Mubadalah.id – Seperti kita ketahui bersama, perang Uhud menjadi salah satu perang di mana pasukan muslim mengalami kekalahan, dan terpukul mundur. Bahkan di dalam perang Uhud juga, Nabi Muhammad Saw dikabarkan sempat terdesak dan hampir terbunuh.
Namun, saat umat Islam dan Nabi Muhammad Saw dalam kondisi terdesak tersebut, ada seorang sahabat perempuan tangguh yang berhasil menyelamatkan nyawa Nabi Muhammad Saw.
Sahabat perempuan itu adalah Nusaibah binti Ka’ab al-Anshariyah ra. Beliau lah yang menghadang musuh-musuh agar tidak mendekat, menghalau dan menjadi tameng pertahanan untuk Nabi Muhammad Saw. Nusaibah ra rela mengorbankan nyawanya demi melindungi Nabi Muhammad Saw.
Di perang Uhud ini, Nusaibah terluka cukup parah, sehingga beliau dijuluki sebagai perempuan yang penuh luka pedang (Ummu al-Asyaf).
Atas jasanya, Nabi Muhammad Saw sering memuji kiprah Nusaibah ra di hadapan para sahabat. Posisinya di mata Nabi Muhammad Saw sangat dekat dan mulia daripada beberapa sahabat lain.
Hal ini Nabi Muhammad Saw sampaikan kepada anak-anaknya. Nabi Muhammad memuji keluarga Nusaibah dan mendoakan mereka agar kelak di akhirat menjadi teman-teman setia bersama beliau di surga.
Selain itu, Nusaibah ra juga menjadi sahabat perempuan yang ikut sumpah setia (pertama dan kedua) kepada Nabi Muhammad Saw sebelum hijrah ke Madinah.
Dan Nusaibah ra juga mampu meriwayatkan detik-detik sumpah setia secara detail dan tercatat dalam tinta emas sejarah awal Islam. []