• Login
  • Register
Jumat, 1 Desember 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kehidupan Sayyidah Nafisah saat Berada di Mesir

Sayyidah Nafisah bukan hanya seorang perempuan ulama yang hari-harinya habis untuk mengaji, mengajar, mendidik umat, dan beribadah kepada Allah. Melainkan juga seorang yang gigih membela, melakukan advokasi

Redaksi Redaksi
07/11/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Sayyidah Nafisah

Sayyidah Nafisah

622
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sesudah dianggap cukup tinggal di Mesir, suami Sayyidah Nafisah bersiap-siap meninggalkan kota itu untuk kembali ke Madinah.

Mendengar rencana itu, masyarakat di seantero Mesir merasa keberatan dan meminta agar Sayyidah Nafisah dan keluarganya tetap tinggal bersama mereka.

Sementara, sang ulama-wali perempuan ini bermimpi bertemu kakeknya, Nabi Muhammad Saw. al-Musthafa. Dalam mimpi itu, Nabi Saw, memintanya agar menetap di Mesir.

Selanjutnya, Gubernur Mesir ketika itu, Abdullah bin as-Sirri bin al-Hakam, menghibahkan rumahnya yang besar di Darba as-Siba’ untuk Sayyidah Nafisah dan keluarganya.

Rumah itu sebelumnya milik Abu Ja’far Khalid bin Harun as-Sulami. Sang gubernur mengatakan:

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kisah tentang Kampung Halaman
  • Murid-murid dan Nasihat Sayyidah Nafisah
  • Wafatnya Sayyidah Nafisah
  • Islam Mendorong Kehidupan Perempuan Terbebas dari Segala Bentuk Kekerasan
    • Menulis Surat kepada Gubernur

Baca Juga:

Kisah tentang Kampung Halaman

Murid-murid dan Nasihat Sayyidah Nafisah

Wafatnya Sayyidah Nafisah

Islam Mendorong Kehidupan Perempuan Terbebas dari Segala Bentuk Kekerasan

“Wahai putri Rasulullah Saw. yang mulia, aku orang yang sangat berharap bisa membantumu menghilangkan gelisah hatimu.”

Abdullah bin as-Sirri juga meminta izin untuk mengunjungi Sayyidah Nafisah dua kali dalam seminggu, Rabu dan Sabtu, di samping untuk melihat kondisi kesehatannya juga agar bisa beribadah bersamanya dan mengaji kepadanya.

Sayyidah Nafisah bukan hanya seorang perempuan ulama yang hari-harinya habis untuk mengaji, mengajar, mendidik umat, dan beribadah kepada Allah. Melainkan juga seorang yang gigih membela, melakukan advokasi, dan melindungi rakyat yang teraniaya oleh kekuasaan.

Sejarawan Ahmad bin Yusuf al-Qirmani dalam bukunya menceritakan perempuan ulama yang sufi ini.

Ia berkata, “Ia (Sayyidah Nafisah) memimpin demonstrasi rakyat yang menuntut penghentian penindasan penguasa Ibnu Thulun, Mereka meminta perlindungan kepadanya.

Menulis Surat kepada Gubernur

Lalu, ia menulis surat yang ditujukan kepada sang gubernur (Ibnu Thulun). Ia membawa surat itu. Manakala melihat rombongan gubernur, ia turun dari kudanya, lalu menemuinya. Surat itu langsung ia berikan kepada sang gubernur. Isinya ialah:

“Salam sejahtera untukmu. Anda telah diangkat menjadi penguasa atas rakyat, tetapi Anda sering memenjarakan mereka. Anda dianugerahi kemampuan mengatur dengan baik, tetapi Anda malah membuat mereka menderita.”

“Anda mendapatkan anugerah kekayaan yang melimpah, tetapi Anda membuat mereka melarat. Ketahuilah bahwa panah yang kami lepaskan saat malam hari (doa pada malam hari/waktu sahur) akan menembus tepat di jantung sasarannya.”

“Apalagi dilepaskan dari hati orang-orang yang kau sakiti, dari jantung mereka yang Anda miskinkan dan dari tubuhtubuh yang Anda telanjangi. Orang-orang yang ditindas tak akan mati, sementara orang yang menindas tak akan hidup lama.”

“Silakan kalian mau berbuat apa saja, terserah, Kami, orang-orang yang terzhalimi akan mengadukan semuanya kepada Tuhan. “Mereka yang zhalim pasti tahu kemana mereka akan kembali.‘ Wassalam, Nafisah.”

Al-Qirmani mengatakan, “Sesudah membaca surat itu, tak lama kemudian, Ibnu Thulun menghentikan tindakantindakannya yang menyakiti rakyat.” []

Tags: BeradakehidupanMesirSayyidah Nafisah
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Toleransi

Menengok Toleransi Ideal Ala Muslim dan Hindu di Pulau Lombok

1 Desember 2023
pernikahan bukan solusi

Pernikahan Bukan Solusi untuk Meminimalisir Kekerasan Seksual

29 November 2023
Komnas Perempuan

Kiprah Komnas Perempuan Selama 25 Tahun Didirikan

28 November 2023
Rahmah

Tadarus Subuh: Rasulullah SAW sebagai al Rahmah al Muhdah

28 November 2023
Asma al-Murabit

Asma Al-Murabit: Perempuan Ulama yang Menuntut Pembebasan Kaum Perempuan

27 November 2023
Insecure

Sering Insecure? Mari Memahami Makna QS At-Tin Ayat 4 Dengan Cermat!

27 November 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anxiety

    Menyikapi Anxiety dengan Romanticizing Life ala Stoicisme

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Hanya Perempuan, Laki-laki juga Rentan Menjadi Korban Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menilik Pendekatan Tafsir Ala Qiraah Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Fadilah Munawwaroh: Ulama Perempuan Muda yang Aktif Menyuarakan Bahaya Perkawinan Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Feminisida: Pelenyapan Nyawa yang tidak Netral Gender

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menengok Toleransi Ideal Ala Muslim dan Hindu di Pulau Lombok
  • 4 Solusi Alternatif untuk Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Pesantren
  • Konflik Relasi Ibu dan Anak Perempuan (dewasa) nya
  • Ini 4 Tips Mencegah Kekerasan Seksual di Kampus
  • Bu Nyai Azizah, Sosok Wanita Inspiratif dari Tanah Semarang

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist