• Login
  • Register
Sabtu, 23 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Rujukan Hadits

Hadits tentang Hak Perempuan untuk Kerja Sosial dan Komersial

Kompilasi 60 Hadits Sahih tentang Hak-hak Perempuan dalam Islam

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
10/07/2016
in Hadits
0
hak perempuan untuk kerja sosial

hak perempuan untuk kerja sosial

236
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hadits ke-15 ini menjelaskan mengenai hak perempuan untuk kerja sosial dan komersial sebagai berikut:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه: أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ فَفَقَدَهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَسَأَلَ عَنْهَا بَعْدَ أَيَّامٍ فَقِيلَ لَهُ إِنَّهَا مَاتَتْ قَالَ فَهَلاَّ آذَنْتُمُونِى فَأَتَى قَبْرَهَا فَصَلَّى عَلَيْهَا. رواه ابن ماجه في سننه، رقم الحديث: 1594، ، كتاب الجنائز، باب ما جاء في الصَّلاَةِ عَلَى الْقَبْرِ.

Terjemahan: Dari Abu Hurairah ra, berkata: Ada seorang perempuan kulit hitam yang biasa membersihkan masjid. (Suatu hari), Nabi Saw mencarinya dan menanyakan kabarnya (karena tidak terlihat) selang beberapa hari. Ketika disampaikan: bahwa ia telah meninggal dunia, Nabi Saw kaget: “Mengapa kamu tidak memberitahuku”. Kemudian Nabi Saw mendatangi kuburannya dan shalat di atasnya. (Sunan Ibn Majah, no. Hadis: 1594).

Sumber Hadis: Hadis ini diriwayatkan Imam Ibn Majah dalam Sunannya (no. Hadis: 1594), juga Imam Bukhari dalam Sahihnya (no. Hadis: 458, 460, 1350), Imam Muslim dalam Sahihnya (no. Hadis: 2259), dan Imam Ahmad dalam Musnadnya (no. Hadis: 8754, 9159, dan 9395). (Baca: Membincang Feminisme, Bagaimana Gerakan Perempuan Membongkar Peran Gender)

Penjelasan singkat: Dalam riwayat lain disebutkan bahwa para sahabat tidak menceritakan kematian perempuan itu kepada Nabi Saw, karena mereka meremehkannya. Sebaliknya, Nabi Saw ingin menggugah kesadaran mereka dan menunjukkan betapa besar posisi perempuan tersebut dan betapa apresiasi terhadapnya adalah penting, bahkan setelah kematiannya sekalipun. Nabi Saw mendatangi kuburannya, menshalati dan mendoakannya.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • 4 Cara Kreatif Penghijauan di Ruang-ruang Terbuka
  • Dukungan Kiai Sahal terhadap Kiprah Nyai Nafisah
  • Buku Perempuan bukan Sumber Fitnah: Akikah bagi Anak Laki-laki dan Perempuan Cukup Satu
  • Ronggeng Gunung: Hakikat Penari Perempuan Sunda

Baca Juga:

4 Cara Kreatif Penghijauan di Ruang-ruang Terbuka

Dukungan Kiai Sahal terhadap Kiprah Nyai Nafisah

Buku Perempuan bukan Sumber Fitnah: Akikah bagi Anak Laki-laki dan Perempuan Cukup Satu

Ronggeng Gunung: Hakikat Penari Perempuan Sunda

Hadis ini memberi pelajaran banyak hal, di antaranya: pentinganya menghormati setiap orang (terutama perempuan) dengan profesi apapun, bolehnya perempuan melakukan kerja-kerja di ruang publik termasuk di tempat-tempat ibadah, dan wajibnya memberikan apresiasi terhadap kerja-kerja tersebut. Dalam masyarakat yang abai terhadap perempuan, biasanya mereka dituntut untuk kerja-kerja yang bersifat sosial dan tanpa imbalan, alias gratis. Begitu pekerjaan sosial tersebut memilki imbalan ekonomis, mereka akan disisihkan dan digantikan oleh laki-laki. Hak perempuan untuk kerja sosial dan komersial tergambar dalam hadis di atas.

Praktik seperti ini merupakan penistaan terhadap martabat kemanusiaan perempuan, diskriminasi gender yang paling kentara, dan jelas sekali menyalahi teladan Nabi Saw dalam teks hadis di atas. Memang dalam teks itu tidak bicara imbalan ekonomis, karena pada saat itu hampir semua aktivitas bersifat sosial dan tanpa imbalan. Termasuk mengajar tanpa imbalan. Mengobati orang sakit dan tentara yang terluka juga demikian. Jika pada akhirya aktivitas tersebut memiliki imbalan ekonomis, maka perempuanpun harus diapresiasi dan tidak boleh disisihkan.

Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir, biasa disapa Kang Faqih adalah alumni PP Dar al-Tauhid Arjawinangun, salah satu wakil ketua Yayasan Fahmina, dosen di IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan ISIF Cirebon. Saat ini dipercaya menjadi Sekretaris ALIMAT, Gerakan keadilan keluarga Indonesia perspektif Islam.

Terkait Posts

Hak hak Perempuan

Ngaji Al-Sittīn Al-‘Adliyah (3): Mengapa Membela Hak-hak Perempuan?

19 September 2023
Ngaji Kitab Al-Sittīn Al-‘Adliyah Prinsip Relasi Kehidupan

Ngaji Kitab Al-Sittīn Al-‘Adliyah (2): Prinsip Umum dalam Relasi Kehidupan

11 September 2023
Ngaji Kitab Al-Sittīn Al-‘Adliyah

Ngaji Kitab Al-Sittīn Al-‘Adliyah (1): Prinsip Umum dalam Relasi Kehidupan

26 Agustus 2023
Perempuan (bagai) dalam tawanan lelaki

Membaca Hadis “Perempuan (bagai) Tawanan Lelaki” dalam Perspektif Mubadalah

24 Juli 2023
Hadits tentang Pemukulan Anak

Hadis tentang Pemukulan Anak Perspektif Maqashid Syariah

8 November 2022
Menjawab Salam dari Non-Muslim

Cara Menjawab Salam dari Non-Muslim

30 September 2022
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mahnaz Afkhami

    Perjalanan Mahnaz Afkhami dalam Advokasi Hak-Hak Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ronggeng Gunung: Hakikat Penari Perempuan Sunda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buku Perempuan bukan Sumber Fitnah: Akikah bagi Anak Laki-laki dan Perempuan Cukup Satu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 4 Cara Kreatif Penghijauan di Ruang-ruang Terbuka

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lagu Satu-Satu: Pentingnya Berdamai dengan Diri Sendiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 4 Cara Kreatif Penghijauan di Ruang-ruang Terbuka
  • Dukungan Kiai Sahal terhadap Kiprah Nyai Nafisah
  • Buku Perempuan bukan Sumber Fitnah: Akikah bagi Anak Laki-laki dan Perempuan Cukup Satu
  • Ronggeng Gunung: Hakikat Penari Perempuan Sunda
  • Buku Bapak Tionghoa Nusantara: Ini Alasan Gus Dur Membela Orang Tionghoa

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist