• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Buku

Lewat Buku “Degup Cita Para Pendiri Bangsa” Mari Mencintai dan Memahami Palestina Sepenuh Jiwa

Diskusi-diskusi ofline tentang Palestina perlu diperbanyak untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda

Kamariah Kamariah
20/05/2024
in Buku
0
Palestina

Palestina

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Palestina, tanah yang diberkahi, tanahnya para Nabi, tanah yang menjadi gerbang surgawi yang ada di atas muka bumi. Apa kabar hari ini saudara-saudara kita di sana? Kacau. Bagaimana keadaan jiwa-jiwa penduduknya? Berantakan, terguncang, takut, resah, gelisah penuh dengan penderitaan.

Suara-suara pembelaan untuk tanah Palestina terus menggema. Di jalan-jalan besar, di toko-toko yang diboikot, di gedung-gedung parlemen, di gerbang-gerbang kampus, semua bersuara untuk Palestina, apa teriakan para massa? “FREEEEEEEEE PALESTINE!!” Namun malang, genosida seolah tak ada hentinya, rakyat Palestina masih menderita, oleh kejamnya Zionis Laknatullah.

Lalu, ada juga mereka yang bersuara lewat pena, menyuarakan kasih sayang terhadap para pejuang kehormatan Al-Aqsa. Iya, mereka para intelektual, memutuskan untuk bersuara lewat tulisan.

Para salingers, mari kita beda salah satu buku istimewa ini, agar kita bisa Mencintai dan Memahami Palestina Sepenuh Jiwa Lewat Buku “Degup Cita Para Pendiri Bangsa”.

Acara Bedah Buku “Degup Cita Para Pendiri Bangsa”

Melansir kilascimahi.com, Al-Fahmu Institute telah menggelar diskusi dan bedah buku dengan tema “Mengilmui Al-Aqso Sepenuh Hati, Menjemput Kemenangan Sejati” di Gedung Al-Fahmu Jakarta, Minggu, (19/5/24).

Baca Juga:

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Nakba Day; Kiamat di Palestina

Dalam kegiatan ini hadir dua pemateri yang merupakan penulis buku “Degup Cita Para Pendiri Bangsa Untuk Bangsa Palestina,” Pizaro Gozali Idrus dan Hadi Nur Ramadhan.

Ustadz Fahmi Salim selaku founder Al-Fahmu Institute, saat sesi pembukaan, menyampaikan tentang betapa pentingnya mempelajari dan memahami Palestina, agar kita sebagai umat Islam paham tentang apa yang sebenarnya kita bela.

Bagaimana Seharusnya Kita Bersikap?

Hadi Nur Ramadhan selaku penulis buku,  menjelaskan seharusnya mahasiswa ataupun aktivis lain tidak hanya aksi di kampus-kampus mereka atau aksi depan kedutaan Amerika, tetapi juga demo terhadap negara-negara yang pro terhadap Israel. Ia memberikan contoh ketika Presiden Soekarno menolak Israel terlibat dalam ajang Asian Games pada tahun 1962.

“Harusnya demo bukan di kampus, atau kedutaan Amerika, tapi demo kepada negara-negara yang pro terhadap Israel. Sebagaimana yang pernah  presiden Soekarno lakukan ketika menolak Israel dalam ajang olahraga,” kata Hadi Nur Ramadhan.

Tindakan penolakan tegas seperti ini, sudah terjadi puluhan tahun lalu, jadi hari ini kita hanya melanjutkan perjuangan.

Tokoh Nasional Juga Membela Palestina

Pizaro Gozali Idrus salah satu dari penulis buku ini menjelaskan bahwa dalam bukunya bersama Hadi Nur ini memuat banyak tokoh nasional dari Indonesia yang membahas Palestina.

Bahkan para tokoh negeri ini telah menjawab berbagai pertanyaan yang kerap menjadi pertanyaan anak-anak muda saat ini, misalnya pertanyaan seputar pentingnya membela Palestina, para tokoh telah menjawab puluhan tahun lalu.

Dengan demikian menurut Pizaro diskusi-diskusi ofline tentang Palestina perlu diperbanyak untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda.

“Dalam buku ini banyak tokoh-tokoh dari Indonesia yang sudah menjawab pertanyaan anak muda sekarang. Maka harus banyak diskusi ofline setelah pandemi ini,” ujar Pizaro.

Kesimpulan

Buku ini tertulis tentu untuk menyuarakan hak-hak kemanusiaan untuk saudara-saudara tercinta kita di Palestina. Para intelektual, dalam menulis tentu punya sumber referensi yang jelas, tentang sejarah panjang perjuangan terdahulu.

Maka hari ini, kita sebagai generasi penerus harusnya tegas mengambil sikap, menyuarakan kebebasan atas Palestina, meskipun hanya dengan terus memposting atau menyebarkan hal-hal yang berkaitan dengan mereka.

Agar, kita tidak tutup mata atas penderitaan yang tengah terjadi. Harapannya Palestina terus menjadi perbincangan yang tidak ada habisnya, hingga mereka mendapatkan kemerdekaannya. FREEE PALESTINEE!!! []

Tags: bedah bukudiskusikemanusiaanPalestinaReview Buku
Kamariah

Kamariah

Terkait Posts

Herland

Herland: Membayangkan Dunia Tanpa Laki-laki

16 Mei 2025
Neng Dara Affiah

Islam Memuliakan Perempuan Belajar dari Pemikiran Neng Dara Affiah

10 Mei 2025
Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati

Falsafah Hidup Penyandang Disabilitas dalam “Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati”

25 April 2025
Buku Sarinah

Perempuan dan Akar Peradaban; Membaca Ulang Hari Kartini Melalui Buku Sarinah

23 April 2025
Toleransi

Toleransi: Menyelami Relasi Ketuhanan, Kemanusiaan, dan Keberagaman

23 Maret 2025
Buku Syiar Ramadan Menebar Cinta untuk Indonesia

Kemenag RI Resmi Terbitkan Buku Syiar Ramadan, Menebar Cinta untuk Indonesia

20 Maret 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version