• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Qira’ah Mubadalah; Cara Pandang Baru Santri Millenial

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
22/01/2019
in Aktual
0
Santri Ali Maksum Krapyak

Santri Pesantren Ali Maksum Krapyak

22
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Gemuruh lantunan shalawat Samara dan raut wajah bahagia tampak dari ratusan santri dan santriwati yang hadir mengikuti Majelis Mubadalah #3 di Mushola Komplek N Pondok Pesantren Krapyak Ali Maksum Yogyakarta, Senin 21 Januari 2019. Raut wajah bahagia tersebut tampak dari salah satu santriwati Ulung Nursa (17). Ia mengaku, Qira’ah Mubadalah membuat dirinya mempunyai cara pandang baru.

Selama ini dia hanya memandang bahwa laki-laki lah yang mempunyai kekuasaan, dan kelebihan. Tetapi setelah mengikuti majelis ternyata laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama.

“Setelah mengikuti diskusi ini saya mempunyai pandangan terbuka, karena kita juga bisa seperti mereka laki-laki,” katanya.

Siswi Madrasah Aliyah (MA) Ali Maksum itu menilai, ternyata tidak hanya  laki-laki yang bisa menjadi orang yang pintar, dan cerdas. Tetapi  dirinya sebagai perempuan juga bisa.

Misalnya dalam hak pendidikan, menurutnya, Ibu Nyai sudah mencontohkan bahwa hampir pengasuh pondok pesantren di Krapyak baik laki-laki atau perempuan sedang menempuh pendidikan S3 yang sama.

Baca Juga:

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

Menyemai Kasih Melalui Kitab Hadis Karya Kang Faqih

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Ulung menceritakan dirinya di sekolah mengalami hal yang sama, bahwa kecerdasan dan kepintaran dalam pendidikan tidak hanya dimiliki oleh laki-laki tetapi perempuan juga. Ketika di sekolah, Ulung menuturkan, di antara siswa dan siswi yang mendapatkan juara dari beberapa perlobaan antar kelas tidak hanya laki tetapi perempuan juga banyak.

“Di tahun kemarin kelas Agama, IPS, dan IPA yang mendapatkan juara dari beberapa perlombaan laki-laki cuma 1 orang yang lainnya perempuan,” jelasnya.

Ulung mengingatkan, seperti dalam prinsip Mubadalah tadi bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai hak yang sama untuk terus maju. (RUL)

Tags: Krapyak.Ali MaksumMubaadalahMubadalahpesantrenQira'ah MubadalahSantriUlung
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Financial Literacy

Melek Financial Literacy di Era Konsumtif, Tanggung Jawab atau Pilihan?

11 Juni 2025
Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

19 Mei 2025
Rieke Kebangkitan Ulama Perempuan

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

19 Mei 2025
Mendokumentasikan Peran Ulama Perempuan

KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

19 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama
  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID