• Login
  • Register
Rabu, 8 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Giulia Tofana: Kisah Perempuan Peracik Racun, dan Pembunuh Profesional

Dengan racun racikannya, Giulia Tofana menemukan solusi kreatif untuk perempuan yang ingin menjadi janda

Fadlan Fadlan
08/02/2022
in Pernak-pernik
0
Giulia Tofana

Giulia Tofana

98
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Giulia Tofana adalah salah satu tokoh perempuan yang mencari nafkah dengan menjadi seorang “pembunuh profesional”. Dia adalah pembunuh berantai terbesar sepanjang sejarah yang jarang diketahui.

Mubadalah.id – Giulia Tofana telah membunuh ratusan laki-laki terutama kepala keluarga di Italia pada abad ke-17 dengan racun buatannya. Dia dikenal sebagai salah satu pemilik toko kosmetik. Namun demikian, tidak ada yang tahu sisi gelap toko tersebut; Dia menjadikan toko kosmetiknya sebagai pabrik pembuatan racun yang kemudian dikenal sebagai “Aqua Tofana”. Racun yang dibuat khusus bagi perempuan di masa itu.

Target pemasarannya adalah perempuan-perempuan yang tidak bahagia dengan rumah tangga mereka. Giulia menjadikan bisnis gelapnya untuk membantu perempuan, terutama para istri, membunuh suami mereka tanpa menimbulkan kecurigaan.

Selama Renaissance racun memang begitu populer. Racun yang paling umum digunakan saat itu adalah cantarella, strychnine, hemlock, belladonna, foxglove, dan arsenic. Dengan berbekal sedikit kemampuan di bidang kimia, Giulia menjadikan racun buatannya, Aqua Tofana, ke dalam daftar racun paling mematikan yang didedikasikan khusus untuk perempuan.

Di masa di mana perceraian masih dianggap tabu (bahkan dilarang) agama itu, satu-satunya cara untuk terbebas dari pernikahan yang tidak bahagia adalah kematian. Ini disebabkan karena saat itu perempuan sering dipaksa menikah oleh keluarga mereka tanpa sepengetahuan dan izin mereka. Dan setelah menikah mereka dibuat tidak berdaya. Bahkan saat itu para suami dibolehkan memukuli atau menyiksa istri mereka tanpa perlu khawatir dijatuhi sangsi atau hukuman dari gereja.

Tidak heran banyak perempuan saat itu lebih memilih untuk menjadi janda ketimbang harus menderita di dalam hubungan yang tidak diinginkan. Racun Tofana hadir untuk mengabulkan keinginan gelap perempuan di masa itu. Racun ini memberikan solusi yang tepat dan cepat bagi permasalahan perempuan saat itu.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Tidak Punya Rasa Dendam
  • Kisah saat Orang Kafir Dimaafkan dan Dibebaskan oleh Nabi Muhammad Saw
  • Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw
    • Tertangkapnya Giulia Tofana Karena Semangkuk Sup

Baca Juga:

Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Tidak Punya Rasa Dendam

Kisah saat Orang Kafir Dimaafkan dan Dibebaskan oleh Nabi Muhammad Saw

Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw

Racun Tofana memiliki rasa hambar, tidak berbau, dan tidak berwarna. Ia biasanya di tempatkan di dalam botol kecil seperti botol parfum atau bedak. Biasanya racun ini diletakkan di meja rias perempuan, di samping lotion dan/atau parfum lainnya. Tidak heran racun Tofana mampu membunuh ratusan pria dan mengelabui pihak berwenang selama hampir 50 tahun tanpa diketahui.

Tertangkapnya Giulia Tofana Karena Semangkuk Sup

Seperti pribahasa “sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga,” pada tahun 1650-an, salah satu pelanggan Giulia Tofana membeli Aqua Tofana dan membawanya pulang sebagai hadiah perpisahan untuk suaminya. Dia muak dengan pernikahannya dan berencana untuk membunuh suaminya. Dia mencampurkan racun Tofana tersebut ke dalam sup suaminya.

Namun tiba-tiba dia menyesali perbuatannya. Sesaat sebelum suaminya memakan sup beracun itu, dia menghentikan suaminya. Suaminya yang curiga lalu memaksanya untuk mengatakan apa yang telah dia campurkan ke dalam sup tersebut. Di sinilah aksi bisnis racun berkedok kosmetik ini terbongkar. Dia pun jujur mengakui perbuatannya dan menyerahkan racun Tofana tersebut kepada otoritas Kepausan di Roma. Dia memberitahukan pihak berwenang saat itu bahwa dia membeli racun tersebut dari Giulia.

Giulia Tofana yang mendengar kabar bahwa bisnis racunnya telah terbongkar pun melarikan diri mencari perlindungan. Tetapi pada akhirnya pelariannya sia-sia saja. Kabar tentang Giulia sudah terlanjur menyebar ke seluruh Roma. Giulia akhirnya tertangkap. Dia disiksa sampai mengakui bahwa dia telah meracuni lebih dari 600 laki-laki dalam rentang antara tahun 1633 dan 1651. Itu mungkin bukan jumlah sebenarnya; besar kemungkinan bahwa jumlah korban akibat racun buatannya jauh lebih banyak daripada itu. Peristiwa ini sempat memicu keraguan para suami untuk menyantap masakan buatan istri mereka.

Sampai pada Juli 1659, Giulia Tofana pun akhirnya dieksekusi mati bersama putrinya yang bernama Girolama Spera dan tiga karyawan lainnya. Mereka dieksekusi mati di Campo de’ Fiori Roma, tempat yang paling populer saat itu bagi para kriminal dan tahanan gereja untuk menghirup nafas terakhirnya.

Selain Giulia, beberapa pelanggan Giulia juga ikut dihukum. Bahkan ada dari mereka yang sampai berpura-pura tidak tahu jika Aqua Tofana adalah racun dan mengatakan bahwa mereka menggunakannya hanya untuk berdandan saja. Tentu otoritas saat itu tidak percaya begitu saja dengan alasan tersebut. Beberapa di antara mereka pun akhirnya ikut dieksekusi mati menyusul Giulia, dan beberapa lainnya dijebloskan ke penjara.

Namun begitu, ini bukan lah akhir dari legenda racun Tofana. Racun ini bahkan masih begitu populer setelah kematian Giulia Tofana, hingga pada tahun 1791, komposer terkenal Wolfgang Amadeus Mozart mengklaim bahwa dia diracuni dengan racun Tofana. Meskipun kemungkinan besar racun bukanlah penyebab utama kematian Mozart, fakta bahwa racun Tofana masih didiskusikan lebih dari 100 tahun setelah kematian Giulia adalah bukti bahwa racun buatannya memang sangat populer. []

Tags: Giulia TofanakisahSejarah Dunia
Fadlan

Fadlan

Kontributor Mubadalah

Terkait Posts

hukum suami mengasuh anak

Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?

8 Februari 2023
Umm Hisyam ra Menghafal Al-Qur'an dari Lisan Nabi Saw

Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw

8 Februari 2023
Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir

Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

8 Februari 2023
Satu Abad NU

Lagu We Will Rock You dalam Satu Abad NU

8 Februari 2023
Jangan Melecehkan Istri

Nabi Saw Meminta Kepada Para Suami agar Jangan Melecehkan Istri

8 Februari 2023
anak adalah amanah

Anak Adalah Amanah yang Harus Dijaga oleh Orang Tua

7 Februari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Childfree

    Childfree: Hukum, Dalil, dan Penjelasannya dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lagu We Will Rock You dalam Satu Abad NU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?
  • Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

Komentar Terbaru

  • Pemikiran Keislaman di Malaysia dan Indonesia pada 6 Tips Berdakwah Ala Nyai Awanilah Amva
  • Menghidupkan Kembali Sikap Saling Melindungi pada Impak Islamisasi di Malaysia: Tudung sebagai Identiti Muslimah Sejati dan Isu Pengawalan Moraliti Perempuan
  • Harapan Lama kepada Menteri PPPA Baru - Mubadalah pada Budaya Patriarki Picu Perempuan Jadi Mayoritas Korban Kekerasan Seksual
  • Menjadi Perempuan Pembaru, Teguhkan Tauhid dalam Kehidupan pada Bagaimana Hukum Menggunakan Pakaian Hingga di Bawah Mata Kaki?
  • Wafatnya Mbah Moen Juga Dirasakan Semua Umat Beragama - Mubadalah pada Fahmina Institute Terapkan Prinsip Mubadalah dalam Organisasi
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist