• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Belajar Tabah Dari Zakaria Sarsak: Bocah 12 Tahun yang Menjadi Relawan Kesehatan di RS Al-Aqsa Gaza

Dari kisah Sarsak dan ribuan anak Gaza yang kurang beruntung lainnya, semoga kita bisa belajar agar lebih menghargai hidup dan kehidupan

Kamariah Kamariah
09/04/2024
in Hikmah
0
Zakaria Sarsak

Zakaria Sarsak

703
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Bagaimana kabarnya sahabat salingers, menjelang akhir Ramadan, di mana banyak doa dilontarkan, banyak harap dilangitkan serta banyak mimpi disampaikan kepada Sang Pemilik langit dan bumi. Telah tertulis janji dalam kitab-Nya yang mulia, tentang malam lailatul qadar di 10 malam terakhir, yakni malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Lalu, dari banyaknya doa yang telah kau hantarkan ke langit, masih sempat kah kau menyebut saudara-saudara kita di Palestina? Agar segera mendapatkan kemerdekaannya. Atau malah kau lalai dari menyebut mereka? Saking banyaknya anganmu terhadap dunia? Sedangkan saudara kita di Palestina, tengah membayar mahal kehormatan kaum muslim sedunia dengan darah dan air mata.

Tindakan genosida yang telah Israel lakukan adalah bentuk nyata kebiadaban mereka. Anak-anak, perempuan, para sepuh, rakyat biasa, semua ikut menjadi korban. Gaza seolah telah berubah menjadi kuburan masal. Mayat bergelimpangan, suara tangis ada dimana-mana, jerit ketakuan seolah menjadi kidung dan nyanyian mereka. MASIH adakah tempat aman untuk mereka di dunia ini? Anak-anak terpaksa menanggalkan masa bahagianya, terpaksa dewasa oleh keadaan.

Dalam artikel kali ini, kami akan membahas tentang seorang bocah 12 tahun, yang bernama Zakaria Sarsak, agar kita belajar tabah dari perjalanan hidupnya, menjadi relawan di RS Al-Aqsa Gaza.

Alasan Menjadi Relawan di Usia Muda

Beredar sebuah video yang memperlihatkan Sarsak tengah bolak-balik di rumah sakit Al-Aqsa Gaza, saat mendapatkan pertanyaan alasan mengapa dia mau menjadi relawan di usia yang sangat muda, sungguh jawaban yang keluar dari lisan mulianya adalah jawaban yang menampar sampai ke ulu hati.

Baca Juga:

Iran dan Palestina: Membaca Perlawanan di Tengah Dunia yang Terlalu Nyaman Diam

Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

Two State Solution: Solusi Perdamaian bagi Palestina-Israel atau Tantangan Integritas Nasional Terhadap Pancasila?

Mitos Israel di Atas Penderitaan Warga Palestina

Melansir, kumparan.com. berikut ulasannya.

Ia mengungkapkan alasannya menjadi relawan karena ingin membantu sesama warga Gaza yang terluka.
“Ketika kami pergi untuk menyelamatkan orang-orang yang terluka akibat serangan yang terjadi, saya merasa sedih, khususnya kepada anak-anak. Jadi, kami membawa semua yang terluka ke RS Al-Aqsa,” tuturnya.

Sarsak juga membantu membawa para jenazah ke ambulan, meskipun usianya terbilang masih bocah, namun nyalinya tidak perlu diragukan lagi.

“Saya membantu para dokter di dalam [rumah sakit]. Saya memasukkan obat ke dalam jarum suntik, saya membawa orang yang terluka ke radiologi. Dan saya membawa orang-orang yang terluka ke poli,” jelasnya.

Menjadi Tabah karena Keadaan

Dari Zakaria Sarsak ini, seharusnya kita belajar bahwasanya kadangkala keadan sulitlah yang membuat kita semakin kuat. Adakalanya dalam posisi terdesak, tersimpan power alami dalam diri kita sebagai manusia untuk lebih tabah lagi melawan rasa takut. Dari warga Gaza kita bisa melihat, kesabaran, ketabahan, sekaligus keikhlasan menyatu dalam satu ruang sendu yang mereka juga bingung kapan akan berakhir.

Sudah tidak ada lagi tawa seru anak-anak bermain bersama. Tak ada pula, salam hangat para kepala rumah tangga, pulang bekerja membawa nafkah keluarga. Apalagi aroma masakan sedap para ibu rumah tangga. Semuanya sudah tergantikan dengan ketar-ketir ketabahan berharap cemas, masih adakah waktuku besok?

Pelajaran yang Bisa diambil

RS Al-Aqsa merupakan salah satu dari sedikit rumah sakit yang beroperasi dan masih merawat pasien yang selamat dari serangan udara Israel. Akibat serangan Israel yang ingin menguasai Jalur Gaza, hingga kini sudah lebih dari 32 ribu warga Palestina tewas dan melukai lebih dari 75 ribu orang.

Dari kisah Sarsak dan ribuan anak Gaza yang kurang beruntung lainnya, semoga kita bisa belajar agar lebih menghargai hidup dan kehidupan. Agar lebih tenang dalam menilai permasalahan. Barangkali Allah ingin membuat kita lebih matang dan tabah dengan situasi sulit yang menimpa.

Selamat menjalankan ibadah puasa salingers, jangan lupa selipkan doa terbaik untuk saudara-saudara kita di Palestina. []

 

Tags: GazaIsraelLailatul QadarPalestinaramadanZakaria Sarsak
Kamariah

Kamariah

Terkait Posts

Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID