Mubadalah.id – Pada awal bulan Februari 2025 aku dan beberapa teman alumni Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy menyempatkan untuk sowan atau bersilaturahmi ke kediaman Ibu Nyai Masriyah Amva dan para kiai-kiai yang lain.
Ibu Nyai Masriyah Amva merupakan pimpinan di pesantren Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy. Dalam banyak tulisan, beliau memang dikenal sebagai pemimpin perempuan yang keimanannya sangat kuat.
Di sisi lain, Ibu Nyai Masriyah Amva juga tidak pernah berhenti untuk memberi nasihat pada santri-santri dan juga alumni-alumninya. Terkhusus pada perempuan.
Menurutnya perempuan harus mandiri, ia tidak boleh bersandar pada siapapun kecuali Allah. Tidak pada perempuan lain, dan tidak juga pada laki-laki. Sebab, sebagai manusia, perempuan hanya boleh menyandarkan diri pada penciptanya, bukan pada sesama manusia.
Hal ini lah yang beliau sampaikan pada saat aku dan teman-teman menemuinya pada 4 Februari 2025 kemarin.
Kekuatan Doa
Selain itu, Ibu Nyai Masriyah juga menyampaikan betapa dahsyatnya kekuatan doa. Dengan doa segala harapan dan juga kesulitan kita akan dipermudah oleh Allah.
Karena itu, beliau mengingatkan laki-laki dan perempuan, keduanya harus sama-sama berdoa pada Allah. Hal ini agar kita senantiasa diberi ketabahan dalam menjalani kehidupan yang memang tidak selalu mudah.
“Minta terus kepada Allah, minta semoga ilmunya bermanfaat, rezekinya dimudahkan, minta terus semua pada Allah, barangkali nanti allah memberikan kesempatan yang lebih baik pada kita,” pesan beliau pada kami.
Sebab, doa ini juga merupakan salah satu rahasia kesuksesan beliau dalam memimpin pesantren Kebon Jambu al-Islamy.
Tentu menjadi pemimpin sebuah pesantren yang cukup besar tidak lah mudah. Ada banyak tantangan, terutama bagi pemimpin perempuan. Selain harus menghadapi berbagai stigman negatif, beliau juga harus berjuang untuk membuktikan bahwa beliau layak dan bisa mengembangkan pesantren Kebon Jambu al-Islamy menjadi lebih baik.
Dan nyata, sekarang kita sudah bisa melihat keberhasilan beliau. Bukan hanya berkembang secara infrastruktur dan jumlah santri saja, tetapi juga secara spiritual dan intelektual. Banyak santri-santri beliau yang sukses di bidang akademik dan juga kepenulisan.
Yang terbaru misalnya, salah satu santri beliau berhasil meraih nominasi peserta penulis terbaik dalam acara muktamar pemikiran Ma‘had Aly se-Indonesia. Tentu keberhasilan ini tidak lepas dari peran Ibu Nyai Masriyah yang selalu memotivasi serta men-support para santri-santrinya.
Menumbuhkan Rasa Semangat
Sungguh hal tersebut menumbuhkan rasa semangat dalam diriku, sebagai anak muda yang mudah galau dan insecure aku merasa diingatkan untuk tetap percaya pada kekuatan doa. Tidak ada yang tidak mungkin, jika Allah berkehendak mengabulkan apa yang kita inginkan, semua pasti terjadi.
Seperti halnya dalam firman-Nya surat Ali Imran ayat 47 yang artinya:
Dia (Maryam) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.
Ayat di atas merupakan sebuah pengingat bagi seluruh hamba-Nya untuk senantiasa mendekatkan diri pada Allah, sang pemilik segalanya. Salah satu bentuk pendekatan adalah dengan istiqamah meminta atau berdoa.
Sebab, tanpa kebaikan yang Allah Swt berikan, kita hanya lah makhluk yang sangat lemah. Karena itu, teruslah berdoa, maka ketakutan-ketakutan akan urusan duniawi perlahan akan hilang. Allah gantikan dengan rasa mampu, kuat dan percaya diri.
Seperti halnya puisi Ibu Nyai Masriyah Amva:
Tuhan, aku tak takut kemiskinan karena Engkau sang maha kaya
Aku tak takut kegelapan karena Engkau sang cahaya
Aku tak takut kebangkrutan karena Engkau sang maha jaya
Aku hanya takut Engkau meninggalkan diriku
Puisi di atas mengandung makna bahwa selagi Allah dekat dengan hamba-Nya, maka ia tidak akan pernah merasa takut, apalagi galau dan insecure. []