• Login
  • Register
Sabtu, 25 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Doa sebagai Sarana Komunikasi Terbaik Manusia dengan Tuhan

Doa merupakan percakapan personal paling dekat antara Tuhan dan manusia, Doa juga adalah sebuah sarana yang disediakan Tuhan agar manusia dapat berkomunikasi

Abdul Mugist Septi Abdul Mugist Septi
23/04/2022
in Hikmah
0
Doa saat Dilanda Penderitaan

Nabi Muhammad Saw telah memberikan banyak teladan kepada kita seluruh umat Islam, termasuk bahwa Nabi Saw tidak melarang perempuan shalat jenazah.

43
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ketika membicarakan sebuah doa sebagai sarana komunikasi maka dampaknya akan berpengaruh pula terhadap kehidupan. Komunikasi dapat menentukan arah langkah seseorang, jika memang komunikasinya baik maka hasilnya pun bisa berupa sebuah kesuksesan. Namun jika pola komunikasinya itu buruk, bukan tidak mungkin justru kegagalan akan datang.

Komunikasi yang tercipta bukan hanya dengan sesama manusia saja, melainkan komunikasi antara Tuhan dan manusia juga harus dibangun. Izutsu dalam bukunya, mengklasifikasikan komunikasi Tuhan dan manusia dalam dua tipe. Yang pertama bersifat linguistik atau verbal seperti berdoa, sedangkan yang lainnya bersifat non-verbal. Komunikasi verbal dilakukan menggunakan bahasa yang saling dipahami, sementara non-verbal yakni melalui penggunaan tanda-tanda alam oleh Tuhan, isyarat dan gerakan tubuh oleh manusia.

Doa merupakan salah satu contoh pola komunikasi yang tercipta antara manusia dengan Tuhannya melalui isyarat bahasa. Doa sendiri berasal dari kata da’a-yad’u-da’watan memiliki arti memohon, mengundang, meminta pertolongan. Ketika seorang manusia melakukan Doa berarti ia sedang memohon, mengundang, meminta pertolongan dan tentu saja yang dimohon diundang, dimintai tolong memiliki kedudukan yang lebih mulia dan lebih luhur dari yang melakukan Doa.

﴿ وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ ٦٠ ﴾

Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.” (Q.S. Ghafir[40] 60 ).

Baca Juga:

Doa Naik Kendaraan Laut Sesuai Anjuran Nabi Saw

Doa Naik Kendaraan Sesuai Anjuran Nabi Saw

Apa yang Terjadi Jika Kita Memutus Tali Silaturahmi?

Doa Sesudah Makan Sesuai Anjuran Nabi Saw

Dalam melakukan Doa kepada Tuhan, manusia pasti memiliki perbedaan alasan masing-masing yang mendorongnya untuk mengungkapkan Doa tersebut. Namun yang pasti, manusia menyampaikan Doa kepada Tuhan dengan harapan, keinginannya dapat dikabulkan.

Tuhan merespons Doa dari manusia, salah satunya melalui kutipan “istijabah” pada surah Ghafir, ayat 60,ini menunjukan keterkaitan antara konsep Doa dan juga istijabah. Sementara dalam Al-Qur’an sendiri, konsep istijabah memiliki tempat yang sangat luhur sebab berkaitan langsung dengan kewenangan Tuhan bukan lagi dalam ranah manusia.

Meskipun istijabah dapat diartikan juga sebagai sebuah jawaban,yang bisa saja digunakan untuk menjawab pertanyaan, akan tetapi konsep istijabah berdasarkan ayat diatas menggambarkan aktifitas yang suci yang dilakukan Tuhan dan tidak bisa dilakukan oleh manusia ataupun lainnya. Itulah mengapa istijabah dianggap sangat penting dan memiliki kedudukan yang luhur dalam Al-Qur’an, sebab merupakan salah satu tanda yang paling kuat dari Tuhan

﴿ اِنْ تَدْعُوْهُمْ لَا يَسْمَعُوْا دُعَاۤءَكُمْۚ وَلَوْ سَمِعُوْا مَا اسْتَجَابُوْا لَكُمْۗ وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكْفُرُوْنَ بِشِرْكِكُمْۗ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيْرٍ ࣖ ١٤ ﴾

Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak mendengar seruanmu dan sekiranya mendengar, mereka tidak dapat memenuhi permintaanmu. Pada hari Kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu seperti (yang diberikan oleh Allah) Yang Mahateliti.(Q.S. Fathir[35]14)

Doa merupakan percakapan personal paling dekat antara Tuhan dan manusia, Doa juga adalah sebuah sarana yang disediakan Tuhan agar manusia dapat berkomunikasi. Lewat Doa manusia bebas mengekspresikan apa yang sedang dirasakan.

﴿ وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ ١٨٦ ﴾

Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.(Q.S. Al-Baqarah [2]186)

Melalui surah Al-Baqarah di atas Tuhan menegaskan tentang posisi-Nya dengan manusia, yang tergambar lewat kutipan kata qorib. Qorib sendiri berasal dari kata qoroba-yaqrubu-qurbaan secara dasar memiliki arti dekat atau karib. Sering kita dengar istilah karib itu dalam bahasa sehari-hari, yang biasanya digunakan pada hubungan kekeluargaan atau juga persahabatan yang erat.

Jika dicermati melalui ayat diatas, konteks qarib adalah terhadap penggambaran Tuhan yang Maha Dekat.ditambah pula Penggunaan kata qorib mengikuti sighat mubalaghoh (memiliki makna kuat/sangat/lebih), untuk menegaskan betapa amat dekatnya posisi Tuhan dengan manusia.

Dalam tafsir Jalalyn dikatan bahwa “ Segolongan orang-orang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Apakah Tuhan kami dekat, maka kami akan berbisik kepada-Nya, atau apakah Dia jauh, maka kami akan berseru kepada-Nya.”

Maka kemudian turunlah surah Al-baqarah ayat 186 ini untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dengan demikian menunjukan pula isyarat ketika seorang manusia melakukan Doa kepada Tuhan tidak perlu diseru dengan suara yang keras, cukup dengan suara yang lembut. Sebab melembutkan suara ketika berDoa, menandakan betapa dekatnya Sang Maha Pencipta.  []

 

 

 

,

 

Tags: DoaHikmah RamadhankomunikasimanusiaTuhan

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
Abdul Mugist Septi

Abdul Mugist Septi

Mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Terkait Posts

Saling berbuat baik

Pasangan Suami Istri Diminta untuk Saling Berbuat Baik

25 Juni 2022
KDRT

6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

24 Juni 2022
sa'i

Sa’i : Perjuangan Meraih Kehidupan

24 Juni 2022
Dakwah Islam

Bagaimana Mengemas Dakwah Islam yang Humanis dan Kontekstual?

24 Juni 2022
kekerasan fisik pada anak

Memahami 4 Macam Kekerasan Fisik pada Anak Akibat Kelalaian Orang Tua

24 Juni 2022
Pekerjaan Rumah Tangga adalah Tanggung Jawab Bersama

Pekerjaan Rumah Tangga adalah Tanggung Jawab Bersama

24 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Bekerja

    Laki-laki Penganguran Bukan Salah Perempuan Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sa’i : Perjuangan Meraih Kehidupan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyandang Status Janda bagi Perempuan, Lalu Kenapa?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami 4 Macam Kekerasan Fisik pada Anak Akibat Kelalaian Orang Tua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pasangan Suami Istri Diminta untuk Saling Berbuat Baik
  • Membedah Pemikiran Qasim Amin dalam Karyanya Tahrīr Al-Mar’ah Bagian Pertama
  • Doa Naik Kendaraan Laut Sesuai Anjuran Nabi Saw
  • Menyandang Status Janda bagi Perempuan, Lalu Kenapa?
  • 6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist