• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Menjawab Alasan Fitnah Perempuan

Zalim kalau kita selalu menyudutkan perempuan saja sebagai fitnah terhadap laki-laki, padahal ayat al-Qur'an mengatakan semua orang bisa menjadi fitnah.

Redaksi Redaksi
18/09/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Fitnah

Fitnah

648
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Konsep fitnah dalam perspektif mubadalah bisa kita maknai dan bisa bersifat resiprokal atau timbal balik. Karena seperti kita ketahui bersama, kehidupan ini semuanya merupakan fitnah, dan masing-masing kita adalah fitnah bagi yang lain.

Tidak hanya perempuan kepada laki-laki, tetapi juga laki-laki kepada perempuan atau kepada laki-laki, atau perempuan kepada perempuan.

Apalagi dengan bantuan gawai, setiap orang bisa menjadi fitnah bagi yang lain, dan terpesona oleh orang lain tanpa harus pergi ke masjid.

Zalim kalau kita selalu menyudutkan perempuan saja sebagai fitnah terhadap laki-laki, padahal ayat al-Qur’an mengatakan semua orang bisa menjadi fitnah.

Dalam metode mubadalah, teks yang berbicara tentang fitnah seharusnya kita pahami sebagai peringatan bersama, laki-laki dan perempuan, untuk sama-sama menjaga diri agar terus menjadi insan yang berakhlak mulia.

Baca Juga:

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Termasuk harus kita jauhkan dari segala dosa dan kejahatan pada orang lain, serta selalu berkomitmen menjadi manusia yang dapat memberikan kebaikan semaksimal mungkin kepada orang lain, keluarga, masyarakat, dunia, dan alam semesta.

Laki-laki tidak lebih penting dari perempuan. Sebagaimana kata al-Qur’an, dalam kerja-kerja semua ini, laki-laki dan perempuan adalah bermitra dan bekerja sama (QS. al-Taubah (9): 71).

Seharusnya dengan ayat-ayat dan logika visi Islam ini sudah cukup. Namun, banyak orang yang tidak memiliki perspektif mubadalah selalu menuntut bukti-bukti lebih, jika menyangkut isu perempuan.

Sepotong ayat, sepenggal teks Hadis, atau satu pandangan saja, jika terkait dan untuk laki-laki, biasanya cukup menjadi dasar. Bahkan Hadis lemah dan palsu, juga sering menjadi dasar.

Tetapi jika menyangkut hak perempuan, kita harus menyediakan sebanyak mungkin dalil dan bukti. Sudah tersedia pun, masih saja akan ada alasan. Perempuan kemudian tetap dipinggirkan, atau disudutkan dan disalahkan. Problemnya dengan demikian, ada di kepala kita, bukan di dalam ayat maupun teks Hadis. []

Tags: AlasanfitnahMenjawabperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version