• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Kesetaraan dan Keadilan Gender

Imam Nakhai Imam Nakhai
27/08/2019
in Keluarga
0
Kesetaraan, Keadilan, Gender
100
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hari itu, saya mengisi Bimbingan Teknik-Bimbingan Perkawinan (Bimtek-Bimwin) di Kementerian Agama Kanwil Jambi, satu progam yang menjadi andalan Kemenag. Mitra diskusinya adalah bapak-bapak kepala KUA dan juga para penyuluh yang akan menjadi ujung tombak dalam mengubah budaya timpang menjadi peradaban yang adil, setara dan menghargai kemanusiaan melalui lembaga yang sangat penting, yaitu lembaga leluarga, lembaga perkawinan. Biasa saya sering didaulat untuk memberikan materi Kesetaraan dan Keadilan Gender.

Materi penting untuk memberikan paradigma kesetaraan dan keadilan gender, untuk mengeser budaya patriarkhi yang memposisikan perempuan sebagai manusia kelas dua, tidak penting, pelengkap, berbahaya, dan rentan kekerasan.

Benarkan laki laki dan perempuan “setara”? Ini pertayaan intinya.

Biasanya saya memulai dengan 3 pertanyaan mendasar: 1. Lebih manusia mana antara laki laki dan perempuan; 2. Lebih mulia mana di hadapan Allah antara laki laki dan perempuan; 3. Lebih utama mana antara laki laki dan perempuan dalam peran-peran sosial?

Jawaban soal pertama, semua peserta nyaris sepakat, bahwa laki laki dan perempuan sama, mereka dicipta Allah dari yg satu. Inilah makna Surat an Nisa’ ayat 1. Saya menyebutnya “al-insaniyyah”, kemanusiaan laki laki dan perempuan adalah “setara”. Laki-laki tidak lebih manusia dari perempuan, dan sebaliknya.

Baca Juga:

Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

Jawaban kedua, semua peserta juga sepakat, di hadapan Allah laki laki dan perempuan memiliki akses yang setara. Namun “taqwa” bisa memposisikan perempuan lebih mulia di hadapan Allah, dan begitu sebaliknya. Inilah yg disebut “al-akramiyyah”, sejalan dengan Q.S Al Hujurat “inna akmakum ‘indallahi atqaakum”.

Jawaban ketiga, baru disinilah terjadi keragaman, dalam konteks tertentu, misalnya konteks kepengasuhan anak (hadhanah), ibu lebih utama, demikian pula dalam hal kebersabatan-kebaktian anak kepada ibu. Namun dalam konteks mencari nafkah, menjadi wali, maka ayah lebih utama. Inilah yang saya sebut “al-Afdhaliyyah”, sebagaimana ayat “ar rijalu qawwamuna… bima faddhalallahu”.

Jadi dalam al-Insaniyah dan al-Akramiyyah, laki laki perempuan adalah “setara”, Namun dalam al-Afdhaliyyah, laki laki perempuan berbeda sesuai dengan peran peran sosialnya. Di sinilah pentingnya “keadilan”.

Al-Insyaniyah dan al-Akramiyyah adalah pemberian Tuhan, sedang al-Afdhaliyyah dibentuk oleh sosial budaya, ekonomi dan politik. Sebab itu ke Afdhaliyah-an bisa berubah ubah sesuei dengan perubahan sosial budaya, ekonomi dan politik.

Jadi kesetaraan dan keadilan gender itu adalah bagian dari ajaran al-Qur’an. Bukan ajaran Thagut. Wallahu a’lam.[]

Imam Nakhai

Imam Nakhai

Bekerja di Komnas Perempuan

Terkait Posts

Najwa Shihab dan Ibrahim

Najwa Shihab dan Ibrahim: Teladan Kesetaraan dalam Pernikahan

26 Mei 2025
Program KB

KB: Ikhtiar Manusia, Tawakal kepada Allah

23 Mei 2025
Alat KB

Dalil Agama Soal Kebolehan Alat KB

22 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID