• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Islam dan Revolusi Nilai Perempuan

Islam kemudian menegaskan bahwa perempuan adalah manusia, sehingga ia hanyalah hamba Allah Swt yang mempunyai mandat khalifah fil ardh dengan tugas mewujudkan kemaslahatan seluas-luasnya.

Redaksi Redaksi
05/08/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Islam

Islam

573
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Islam hadir di masyarakat Arab selama 23 tahun. Islam mengubah cara pandang masyarakat Arab secara revolusioner. Sebelumnya, status perempuan adalah harta benda, juga hamba dari laki-laki.

Islam kemudian menegaskan bahwa perempuan adalah manusia, sehingga ia hanyalah hamba Allah Swt yang mempunyai mandat khalifah fil ardh dengan tugas mewujudkan kemaslahatan seluas-luasnya.

Perempuan pada masa itu tidak memiliki nilai sama sekali. Islam kemudian menegaskan, laki-laki dan perempuan nilainya tidak ditentukan oleh jenis kelamin. Melainkan sejauh mana tauhid dan imannya bisa melahirkan kemaslahatan dan perilaku baik kepada makhluk Allah Swt seluas-luasnya.

Begitu pun peran perempuan, dahulu dianggap pelayan laki-laki. Islam mengubahnya, perempuan dan laki-laki adalah hanya hamba Allah dan sama-sama pelayan untuk ke. maslahatan makhluk Allah di muka bumi.

Jati Diri Perempuan

Jati diri perempuan sebagai manusia tidak berbeda dengan jati diri laki-laki sebagai manusia. Keduanya hanya boleh kita tentukan dari sejauh mana iman dan tauhid melahirkan perilaku baik atau kemaslahatan kepada makhluk Allah Swt. seluas-luasnya, termasuk diri kita sendiri.

Baca Juga:

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

Jadi, keislaman hanya bisa kita tentukan oleh kebermanfaatan kita bagi diri sendiri dan orang lain seluas-luasnya. Kita tidak zalim pada diri sendiri. Melainkan memberi manfaat pada diri sendiri dan tidak zalim pada orang lain.

Tetapi memberi manfaat seluas-luasnya pada orang lain. Hal tersebut juga bisa berlaku bagi kita sebagai keluarga, kita sebagai umat, organisasi, negara, dan lain-lain. []

Tags: islamnilaiperempuanRevolusi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Wuquf Arafah

Makna Wuquf di Arafah

5 Juni 2025
Kritik Asma Barlas

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

5 Juni 2025
Aurat

Aurat Perempuan: Antara Teks Syara’ dan Konstruksi Sosial

5 Juni 2025
Batas Aurat

Menelusuri Perbedaan Pendapat Ulama tentang Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Fikih Ramah Difabel

Menggali Fikih Ramah Difabel: Warisan Ulama Klasik yang Terlupakan

5 Juni 2025
Batas Aurat Perempuan

Dalil Batas Aurat Perempuan

5 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Berkurban

    Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Istilah “Kurban Perasaan” Pada Hari Raya Iduladha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khutbah Iduladha: Teladan Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail tentang Tauhid dan Pengorbanan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 3 Solusi Ramah Lingkungan untuk Pembagian Daging Kurban
  • Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha
  • Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang
  • Makna Wuquf di Arafah
  • Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID