• Login
  • Register
Selasa, 3 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

8 Dampak Buruk Kekerasan Verbal

Salah satu dampak dari kekerasan verbal adalah mengalami kekhawatiran berlebihan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Terkadang, korban hidup dalam ketakutan jika orang lain masih memandang rendah

Siti Miratul Masfufah Siti Miratul Masfufah
19/09/2024
in Publik
0
Kekerasan Verbal

Kekerasan Verbal

784
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Belum lama ini, teman saya curhat tentang permasalahan yang ia hadapi di dalam keluarganya. Ia bercerita bahwa ia kerap kali mendapatkan kekerasan verbal dari kakak-kakaknya.

Pada suatu hari, ia mengaku bahwa kakaknya sering kali menghina dan merendahkannya. Termasuk saat ia mendapatkan nilai raport yang baik dari sekolahan, kakaknya selalu menghina dan merendahkannya.

“Ah mana bisa kamu dapat nilai yang bagus, kamu kan bodoh, pasti dapat nyotek dari teman kamu,” kata kakaknya.

Ucapan tersebut membuat teman saya ini merasa sangat sakit hati, dan ucapan hinaan tersebut sangat terbayang-bayang dalam kehidupannya. Temanku mengaku bahwa, ini hanya salah satu contoh kekerasan verbal yang ia alami. Selebihnya masih banyak kekerasan yang ia alami lainnya.

Ia dikatakan bodoh oleh kakakkanya itu menjadi relasi ia dengan kakakknya menjadi semakin buruk. Ia tidak mau lagi bertemu. Bahkan ia mengaku trauma untuk bertemu kakaknya.

Baca Juga:

Melihat Lebih Dekat Dampak dari Pernikahan Anak

Tonic Immobility: Ketika Korban Kekerasan Seksual Dihakimi Karena Tidak Melawan

Dampak Tambang Ilegal di Merapi: Sumber Air Mengering, Lingkungan Rusak

Parlemen Irak Sahkan UU Pernikahan Anak, Begini Dampak Buruknya

Dari kisah temanku ini mungkin kita bisa merefleksikan meskipun ucapan tersebut mungkin bersifat bercanda. Namun kita tidak boleh mengucapkannya. Karena kata-kata “bodoh” tersebut sangat menyakitkan.

Apalagi dengan dampak buruk yang teman saya alami, seperti mengalami trauma. Ini menjadi salah satu contoh dampak buruk dari kekerasan verbal yang ia alami.

Dampak Buruk Kekerasan Verbal

Namun selain mengalami trauma, sebetulnya ada delapan dampak buruk lainnya, yang saya kira, pasti teman saya alami ini. Berikut delapan dampak buruk dari kekerasan verbal seperti melansir dari Kumparan.com:

Pertama, khawatir berlebihan. Salah satu dampak dari kekerasan verbal adalah mengalami kekhawatiran berlebihan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Terkadang, korban hidup dalam ketakutan jika orang lain masih memandang rendah dan siap menyakiti secara verbal.

Kedua, putus asa. Korban juga sering merasa putus asa dan tidak berdaya karena penghinaan terus-menerus. Akibatnya, korban merasa yakin bahwa hidup mereka tidak akan pernah bahagia.

Ketiga, Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD). Kekerasan verbal juga dapat menyebabkan korban mengalami gangguan stres pascatrauma atau PTSD. Hal inilah yang akhirnya membuat korban sering ketakutan dan mengalami mimpi buruk.

Keempat, turunnya rasa percaya diri. Verbal abuse juga sering menurunkan rasa percaya diri korban secara drastis. Hal ini membuat korban merasa tidak kompeten dan berharga dalam menjalani kehidupan mereka. Akibatnya, karir, hubungan, hingga kesejahteraan hidup mereka terganggu.

Kelima, gangguan emosional. Karena korban merasa tertekan, cemas, dan rendah diri. Kekerasan verbal ini  dapat merusak harga diri dan menyebabkan perasaan tidak berharga.

Keenam, performa akademik atau pekerjaan menurun. Kekerasan verbal dapat mempengaruhi konsentrasi, motivasi, dan kemampuan untuk berfungsi secara optimal di lingkungan akademik atau profesional.

Masalah Hubungan Sosial

Ketujuh, masalah hubungan sosial. Korban akan mengalami kesulitan dalam membangun atau mempertahankan hubungan sosial yang sehat, karena trauma yang dialami bisa mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain.

Kedelapan, resiko perilaku merusak diri. Dalam beberapa kasus, korban kekerasan verbal bisa mengembangkan perilaku merusak diri, seperti penggunaan obat-obatan terlarang, alkoholisme, atau bahkan kecenderungan untuk melukai diri sendiri.

Dari delapan dampak tersebut, saya kira ada beberapa poin yang sebetulnya teman saya rasakan. Misalnya ia pasti akan mengalami putus asa, gangguan emosional, performa akademik atau pekerjaan menurun. Hingga masalah hubungan sosial termasuk masalah hubungan dengan kakaknya.

Oleh sebab itu, dari kasus temanku ini kita bisa mengetahui, ternyata ucapan atau perkataan yang tidak baik dapat menjadi salah satu kekerasan yang mempunyai dampak yang sangat mendalam. Dan hal tersebut tidak bisa korban maupun pelaku selesaikan dengan cara yang mudah. Apalagi perkataan tersebut selalu korban ingat.

Maka dari itu, dengan belajar dari permasalahan tersebut, sebaiknya mari kita selalu menjaga ucapan dan lisan kita dari perkataan yang buruk, menyakitkan, merendahkan dan menghina. Karena tidak dijaga bisa jadi mulutmu akan menyakiti orang lain. []

Tags: dampakKekerasan Verbal
Siti Miratul Masfufah

Siti Miratul Masfufah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Trans Jogja

Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

3 Juni 2025
Perbedaan Feminisme

Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

2 Juni 2025
Teknologi Asistif

Penyandang Disabilitas: Teknologi Asistif Lebih Penting daripada Mantan Pacar

2 Juni 2025
Ketuhanan

Ketuhanan yang Membebaskan: Membangun Perdamaian dengan Dasar Pancasila

1 Juni 2025
Perempuan Penguasa

Sejarah Para Perempuan Penguasa Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan

31 Mei 2025
Ruang Aman bagi Anak

Fenomena Inses di Indonesia: Di Mana Lagi Ruang Aman bagi Anak?

30 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tubuh yang Terlupakan

    Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Ulang Makna Aurat dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyoal Jilbab dan Hijab: Antara Etika Sosial dan Simbol Kesalehan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ali Mustafa Yaqub: Haji Pengabdi Setan dan Ujian Keimanan Kita
  • Tafsir Perintah Menutup Aurat dalam al-A’raf Ayat 31
  • Nilai Ekonomi dan Sosial dalam Ibadah Kurban
  • Aurat Menurut Pandangan Ahli Fiqh
  • Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID