• Login
  • Register
Minggu, 8 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Tips Pasangan Beda Usia Jauh agar Harmonis

Nurul Bahrul Ulum Nurul Bahrul Ulum
24/10/2022
in Kolom
0
Hak Suami dan Istri

Hak Suami dan Istri

58
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id– Menjalani rumah tangga tidak selamanya mulus, adem ayem, harmonis, dan tentram. Terkadang tiba-tiba muncul krikil-krikil kecil yang menggangu ketenangan. Utamanya karena perbedaan pendapat atau cara pandang. Terlebih bagi pasangan seperti kami yang selisih usianya relatif jauh, 20 tahun. Nah berikut tips pasangan beda usia jauh agar harmonis.

Perbedaan ini terjadi seringkali karena tarik menarik pada “dunia” masing-masing. Misalkan, aku yang baru mulai berrumah tangga tiba-tiba ditarik jauh pada fase di mana suamiku sudah 14 tahun berpengalaman menapaki rumah tangga.

Atau, aku menarik suamiku pada fase di mana baru bagi aku, tetapi usang bagi suamiku. Alih-alih melanjutkan kondisi yang sudah dirajut lama, suamiku justru harus bersabar dan telaten dalam berelasi dengan pemula sepertiku.

Sepintas bagiku dan suamiku hal tersebut sangat menjenuhkan. Akan tetapi, dinamika tersebut sesungguhnya adalah proses unik yang kami jalani untuk memandang satu sama lain sebagai sosok yang istimewa.

Tips Pasangan Beda Usia Jauh agar Harmonis

Strateginya adalah bagaimana relasi rumah tangga yang tarik menarik ini tetap berada dalam landasan kebahagiaan bersama. Dengan pengalaman suamiku yang seabrek, aku bisa banyak belajar dan bertanya segala hal yang belum aku ketahui.

Baca Juga:

Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Tanpa harus belajar jauh-jauh, aku bisa menambah ilmu dan pengalaman dari orang terdekat. Sebaliknya, berelasi denganku yang lebih muda, suamiku tidak lagi kaku dan kolot. Pikiran dan jiwanya terkondisikan menjadi lebih fresh lagi. Hal ini tentu merupakan terapi yang bagus untuk sama-sama berjiwa muda.

Ketika datang rasa jenuh, kondisi lowbatt, sebisa mungkin “hubungan rumah tangga” harus segera dicharge. Men-charge ‘hubungan’ yang sering kami lakukan adalah ‘pacaran’, jalan dan makan berdua di tempat yang romantis.

Mulai dari  sekadar nongkrong menghabiskan malam di tempat ngopi, makan di tempat favorit, hingga nonton film di bioskop. Hal ini biasa kami lakukan setelah menidurkan anak-anak di rumah.

Baca juga: Bahagia Berumah Tangga

Aktivitas lain untuk melangsungkan kebahagiaan dalam rumah tangga adalah selalu menciptakan suasana romantis. Misalkan, masak bareng di dapur, beres-beres rumah bareng, memberikan kejutan di hari ulang tahun, video call ketika berjauhan, saling memijat ketika terlihat letih, saling memberikan pujian dan apresiasi, hingga melakukan bersih bareng.

Kemesraan rumah tangga yang dibangun seperti ini ternyata sudah dipraktikkan oleh Rasulullah SAW dengan istrinya. Salah satunya adalah testimoni dari ‘Aisyah RA, beliau biasa mandi bersama dengan Rasulullah SAW.

“Aku biasa mandi bersama dengan Nabi SAW dalam satu bejana. Kami biasa bersama-sama memasukkan tangan kami (ke dalam bejana)”. (HR. Abdurrazaq dan Ibnu Abi Syaibah)

Kebiasaan mandi bersama merupakan satu dari sekian banyak kemesraan yang dibangun dalam rumah tangga Rasulullah dan ‘Aisyah. Sikap tersebut patut kita teladani dan praktikan dalam keseharian untuk tetap menjaga ‘hubungan rumah tangga’ agar tidak sampai lowbatt.

Baca juga: Rumah Tangga yang Samara

Terlebih bagi pasangan yang usianya terpaut jauh, seperti pengalaman saya. Dengan banyak perbedaan pola pikir antara suami istri, semestinya keduanya sama-sama berorientasi pada kondisi rumah tangga yang membahagiakan.

Terlepas dari tarik menarik pada fase masing-masing, pelajaran yang bisa dipetik adalah ambillah hal yang bisa nyaman untuk kebaikan bersama dari masing-masing perbedaan tersebut.

Ketika ikatan keduanya dibangun atas landasan cinta, usia semestinya bukan lagi persoalan yang menjadi batu krikil untuk membangun surga dalam kehidupan rumah tangga.

Demikian keterangan terkait tips pasangan beda usia jauh agar harmonis. Semoga bermanfaat. [Baca juga: Pernikahan Beda Usia dalam Pandangan Ulama KUPI ]

Tags: bahagiaHaditsistrijiwaKeluarga SakinahpacaranrasulRelasirumah tanggasuami
Nurul Bahrul Ulum

Nurul Bahrul Ulum

Terkait Posts

Jam Masuk Sekolah

Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

7 Juni 2025
Iduladha

Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

7 Juni 2025
Masyarakat Adat

Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

7 Juni 2025
Toleransi di Bali

Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

7 Juni 2025
Siti Hajar

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

7 Juni 2025
Relasi Kuasa

Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

7 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jam Masuk Sekolah

    Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kursi Lipat dan Martabat Disabilitas
  • Jalan Tengah untuk Abah dan Azizah
  • 7 Langkah yang Dapat Dilakukan Ketika Anda Menjadi Korban KDRT
  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID