• Login
  • Register
Minggu, 1 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Menakar Mubadalah Sebagai Solusi Atas Fenomena Fatherless Di Indonesia

Melalui kacamata mubadalah, keluarga menjadi tanggung jawab bersama dalam pendidikan dan pengasuhan anak

Naylul Izzah Walkaromah Naylul Izzah Walkaromah
25/04/2024
in Keluarga
0
Fenomena Fatherless

Fenomena Fatherless

791
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Fenomena Fatherless merupakan sebuah kondisi di mana seorang anak merasakan kekurangan peran dan figur ayah dalam hidupnya. Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai fatherless country. Hal ini mengindikasikan minimnya peran seorang ayah baik dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Kurangnya figur seorang ayah dalam kehidupan anak dapat memberikan efek riskan serta mempengaruhi kondisi psikis dan psikologis dalam perkembangan anak.

Fenomena fatherless tersebut berdasarkan stigma dan budaya patriarki yang telah mengakar di masyarakat hingga saat ini. Pemahaman keliru yang telah melembaga adalah di mana seorang ayah hanya dianggap berkewajiban dan berperan untuk mencari nafkah, sedangkan pola asuh anak dan berbagai urusan domestik hanya dibebankan kepada ibu.

Melalui riset yang saya lakukan, adapun dampak dari minimnya peran dan figur ayah dapat mengakibatkan permasalhan psikologis anak, memiliki self-esteem yang rendah, memiliki masalah emosional, bermasalah dalam menjalin hubungan sosial, mudah cemas, kenakalan remaja, prestasi akademik menurun, gangguan kejiwaan, penyimpangan seksual dan lainnya.

Mengenal Teori Kesalingan

Berdasarkan paparan di atas, maka diperlukan teori atau pendekatan yang solutif dengan tujuan memberantas angka fatherless di Indonesia. Teori Mubadalah merupakan suatu pendekatan yang dirasa relevan dengan konteks ini.

Teori Mubadalah atau disebut teori kesalingan merupakan teori yang menyatakan bahwa relasi dalam sebuah keluarga antara suami istri idealnya dibangun dengan rasa saling berperan aktif, saling menyayangi, saling mendukung, saling menghargai, saling menutupi kekurangan.

Baca Juga:

Mengapa Cuti Paternitas Penting?

Dampak Fatherless kepada Anak Perempuan

Menilik Keadilan Gender dari Rumah Sendiri

Memaknai Sisi Lembut Lagu Nina Band Feast, Bukti Peran Ayah Sangat Penting Untuk Perkembangan Anak

Salah satu tujuan dari teori ini ialah untuk membangun relasi antara suami-istri sebagai figur ayah dan ibu yang ideal. Tanpa saling mendominasi satu sama lain dengan cara memiliki pemahaman terhadap teori kesalingan (mubadalah) agar tercapai kemaslahatan bersama.

Bagi masing-masing ayah dan ibu memperlukan pemahaman yang baik terhadap teori mubadalah. Dengan tujuan agar dapat saling bersinergi dalam hal pengasuhan dan mendidik anak secara optimal.

Dalam mencanangkan konsep mubadalah, Faqihuddin Abdul Kodir menyajikan relasi antar dua pihak sebagai mitra yang sejajar. Substansi dalam teori mubadalah merefleksikan prinsip Islam yang mengarah kepada nilai kesalingan, kerjasama, kebersamaan demi tercapainya konsep rumah tangga yang ideal.

Berlandaskan teori ini, seorang suami atau ayah dapat berperan dan turut serta dalam melaksanakan kegiatan domestik. Di antaranya; mengasuh anak, mengatur pola asuh dan pendidikan bagi anak, membangun interaksi, menjalin komunikasi yang baik dan efektif dengan anak. Dengan menerapkan dan menjalin pendekatan kepada anak, maka sang anak tidak lagi merasakan fenomena fatherless dalam hidupnya.

Melalui kacamata mubadalah, keluarga menjadi tanggung jawab bersama dalam pendidikan dan pengasuhan anak. Kedua orangtua saling berpartisipasi aktif, berbagi peran, saling menguatkan, dan menumbuhkan rasa kepedulian dalam mensukseskan pengasuhan tersebut.

Potret Figur Ayah Ideal Dalam AL-Quran

Merujuk kepada ajaran dan nilai moral dalam al-Quran, potret peran serta figur seorang ayah yang ideal termuat melalui beberapa ayat berikut. Di antaranya Q.S. Luqman 13, Q.S. Luqman 16-19, Q.S. At Tahriim 6, Q.S. Huud 42, Q.S. Yusuf 5, Q.S. Al Baqarah 132, Q.S. Ash Shaaffaat 102, Q.S. Ibrahim 35 dan 40, Q.S. Al Ahzab 59, Q.S. An Nisaa’ 34. Dengan rujukan terhadap ayat-ayat tersebut, seorang ayah dapat menggunakannya sebagai landasan normatif dalam membangun relasi ayah kepada anak.

Apabila seorang ibu dan ayah dapat mengimplementasikan konsep mubadalah dalam rumah tangga maka akan tercipta kemaslahatan bersama tanpa. Yakni tanpa adanya hegemoni dan subordinasi dari salah satu pihak. Prinsip kesalingan dalam teori mubadalah yang kemudian diterapkan dalam kehidupan berumah tangga merupakan pilihan yang tepat dan signifikan.

Teori tersebut mengajarkan terkait kemitraan dan kerjasama antara laki-laki maupun perempuan. Terutama dalam membangun relasi kehidupan yang adil, harmonis, sejahtera dan ideal. Melalui argumen yang telah saya rincikan di atas, maka teori mubadalah merupakan hal yang relevan dalam menekan fenomena fatherless di Indonesia. []

 

 

Tags: FatherlessFenomena FatherlessFenomena Fatherless CountryGagasan MubadalahKonsep Mubadalah
Naylul Izzah Walkaromah

Naylul Izzah Walkaromah

Mahasiswa Magister Studi Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Terkait Posts

Najwa Shihab dan Ibrahim

Najwa Shihab dan Ibrahim: Teladan Kesetaraan dalam Pernikahan

26 Mei 2025
Program KB

KB: Ikhtiar Manusia, Tawakal kepada Allah

23 Mei 2025
Alat KB

Dalil Agama Soal Kebolehan Alat KB

22 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • IUD

    Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tren Mode Rambut Sukainah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengalaman Kemanusiaan Perempuan dalam Film Cocote Tonggo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Para Perempuan Penguasa Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila
  • Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)
  • Tren Mode Rambut Sukainah
  • Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga
  • Bagaimana Hukum Dokter Laki-laki Memasangkan Kontrasepsi IUD?

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID