• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah Ketika Nabi Muhammad Saw Memberi Makan Seorang Yahudi Buta

Mulutnya kemudian mengakui kemuliaan Muhammad. “Oh, Muhammad, engkau orang yang mulia, orang yang berhati mulia.” Hati Abu Bakar mengharu biru dan tersedu-sedan, mengenang kekasihnya yang telah pergi tak akan kembali. Yahudi itu kemudian hari masuk Islam

Redaksi Redaksi
09/05/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Yahudi

Yahudi

4.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Seorang Yahudi buta dan miskin setiap hari duduk di sebuah sudut Kota Madinah. Setiap mendengar orang lewat di hadapannya, ia mencaci maki Nabi Muhammad Saw dengan suaranya yang keras,

“Hai, awas kalian, jangan dekati Muhammad. Ia orang gila, penyihir, dan pembohong besar. Bila kalian dekati ia, kalian pasti terpikat. Kata-katanya amat manis.”

Meski Nabi tahu dan mendengar sendiri pengemis buta Yahudi itu membencinya setengah mati, tetapi beliau tiap pagi mendatanginya sambil membawa makanan untuknya. Tanpa bicara apa-apa atau mengenalkan dirinya. Nabi menyuapinya dengan amat sabar dan penuh kasih.

Nabi kemudian wafat. Si Yahudi miskin yang buta tersebut tertawa terbahak-bahak, bukan kepalang senangnya. Tetapi keesokan harinya ia merasa sepi dan kelaparan. Ia menunggu orang yang biasa datang memberinya makan dengan penuh kasih itu, sampai sore, tetapi ia tak juga kunjung datang.

Abu Bakar As

Beberapa hari berikutnya, Abu Bakar datang menemui anaknya, Aisyah. Ia menanyakan apakah ada kebiasaan Nabi yang belum diikutinya. Istri Nabi itu menjawab,

Baca Juga:

Mitos Israel di Atas Penderitaan Warga Palestina

Ketika Jilbab Menjadi Alat Politik dan Ukuran Kesalehan

Belajar Toleransi dari Kisah Khalifah Manshur dan Georgeus Buktisyu

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

“Ayah sudah melakukan segalanya, kecuali satu hal. Lalu Aisyah menceritakan kebiasaan Nabi memberi makan Yahudi buta tadi.”

Mendengar penuturan anaknya itu Abu Bakar segera menemui dan membawa makan untuknya. Si Yahudi merasakan pegangan tangannya, tetapi tangan itu bukan tangan orang yang dulu. Ia menepis tangan itu sambil mencari-cari dan meraba-raba tangan yang lembut dulu itu.

Abu Bakar mengenalkan dirinya dan memberitahukan, “Tangan lembut yang dulu tiap hari menyuapimu dengan penuh kasih itu adalah sahabatku, Muhammad, Rasulullah, dan ia sudah wafat beberapa hari lalu.”

Mendengar kabar seperti itu, seketika pengemis Yahudi itu menjerit dengan suara yang amat memilukan hati. Dadanya berdegup-degup kencang. Air mata bercucuran membasahi pipinya. Ia amat menyesal dan mengutuki dirinya telah mencaci, membenci, dan menuduh hal-hal yang tak pernah dilakukan Muhammad.

Mulutnya kemudian mengakui kemuliaan Muhammad. “Oh, Muhammad, engkau orang yang mulia, orang yang berhati mulia.” Hati Abu Bakar mengharu biru dan tersedu-sedan, mengenang kekasihnya yang telah pergi tak akan kembali. Yahudi itu kemudian hari masuk Islam.

Kisah ini cukup populer. Ia sering orang-orang jadikan bahan untuk ceramah agama di berbagai tempat pengajian, meski sulit melacak sumbernya. Tetapi sikap Nabi seperti yang diceritakan di atas sejalan dengan karakter dan sifat Nabi. []

Tags: ButaketikakisahMemberi MakanNabi Muhammad SAWseorangYahudi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KDRT

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

7 Juni 2025
Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

Islam Berikan Apresiasi Kepada Perempuan yang Bekerja di Publik

6 Juni 2025
Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID