• Login
  • Register
Kamis, 5 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Berikan ASI Selama 2 Tahun adalah Perintah Universal dan Visioner

Padahal manfaat pemberian ASI sudah sangat jelas diketahui seperti sebagai makanan bayi paling bergizi, untuk ketahanan tubuh bayi, merekatkan hubungan kasih ibu-anak, lebih ekonomis, lebih praktis, dan sekaligus bisa menghindarkan ibu dari kehamilan jika dilakukan dengan benar

Redaksi Redaksi
18/09/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
ASI

ASI

319
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan bahwa perintah memberikan ASI selama dua tahun penuh kepada ibu yang melahirkan adalah perintah universal dan visioner.

Pasalnya, perintah dan visioner itu karena hari ini saja kita saksikan kampanye ASI Eksklusif 6 Bulan tidak direspon dengan merata oleh para ibu.

Menurut Nyai Badriyah, banyak alasan para ibu tidak menyusui anaknya misalnya karena pekerjaan, kesibukan, hingga kecantikan bentuk payudara.

Padahal manfaat pemberian ASI sudah sangat jelas diketahui seperti sebagai makanan bayi paling bergizi, untuk ketahanan tubuh bayi, merekatkan hubungan kasih ibu-anak, lebih ekonomis, lebih praktis, dan sekaligus bisa menghindarkan ibu dari kehamilan jika dilakukan dengan benar.

Perintah menyempurnakan pemberian ASI kepada para ibu ini menunjukkan sensitivitas al-Qur’an dalam perlindungan anak yang tidak mungkin bisa meminta haknya.

Baca Juga:

Tafsir Perintah Menutup Aurat dalam al-A’raf Ayat 31

Sharing Properti: Gagasan yang Berikan Pemihakan Kepada Perempuan

Urgensi Fikih Haji Perempuan dalam Pandangan Nyai Badriyah Fayumi

Nafkah Menurut Pandangan Ulama KUPI

Maka, Nyai Badriyah mengingatkan, kepada para ibulah seruan ini jadi tanggung jawabnya agar mereka lebih memikirkan kepentingan anaknya dari pada menuruti hasrat pribadinya yang mungkin enggan memberikan ASI secara maksimal.

Sensitivitas Al-Qur’an Terhadap Pemberian Asi

Salah satu Ketua Majelis Musyawarah Kongres Ulama Perempuan Indonesia (MM KUPI) itu menyebutkan bahwa sebagai kalam Allah Sang Pencipta Manusia, al-Qur’an senantiasa mengerti dan memahami manusia dengan beragam keadaan dan kecenderungannya.

Pesan-pesan al-Qur’an mengenai relasi suami-istri pun demikian. Jika hari ini kita sering bicara tentang sensitivitas gender, untaian kalimat dalam al-Qur’an telah menunjukkan hal tersebut.

Yakni, memberikan norma yang sensitif gender tanpa subyektivitas sempit, yang mendorong manusia mencapai sebuah relasi yang adil, setara, serta berorientasi pada perlindungan seluruh anggota keluarga, terutama yang lemah.

Betapa dalam dan sensitifnya pemahaman al-Qur’an terhadap relasi suami-istri antara lain tampak jelas dalam surat al-Baqarah ayat 233 yang artinya:

“Para ibu hendaklah menyusukan anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang hendak menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi rizki dan pakaian kepada para ibu secara patut.

Seseorang tidak terbebani selain menurut kadar kemampuannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya, dan seorang ayah karena anaknya.

Demikian pula para waris. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.

Dan jika kamu ingin anakmu menyusu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran secara patut.

Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

Nyai Badriyah mengingatkan, jika kita perhatikan setiap kalimat dalam ayat di atas, tampak jelas bahwa al-Qur’an selalu menyampaikan norma ideal kepada sasaran yang tepat.

Dengan cara ini, kata Nyai Badriyah, al-Qur’an telah menjadi pemberi peringatan secara tidak langsung agar pihak yang tidak lari dari tanggung jawab seperti hal yang sering manusia lakukan karena nafsunya. (Rul)

Tags: asi 2 tahunberikanNyai Badriyah Fayumiperintahulama KUPIuniversalvisioner
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Fikih Ramah Difabel

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

4 Juni 2025
Batasan Aurat Perempuan

Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh

4 Juni 2025
Fiqh Aurat Perempuan

Ragam Pendapat Ahli Fiqh tentang Aurat Perempuan

4 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ibadah Kurban

    Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ragam Pendapat Ahli Fiqh tentang Aurat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mitos Israel di Atas Penderitaan Warga Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan
  • Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan
  • Dalil Batas Aurat Perempuan
  • Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  
  • Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID