• Login
  • Register
Senin, 12 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

5 Tips Hadapi Catcalling

Perempuan yang menjadi korban catcalling mengalami tingkat stres dan kecemasan yang tinggi, hingga dapat merusak kesejahteraan mental

Fidaamalia Fidaamalia
19/03/2024
in Publik
0
catcalling

catcalling

680
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Secara sederhana catcalling merupakan tindakan verbal atau perilaku cabul yang mengarah pada pelecehan seksual kepada para perempuan.

Seringnya korban catcalling kerap mendapat perilaku berupa siulan menggoda, komentar yang merendahkan,  mendapat kata-kata yang tidak senonoh atau bahkan ejekan seksual.

Bentuk pelecehan ini tentu saja bukan menjadi pengalaman baik bagi yang pernah mengalaminya karena catcalling dapat dimasukkan ke dalam pelecehan seksual, dan dampak yang ditimbulkan pengalaman catcalling pun beragam, dampak paling parah adalah trauma terhadap hal yang bersangkutan dan mengingatkan kejadian tersebut terus menerus.

Bahkan para perempuan yang menjadi korban catcalling sering mengalami tingkat stres dan kecemasan yang tinggi, hingga dapat merusak kesejahteraan mental mereka.

Pengalaman catcalling dapat meninggalkan bekas psikologis yang berkepanjangan, seperti penurunan kepercayaan diri, gangguan kepercayaan pada orang lain.

Namun, belakangan banyak orang yang telah mengungkapkan keresahan mereka tentang perasaan yang kurang nyaman akibat menjadi sasaran catcalling, hal ini memberikan dampak lingkungan yang tidak nyaman hingga seringkali membuat perempuan merasa terancam.

Baca Juga:

Tidak Ada Cinta bagi Arivia

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Jangan Nekat! Pentingnya Memilih Pasangan Hidup yang Tepat bagi Perempuan

Separuh Mahar untuk Istri? Ini Bukan Soal Diskon, Tapi Fikih

Dampak aktivitas catcalling

Melansir dari Jurnal Pidana Islam salah satu dampak sosial dari catcalling dapat merugikan dengan menormalisasi tindakan yang seharusnya dianggap tidak pantas. Hal ini menciptakan lingkungan di mana perempuan merasa tidak aman dan terpinggirkan.

Dampak lainnya ialah Kebebasan Perempuan jadi terbatas, sehingga, bentuk pelecehan ini dapat membatasi kebebasan perempuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan publik tanpa takut dicemooh atau diintimidasi. Hal inilah yang menciptakan hambatan bagi keseimbangan gender dalam ruang sosial.

Oleh sebab itu pentingnya bagi kita, kaum perempuan untuk membangun keberanian dalam menghadapi pelecehan. Upaya ini guna menciptakan lingkungan yang aman, memberdayakan individu, dan merespons pelecehan dengan tegas.

Jika dibiarkan  terus  menerus hal ini  mengakibatkan  perempuan  akan  selalu merasa  bahwa  ia  adalah  objek  seksual,  bukan  perempuan  yang  berhak  bersuara  atas keinginan  sendiri  bahkan  akan  selalu  menyalahkan  diri  sendiri  atas  kesalahan  orang lain.

Cara Menghadapi Catcalling

Tetap tenang ketika menghadapi pelaku pelecehan itu tidak mudah. Oleh karena itu, sebaiknya kamu mempelajari trik di bawah ini:

  1. Tetap Tenang

Siapa yang tidak kesal dan marah ketika mengalami pelecehan? Namun, dalam kebanyakan kasus, para pelaku pelecehan justru tambah merasa senang bila korban terlihat tersulut emosi. Dengan demikian, cara menghadapi catcalling yang tak kalah penting adalah mencoba mengendalikan diri untuk tetap terlihat tenang dan tidak panik atau takut.

Jangan menggunakan kata umpatan atau negatif, karena tidak jarang pelaku bisa berbalik kesal dan berpotensi melakukan hal lain yang lebih kasar atau buruk. Kamu bisa mengatakan ini dengan tenang, tetapi tetap tegas: “Maaf, perbuatanmu barusan itu pelecehan. Sepertinya saya juga tidak mengganggu kamu. Jadi, tolong berhenti.”

  1. Beri Teguran Langsung

Bila sekadar tatapan tajam tidak bisa memengaruhi si pelaku, sebaiknya kamu menerapkan cara menghadapi catcalling selanjutnya, yakni memberi teguran langsung. Kamu akan membutuhkan keberanian untuk melakukan ini, tetapi ingatlah bahwa tujuan utama pelaku adalah untuk membuatmu merasa terintimidasi.

Oleh karena itu, tunjukkan padanya kamu bukan target yang lemah. Beri tahu pelaku dengan tegas bahwa sikapnya sudah termasuk pelecehan dan sudah terlewat batas. Ini bisa memberi sedikit efek jera pada pelaku untuk tidak mengganggu kamu lain kali

  1. Tunjukkan Sikap Keberatan

Jangan ragu menunjukkan bahwa kamu keberatan dan terganggu dengan sikap mereka. Ini penting agar si pelaku paham akan kesalahannya. Misalnya, seseorang di tempat kerja memanggilmu dengan siulan atau berkomentar tidak sopan tentang pakaianmu. Saat itu juga, segera berbalik dan tatap matanya dengan tajam dan tegas. Ini bisa membuat pelaku kaget dan tak menduga sebelumnya bila kamu berani menunjukkan reaksi seperti itu.

  1. Bicarakan dengan Orang Lain

Banyak korban pelecehan tidak mau memberi tahu kejadian yang dialaminya karena berbagai alasan, seperti malu dan takut. Padahal, dengan membicarakan hal ini dengan orang lain, kamu bisa mendapatkan second opinion tentang langkah apa yang sebaiknya kamu ambil untuk mengatasi masalah pelecehan ini.

Kamu bisa memulai dari orang-orang terdekat yang kamu percayai, seperti sahabat, rekan kerja, atau kerabat dan keluarga. Bila memungkinkan dan diperlukan, kamu bahkan bisa menghubungi seseorang dari tempat perlindungan hak perempuan.

  1. Laporkan!

Bermacam-macam usaha telah kamu lakukan, tetapi pelaku masih berani mengganggu? Cara menghadapi catcalling yang paling efektif adalah dengan melaporkannya ke pihak berwenang.

Bila ini terjadi di tempat kerja, kamu bisa mulai melaporkannya ke pihak HRD untuk ditindaklanjuti. Namun, bila tidak juga membuat pelaku berhenti, maka kamu harus mengambil langkah tegas lanjutan, yakni membawa kasus ini ke jalur hukum. []

Tags: CatcallingKesehatan Mentalpelecehan seksualpergaulanperundunganRelasi
Fidaamalia

Fidaamalia

Terkait Posts

Barak Militer

Apakah Barak Militer Bisa Menjadi Ruang Aman bagi Siswi Perempuan?

11 Mei 2025
Hari Raya Waisak

Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

10 Mei 2025
Vasektomi untuk Bansos

Vasektomi untuk Bansos: Syariat, HAM, Gender hingga Relasi Kuasa

9 Mei 2025
Vasektomi

Tafsir Sosial Kemanusiaan: Vasektomi, Kemiskinan, dan Hak Tubuh

8 Mei 2025
Barak Militer

Mengasuh dengan Kekerasan? Menimbang Ulang Ide Barak Militer untuk Anak Nakal

7 Mei 2025
Jukir Difabel

Jukir Difabel Di-bully, Edukasi Inklusi Sekadar Ilusi?

6 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pekerja Rumah Tangga

    Ibu, Aku, dan Putriku: Generasi Pekerja Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Barak Militer Bisa Menjadi Ruang Aman bagi Siswi Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tidak Ada Cinta bagi Arivia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi untuk Bansos: Syariat, HAM, Gender hingga Relasi Kuasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengirim Anak ke Barak Militer, Efektifkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha
  • Islam Hadir untuk Gagasan Kemanusiaan
  • Apakah Barak Militer Bisa Menjadi Ruang Aman bagi Siswi Perempuan?
  • Ibu, Aku, dan Putriku: Generasi Pekerja Rumah Tangga
  • Tidak Ada Cinta bagi Arivia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version