Mubadalah.id – Kita sering mendengar teks hadits bahwa Ibu dihormati tiga kali lebih banyak dibanding ayah, apa teksnya dan apa maknanya? Tahukah kamu bahwa hadis yang menyebutkan kalau ibu sampai disebut tiga kali dibandingkan ayah merupakan bukti penting Rasulullah memberikan penghormatan terhadap peran perempuan
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِى قَالَ «أُمُّكَ». قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ «ثُمَّ أُمُّكَ». قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ «ثُمَّ أُمُّكَ». قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ «ثُمَّ أَبُوكَ». رواه مسلم في صحيح، رقم الحديث: 6664، كتاب البر والصلة والأدب، باب بِرِّ الْوَالِدَيْنِ وَأَنَّهُمَا أَحَقُّ بِهِ.
Dari Abu Hurairah, ra, berkata: Ada seorang laki-laki datang dan bertanya kepada Rasulullah Saw: “Siapakah orang yang paling berhak saya layani dan temani?” Rasul menjawab: “Ibumu.” “Lalu siapa?”, orang itu bertanya lagi. “Ibumu.” “Terus siapa?” “Ibumu.” “Setelah itu siapa?” “Kemudian ayahmu.” kata Rasulullah Saw. (Sahih Muslim, no. Hadis: 6664).
Sanad Hadis
Hadis ini diriwayatkan Imam Muslim dalam Sahihnya (no. Hadis: 6664), Imam Bukhari dalam Sahihnya (no. Hadis: 6037), Imam Abu Dawud dalam Sunannya (no. Hadis: 5141 dan 5142), Imam Turmudzi dalam Sunannya (2018), Ibn Majah dalam Sunannya (no. Hadis: 3789) dan Imam Ahmad dalam Musnadnya (no. Hadis: 8459, 20345, dan 20365).
Hadis Abu Hurairah ra ini dinyatakan dalam konteks budaya jahiliyah yang lebih memberi penghormatan kepada laki-laki dibanding kepada perempuan (Ingat pernyataan Umar bin Khattab ra di atas, no. 6). Nabi Saw membalik kesadaran mereka, bahwa memberi perhatian kepada perempuan lebih penting dari laki-laki.
Penjelasan Hadis
Mengapa penghormatan terhadap peran perempuan dengan memberikan perhatian yang lebih? Tentu saja karena perhatian yang ada di masyarakat sama sekali tidak tertuju pada perempuan. Padahal perempuan telah mengambil peran penting dalam meneruskan regenerasi kemanusiaan. Yaitu menjadi ibu, mengandung, melahirkan, menyusui, merawat dan membesarkan.
Hadis ini sekaligus memberi pengakuan dan penghargaan terhadap peran domestik perempuan yang sering sekali diabaikan kebanyakan orang. Perempuan seringkali dibiarkan sendiri menjalankan peran tersebut, tanpa dukungan yang cukup dari pihak keluarga, masyarakat, dan terutama negara.
Penghormatan terhadap peran perempuan sebagai ibu tidak cukup hanya berupa pujian dan ucapan manis, tapi juga harus dalam bentuk riil. Bentuk riil yang dimaksud yaitu dengan membantu berbagi kerja, memberi makanan yang bergizi, mendidik dan memberdayakan perempuan, mengalokasikan anggaran kesehatan untuk perempuan, dan juga cuti kerja untuk reproduksi.
Sudah seharusnya, penghormatan terhadap perempuan sebagai ibu yang sudah dicontohkan spiritnya oleh Rasulullah Saw., diimplementasikan dalam bentuk dukungan yang nyata dari anggota keluarga, masyarakat dan negara.