• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Tiga Hal Mempengaruhi Komitmen Hubungan

Ada tiga hal yang bisa kita lihat apakah kita atau pasangan masih menjaga komitmen suatu hubungan, mari kita refleksikan bersama

Aslamiah Aslamiah
26/08/2024
in Personal
0
Komitmen Hubungan

Komitmen Hubungan

939
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ada banyak faktor yang mempengaruhi komitmen suatu hubungan. Ia seperti iman, kadang naik kadang pula turun, itu hal yang wajar namun tidak bisa disepelekan. Aktor dari pada hubungan sejatinya adalah dua insan yang memiliki kedewasaan dalam merawat dan menjaganya.

Kita mengalami dan melihat hubungan orang lain dulunya menjadi pasangan idaman namun ternyata berujung pada perselingkuhan maupun menjadi tahanan karena melakukan kekerasan. Dulu seseorang mungkin memperlakukan pasangannya begitu baik, penuh cinta kasih, penuh kepedulian namun lambat laun berubah dan tidak disadari saling menyakiti satu sama lain.

Hal ini yang akan kita bahas dalam tulisan ini, bahwa manusia itu sangat dinamis mengikuti ruang dan waktu yang berkembang. Siklus kehidupan seperti uang koin satu rupa namun terdapat dua gambar berbeda tidak bisa kita hindari. Hari ini sehat bisa jadi esok sakit, sekarang pasangan kita menjadi teman, esok bisa jadi pasangan kita menjadi lawan. Ada malam-siang, ada surga-neraka, ada baik-buruk, ada hitam-putih, dan lain sebagainya.

Refleksi Komitmen dalam Hubungan

Ada tiga hal yang bisa kita lihat apakah kita atau pasangan masih menjaga komitmen suatu hubungan dan mari kita refleksikan bersama.

Pertama, satisfaction level atau tingkat kepuasan terhadap hubungan. Bagaimana mengukur hubungan yang memuaskan? Ada beberapa cara, jika kita sudah pernah berpasangan sebelumnya maka bisa membandingkan dengan hubungan sebelumnya.

Baca Juga:

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

Bagaimana Akhlak Karimah dalam Memilih dan Melamar Pasangan Pernikahan?

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Jika ada perbedaan secara signifikan, tentu yang lebih membuat kita senang dan saling menyejahterakan, bisa jadi hubungan saat ini punya komitmen jangka panjang. Hubungan tanpa kekerasan, hubungan yang membantu menemukan diri dan lebih produktif, hubungan yang memiliki batasan dan tetap menjaga kepercayaan, hubungan yang tidak mengubahmu menjadi orang lain dan lainnya.

Hal ini yang mampu merasakannya adalah diri kita sendiri. Kita bisa membandingkannya lebih mudah karena sebelumnya sudah memiliki pengalaman. Namun jika hubungan saat ini adalah hubungan yang pertama, dengan pertanyaan apakah rasa nyaman ini bukan hanya jebakan dan sementara? Dan apakah hubungan yang sedang kita jalin punya tujuan jangka panjang?

Melihat Kualitas Hubungan

Tentu hal ini agak sedikit lebih sulit karena tidak punya perbandingan dengan hubungan sebelumnya. Namun, kita bisa menanyakan hal tersebut kepada teman yang biasa kita berbagi cerita atau membandingkannya dengan pengalaman orang lain. Pastikan teman kita mampu melihat secara objektif dan punya sifat netral dalam melihat hubungan kita.

Kedua, quality of alternatives atau kualitas alternatif di luar hubungan kita dengan pasangan. Misalnya adalah ada orang ‘ketiga’, lingkup pergaulan, pekerjaan, cita-cita, ada alternatif lain yang lebih dari pasangan. Apakah dengan adanya alternatif tersebut pasangan kita tetap merasa nyaman dan merasa cukup dengan kita?

Namun sebenarnya tidak bisa untuk dibanding-bandingkan dan memunculkan pilihan, misal pilih pasangan atau teman, pekerjaan dan lainnya. Ada hal-hal yang membuat pasangan cemburu dan posesif dengan orang lain ataupun aktivitas kita. Yang paling penting adalah pasangan punya batasan dalam membagi alternatif-alternatif yang ada dan tetap menjaga komitmen bersama.

Ketiga, investment size atau hubungan yang berinvestasi, seperti memberikan waktu, perhatian, tenaga, pikiran dan materi yang harapannya saling memberikan kebahagiaan kepada diri dan pasangan. Biasanya semakin besar investasi atau perhatian kepada pasangan, semakin kuat keinginan untuk mempertahankan hubungan.

Namun ini bisa jadi bias sebab ternyata ada pasangan yang begitu royal untuk menutupi perselingkuhannya dengan orang lain. Kunci dari hubungan yang berinvestasi yakni membangun hubungan yang sehat dan membuat kedua pasangan sama-sama bahagia dengan cara masing-masing dan saling memberdayakan. []

Tags: CintaJodohKomitmen HubunganpasanganRelasi
Aslamiah

Aslamiah

Seorang pembelajar di akar rumput, berfokus pada gender dan pembangunan sosial yang inklusif

Terkait Posts

Narasi Hajar

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Berkurban

Berkurban: Latihan Kenosis Menuju Diri yang Lapang

6 Juni 2025
Kekerasan Seksual

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

5 Juni 2025
Kesehatan Akal

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

4 Juni 2025
Tubuh yang Terlupakan

Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

3 Juni 2025
Kurban

Kurban Sapi atau Kambing? Tahun Ini Masih Kurban Perasaan! Refleksi atas Perjalanan Spiritual Hari Raya Iduladha

2 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Masyarakat Adat

    Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID