• Login
  • Register
Minggu, 27 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Hikmah di Balik Lagu Teman-temanku Udah Nikah Aku masih Nonton Spongebob

Hidup bukan tentang soal pernikahan. Ada banyak cara yang bisa kita tempuh seperti berkarir, sekolah, dan berkarya

Aslamiah Aslamiah
04/08/2024
in Personal, Rekomendasi
0
Lagu Teman-temanku Udah Nikah Aku masih Nonton Spongebob

Lagu Teman-temanku Udah Nikah Aku masih Nonton Spongebob

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Fenomena perceraian dalam pernikahan baik melalui berita media ataupun secara langsung sudah marak kita saksikan. Ada banyak faktor penyebabnya seperti kurangnya intimasi antara kedua belah pihak, adanya tindak kekerasan dalam rumah tangga, penelantaran ekonomi, perbedaan tujuan secara tiba-tiba, ataupun perselingkuhan.

Belum lagi pengetahuan dan informasi mengenai pernikahan tidak ada dalam bangku sekolah.Tulisan ini adalah sebuah motivasi kenapa kita harus menjauhi pernikahan agar tidak menimbulkan kerugian yang semakin besar di kemudian hari.

Dalam sebuah hadist Rasulullah pernah bersabda mengenai kekhawatiran yang muncul dalam pernikahan

خير الناس بعد المائتين الخفيف الحاذالذى لااهل له و لد

“Sebaik-baik manusia setelah dua ratus adalah yang (bebannya) ringan, yang terputus– tidak memiliki keluarga, dan tidak pula memiliki anak.” (HR. Abu Ya’la dan al-Khitabi)

Baca Juga:

Sah Tapi Nggak Terdaftar, Nikah Sirri dan Drama Legalitasnya

Mengapa Zina dilarang Agama?

Menemukan Makna Cinta yang Mubadalah dari Film Sore: Istri dari Masa Depan

Nikah atau Mapan Dulu? Menimbang Realita, Harapan, dan Tekanan Sosial

Dalam sebuah riwayat hadits al-Qadha’i dan Abu Manshur ad-Dailami mengatakan sedikit tanggungan (keturunan) adalah salah satu dari dua kemudahan, sedang banyak tanggungan (keturunan) adalah salah satu dari dua kefakiran.

Tentang Lagu Teman-temanku Udah Nikah Aku masih Nonton Spongebob

Abu Sulaiman ad-Darani bahkan berkata “orang yang membujang akan mendapatkan manisnya ibadah juga ketenangan hati yang tidak didapati oleh orang beristri.” Ia juga menyatakan menahan diri tidak menikah lebih baik daripada bersabar atas apa yang terjadi setelah menikah.

Dapat kita tangkap dari riwayat hadis di atas bahwa poinnya bertentangan dengan “banyak anak banyak rejeki”. Walaupun memang setiap anak memiliki rezekinya masing-masing. Namun jika kita hanya berpatok dan hanya sekadar keyakinan belaka tanpa usaha dan upaya yang baik maka akan jauh dari banyak anak banyak rejeki.

Jika ada di antara pembaca sekalian yang masih membujang bersyukurlah, jangan-jangan fase ini adalah fase terbaik yang Allah berikan kepada kita. Ingat lagu Teman-temanku Udah Nikah Aku masih Nonton Spongebob  yang sedang tren?

Umurku udah 25 tahun hu uh

Kalau bangun siang kalau malam begadang hu uh

Teman-temanku udah nikah

Aku masih nonton SpongeBob

Aku masih nonton SpongeBob

Teman-temanku udah senior

Aku masih nonton SpongeBob

Aku masih nonton SpongeBob

Aku kangen temanku

Aku mau nongkrong

Sawang Sinawang

Menurut hemat penulis, setiap timeline kehidupan adalah ‘sawang sinawang’ tergantung pola pikir yang kita tanamkan. Bisa jadi orang yang sudah menikah lebih menginginkan hidup yang seperti dulu (membujang), dan pula sebaliknya.

Berbahagialah dengan timeline hidup yang kita berikan apapun kondisinya, ingatlah kalimat “mending diketawain belum menikah daripada sudah menikah tak bisa ketawa.”

Lebih baik menjauhi pernikahan jika ketika sudah menikah malah menjadi pelaku kekerasan. Atau menelantarkan keluarga, menghianati pasangan, tidak bertanggung jawab dengan anak yang dilahirkan. Bahkan kerap menimbulkan pertikaian keluarga besar atau memunculkan rasa trauma pada anak karena pola pengasuhan yang buruk.

Dalam memilih keputusan tertentu kita perlu menimbang apakah yang kita pilih lebih banyak memunculkan kebermanfaatan atau malah kemudharatan di kemudian hari. Ada banyak pilihan hidup yang akan kita tempuh, maka pilihlah jalan yang mampu kita melewatinya.

Jika saat ini menjauhi pernikahan adalah sebuah pilihan terbaik tidak mengapa, sebab hidup bukan tentang soal pernikahan.  Ada banyak cara yang bisa kita tempuh seperti berkarir, sekolah, berkarya, membantu keluarga lebih dulu dan lain sebagainya.

Mari kita telisik kembali niat untuk menikah, jika karena paksaan orang lain atau standar masyarakat karena umur sedangkan kita belum memiliki ilmu yang menyertainya maka tunggu dan bersabarlah dulu. Yang paling penting adalah kita menyadari setiap proses yang kita lalui untuk menjadi hamba yang lebih baik lagi apapun caranya. []

 

 

Tags: JodohLagu Teman-temanku Udah Nikah Aku masih Nonton SpongebobLajangmenikahpernikahan
Aslamiah

Aslamiah

Seorang pembelajar di akar rumput, berfokus pada gender dan pembangunan sosial yang inklusif

Terkait Posts

Fomo Trend S-Line

Mari Membahas Bersama Fomo Trend S-Line

26 Juli 2025
Menikmati Proses

Pentingnya Menikmati Proses, Karena yang Instan Sering Mengecewakan

26 Juli 2025
Ikrar Kesetiaan KUPI

Ketika Wisudawan Ma’had Aly Kebon Jambu Membaca Ikrar Kesetiaan KUPI, Bikin Merinding!

26 Juli 2025
Menemukan Arah Hidup

Rewire Otakmu dengan Secarik Kertas: Cara Sederhana untuk Menemukan Arah Hidup yang Hilang

25 Juli 2025
Simone de Beauvoir

Tubuh, Cinta, dan Kebebasan: Membaca Simone de Beauvoir Bersama Rumi dan al-Hallaj

25 Juli 2025
Anak Bukan Milik Orang Tua

Anak Bukan Milik Orang Tua

25 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ikrar Kesetiaan KUPI

    Ketika Wisudawan Ma’had Aly Kebon Jambu Membaca Ikrar Kesetiaan KUPI, Bikin Merinding!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Menikmati Proses, Karena yang Instan Sering Mengecewakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PRT Juga Manusia, Layak Diperlakukan dengan Baik dan Bermartabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PRT Bukan Budak: Hentikan Perlakuan yang Merendahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Disabilitas Netra dan Ironi Aksesibilitas Ruang Publik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Upah: Hak Pekerja, Kewajiban Majikan
  • Mari Membahas Bersama Fomo Trend S-Line
  • Mengapa PRT Selalu Diidentikkan dengan Perempuan?
  • Disabilitas Netra dan Ironi Aksesibilitas Ruang Publik
  • PRT Bukan Budak: Hentikan Perlakuan yang Merendahkan

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID