bumilombokperempuan
Fatikha Yuliana

Fatikha Yuliana

Fatikha Yuliana, terlahir di Indramayu. Alumni Ponpes Putri Al-Istiqomah Buntet Pesantren Cirebon. Berkuliah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon. Jatuh cinta pada kopi dan pantai.

Terkait Posts

Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kopi yang Terlambat

    Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sudahkah Etis Jokes atau Humor Kepada Difabel? Sebuah Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Life After Graduated: Perempuan dalam Pilihan Berpendidikan, Berkarir, dan Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hingga Saat Ini Perempuan Masih Dipandang sebagai Fitnah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menakar Kualitas Cinta Pasangan Saat Berhaji
  • Islam: Membebaskan Manusia dari Gelapnya Jahiliyah
  • Ikrar KUPI, Sejarah Ulama Perempuan dan Kesadaran Kolektif Gerakan
  • Berkeluarga adalah Sarana Menjaga Martabat dan Kehormatan Manusia
  • Jalanan Jogja, Kopi yang Terlambat, dan Kisah Perempuan yang Tersisih

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID