• Login
  • Register
Jumat, 16 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Hadiah Natal dan Upaya Merajut Kerukunan Umat Beragama

Melalui koridor hadiah saya percaya bahwa kerukunan umat beragama akan lebih mudah kita capai dan pertahankan

M. Daviq Nuruzzuhal M. Daviq Nuruzzuhal
29/12/2024
in Pernak-pernik, Rekomendasi
0
Hadiah Natal

Hadiah Natal

1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Kata teman Kristiani, Natal itu ibarat malam yang penuh kehangatan, seperti selimut lembut yang melingkupi dunia. Ada perasaan damai yang menyelinap di antara suara lagu-lagu Natal, gemerlap lampu warna-warni, dan aroma khas pohon cemara yang segar. Rasanya, Natal adalah momen di mana semua orang tiba-tiba ingat untuk lebih peduli, lebih sayang, dan lebih bersyukur.

Soal hadiah, itu bukan cuma soal barang. Hadiah Natal itu lebih seperti sebuah cara untuk bilang, “Aku inget kamu,” atau “Aku peduli sama kamu.” Nggak penting seberapa mahal atau besar hadiahnya—kadang cokelat kecil, kartu ucapan dengan tulisan tangan, atau pelukan hangat malah lebih berharga. Intinya, hadiah itu cara kita berbagi kebahagiaan sama orang-orang yang kita sayangi.

Jadi, Natal dan hadiah itu sudah seperti paket kombo untuk menyebar vibes positif. Bukan cuma soal terima kasih, tapi juga soal memberi. Bila kita jiwai, Natal dapat membuat kita sadar bahwa dunia ini bisa jadi tempat yang lebih baik hanya dengan berbagi cinta, sekecil apa pun bentuknya.

Begitupun makna hadiah bagi kita umat muslim. Hadiah bukan hanya sekedar serah terima barang, melainkan sebuah cara untuk saling memuliakan dan sebagai sarana menumbuhkan rasa cinta. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi kita bukan untuk tidak saling memberi kepada saudara sebangsa kita di momen hari Natal mereka.

Prinsip Hadiah dalam Tinjauan Islam

Dalam Islam hadiah dapat kita maknai sebagai pemberian yang seseorang lakukan dengan tujuan memuliakan atau memberi penghargaan kepada seseorang yang lain. memberi hadiah memang terkesan remeh, namun jangan tanya tentang manfaat yang akan datang saat seseorang saling memberi.

Baca Juga:

Kontekstualisasi Ajaran Islam terhadap Hari Raya Waisak

Pesan Toleransi dari Perjalanan Suci Para Biksu Thudong di Cirebon

Temu Keberagaman 2025: Harmoni dalam Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan

Inti Keberagamaan dalam Islam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

تَهَادُوا تَحَابُّوا

“Hendaklah kalian saling memberi hadiah, Niscaya kalian akan saling mencintai“. (H.R Bukhari)

Karena hadiah dapat memberikan kepada kita manfaat sedemikian rupa, makanya Rasulullah memberi himbauan untuk tidak menolaknya saat datang kepada kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

أَجِيبُوا الدَّاعِىَ وَلاَ تَرُدُّوا الْهَدِيَّةَ وَلاَ تَضْرِبُوا الْمُسْلِمِينَ

“Terimalah hadiah, janganlah menolaknya. Janganlah memukul kaum muslimin.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrod, no. 157)

Dari hadis tersebut dapat kita pahami dengan sederhana bahwa hadiah merupakan salah satu ekspresi cinta. Ketika kita menolaknya, secara tidak langsung kita menolak sebuah ekspresi cinta yang seseorang berikan. Tentunya hal ini akan menyakiti hati si pemberi, makanya Nabi menghimbau untuk jangan menolaknya.

Akan tetapi yang perlu kita garisbawahi adalah, yang Nabi maksud di sini merupakan pemberian yang murni sebagai simbol kecintaan saja. Berbeda dengan pemberian tujuan politik yang nanti jatuhnya kalau tidak suap ya gratifikasi.

Hadiah dan non-Muslim

Yang menjadi tanda tanya sekarang adalah apakah boleh saling memberi hadiah kepada non-muslim. Pada dasarnya tidak ada larangan secara khusus tentang memberi hadiah kepada non-muslim dengan tujuan kebaikan. Allah berfirman:

لايَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kamu karena agama dan tidak mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Mumtahanah: 8)

Memberi hadiah pada non-muslim Natal dapat kita ibaratkan dengan mengucapkan selamat Natal. Terdapat beragam pendapat tentang ucapan selamat Natal. Ada yang berpendapat mengharamkan dengan illat rela dengan kekufuran, menerima kebenaran agama lain, dan sadd al-dzariah.

Ada juga yang berpendapat membolehkan karena merupakan salah satu kebaikan, dan mengucapkan selamat tidak sampai setuju pada kekufuran. Namun semua kembali lagi kepada tujuan, situasi dan kondisi yang kita hadapi, sebab hukum yang berkaitan dengan sosial akan selalu berubah sesuai situasi dan kondisi.

Hadiah Sebagai Jalan Kerukunan Umat Beragama

Di tengah pergaulan kita dalam bernegara di Indonesia, pergaulan dan interaksi dengan ragam suku, budaya dan agama tidak bisa kita hindari. Dengan alasan itulah perlu bagi kita untuk menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan sesama. Melalui hubungan yang baik, Kerjasama kita dalam rangka membangun bangsa akan bisa maksimal.

Semakin maksimal kita membangun bangsa, semakin banyak pula kemanfaatan dan kontribusi kita kepada kemanusiaan. Rasulullah pernah bersabda dalam hadisnya yang terkenal yaitu :

خير الناس أنفعهم للناس

“Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”

Dalam konteks ini, saling berbagi hadiah dengan non-muslim khususnya umat kristiani saat Natal berlangsung merupakan salah satu upaya menjalin kerukunan dan hubungan baik.

Sebuah cara murah bagi kita untuk membangun rasa saling cinta. Melalui koridor hadiah saya percaya bahwa kerukunan umat beragama akan lebih mudah kita capai dan pertahankan. Jika kita sepakat saking memberi  adalah hal yang baik, Lantas apa yang kita tunggu? []

 

Tags: HadiahHadiah NatalHari Raya NatalkeberagamanNataltoleransi
M. Daviq Nuruzzuhal

M. Daviq Nuruzzuhal

Mahasiswa jurusan ilmu falak UIN Walisongo Semarang yang menekuni Islamic Studies dan isu kesetaraan. Allumni MA NU TBS dan Ponpes Raudlatul Muta'allimin Jagalan 62 Kudus

Terkait Posts

Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Suami

5 Kewajiban Suami untuk Istri yang sedang Menyusui

15 Mei 2025
Ketika Perempuan

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

15 Mei 2025
Qiyas Perempuan Menjadi Pemimpin

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

15 Mei 2025
Perempuan Fitnah

Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nakba Day

    Nakba Day; Kiamat di Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami
  • Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan
  • Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!
  • Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban
  • 5 Kewajiban Suami untuk Istri yang sedang Menyusui

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version