Mubadalah.id – Lagu dengan judul “God, Allow Me (Please) to Play Music” dinyanyikan oleh salah satu band beraliran metal yang berasal dari Garut Jawa Barat. Dengan formasi yang terdiri dari tiga perempuan muda berhijab, group band yang menamai dirinya sebagai VOB (Voiche of Baceprot) ini menarik perhatian masyarakat. Selain karena penampilannya yang lebih cocok disebut santri, lirik lagu yang dibawakan pun penuh dengan nilai-nilai. Terutama nilai kesetaraan pada laki-laki perempuan yang saat ini menjadi korban sistem patriarki.
Salah satu lagunya yang penuh makna melawan stigmatisasi pada perempuan adalah “God, Allow Me (Please) to Play Music”. Berikut ini lirik lagu selengkapnya
Why today, many perceptions have become toxic?
Why today, many people wear religion to kill the music?
I feel like I am fallin’, washed down, swallowed by the crowdI’m not the criminal
I’m not the enemy
I just wanna sing a song to show my soul
I’m not the corruptor
I’m not the enemy
I just wanna sing a song to show my soulGod, allow me please to play music
God, allow me please to play music
God, allow me please to play music
God, allow me please to play musicWhy today, many perceptions have become toxic?
Why today, idealizations are abusing our mind?
I feel like I’m falling down, in the deep hole of hatredI’m not the criminal
I’m not the enemy
I just wanna sing a song to show my soul
I’m not the corruptor
I’m not the enemy
I just wanna sing a song to show my soulGod, allow me please to play music
God, allow me please to play music
God, allow me please to play music
God, allow me please to play music
Tak hanya sekedar musik, rasa yang diungkapkan dalam lagu tersebut oleh VOB (Voiche of Baceprot) ini adalah realitas sesungguhnya yang dialami oleh mayoritas perempuan di Indonesia. Standar keshalehan perempuan dibatasi pada ruang domestik. Keikutsertaan perempuan di ranah publik acapkali distigma sebagai penyalahan kodrat. Apalagi jika dikaitkan dengan musik, perempuan akan mendapatkan beban ganda.
Kebebasan berekspresi dalam seni musik dibungkam menggunakan narasi agama yang misoginis. Perempuan yang berkecimpung dalam dunia music dianggap menyalahi aturan agama dengan dalih mengumbar aurat. Meskipun personilnya berhijab sekalipun, anggapan menyalahi kodrat nyatanya masih juga melekat.
VOB dalam lagunya “God, Allow Me (Please) to Play Music” ingin membuka wawasan semua orang bahwa yang ingin ia lakukan hanyalah mengembangkan seni music. Mereka meminta izin kepada Tuhan untuk memainkan musik. Namun di satu sisi, VOB merasa tertekan dengan persepsi publik atas musik.
Padahal yang mereka inginkan hanyalah mengembangkan bakat mereka dalam bermusik. Mereka bukan koruptor, bukan penjahat, bukan musuh public, mereka hanya ingin bermain music. Namun kenapa justru stigmatisasi dan penghakiman atas dasar agama dan moral justru sering ditujukan kepada mereka khusunya, dan kepada seluruh perempuan berhijab pada umumnya. Seolah mereka adalah seorang kriminal kelas kakap hanya karena bermain music.
Bukan tanpa alasan, persepsi publik atas perempuan dalam bidang musik di Indonesia bahkan di dunia pada umunya lahir dari ideologi patriarkis. Menempatkan perempuan hanya sebagai pendukung laki-laki. Maka kemandiriannya adalah sebuah problematika, dan masalah. Musik, lagu dan segala alat pendukungnya seperti gitar, bass, drum seolah hanya ditujukan milik laki-laki saja. Sehingga perempuan yang mencoba menyentuh dan memainkan alat-alat tersebut akan dianggap tabu dan menyalahi kodrat. Entah kodrat mana yang dimaksud, karena dalam agama Islam tidak pernah ada satupun dalil yang menyatakan bahwa kodrat perempuan bukan di dunia musik.
Kepiawaiannya dalam memainkan musik dan lagu, dengan penampilan muslimahnya, dan lirik-lirik lagunya yang penuh makna merepresentasikan kedirian perempuan sebagai manusia. Bukan sebagai penduduk bumi kelas tertentu yang dikonstruksikan oleh manusia itu sendiri. Sebuah penolakan atas stigmatisasi terhadap kedirian perempuan yang dianggap sebagai suatu tatanan baku yang anti kritik.
Tak hanya di Indonesia, banyak musisi kelas dunia yang mengagumi karya VOB (Voiche of Baceprot). Pada November dan Desember tahun ini, VOB (Voiche of Baceprot) dijadwalkan akan melakukan Tour Eropa dengan tema “Fight Dream Believe”. Sebuah pencapaian luar bisa untuk sebuah group band bearaliran metal, dengan penampilan muslimah, dan narasi-narasi kesetaraan.
Semoga tour Eropa yang akan dijadwalkan pada bulan November dan Desember ini berjalan lancar. Dan semoga nilai-nilai kesetaraan perempuan yang dibawa oleh VOB (Voiche of Baceprot) melalui lagu “God, Allow Me (Please) to Play Music” ini bisa membuka kesadaran kita semua. Bahwa music tak mengenal jenis kelamin, musik tak mengenal agama, music adalah kapasitas dan kemampuan yang berhak dikembangkan oleh semua orang. Tanpa memandang ras, suku, agama, dan jenis kelamin. []