• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Konsep Birr Al-Walidain dan Birr Al-Aulad

Konsep birr al-walidain merupakan ajaran dasar dalam Islam yang menuntut setiap orang untuk berbakti kepada kedua orangtuanya.

Redaksi Redaksi
26/07/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
birr al-walidain

birr al-walidain

717
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sebagai umat Islam, mungkin kita mungkin pernah mendengar konsep birr al-walidain atau berbakti kepada kedua orang tua. Namun, jarang mendengar konsep birr al-aulad atau berbuat baik kepada anak-anak.

Keduanya penting dalam Islam, berbuat baik kepada orangtua yang lemah karena lanjut usia (kabir) atau berbuat baik kepada anak yang masih kecil (shighar).

Dari Zarbi, dia berkata: Aku mendengar Anas bin Malik menuturkan seorang tua hendak menemui Rasulullah Saw. Lalu ketika itu sekelompok orang tidak segera memberi kesempatan membuka jalan baginya (untuk menghadap Rasul).

Lalu Rasul pun bersabda, “Tidak termasuk golongan umatku, mereka yang (tua) tidak menyayangi yang muda, dan mereka yang (muda) tidak menghormati yang tua.” (Sunan al-Tirmidzi, no. 2043).

Menghormati dan menyayangi adalah perbuatan baik. Islam, melalui al-Qur’an dan Hadis, memiliki kosakata tentang perbuatan baik banyak sekali. Di antaranya hasan, shalih, khair, thayyib, dan juga birr.

Baca Juga:

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

Bagaimana Mubadalah Memandang Fenomena Perempuan yang Menemani Laki-laki dari Nol?

Iduladha sebagai Refleksi Gender: Kritik Asma Barlas atas Ketaatan Absolut

Membaca Novel Jodoh Pasti Bertemu dalam Perspektif Mubadalah

Salah satu ayat yang cukup lengkap mengartikulasikan al-birr adalah QS. al-Baqarah (2): 177 :

لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةِ وَالْكِتٰبِ وَالنَّبِيّٖنَۚ وَاٰتَى الْمَالَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِۙ وَالسَّاۤىِٕلِيْنَ وَفىِ الرِّقَابِۚ وَاَقَامَ الصَّلٰوةَ وَاٰتَى الزَّكٰوةَۚ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عَاهَدُوْاۚ وَالصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْاۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ

Artinya: Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat. Melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, Hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi.

Memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya.

Melaksanakan shalat, menunaikan zakat, menepati janji apabila berjanji: sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (QS. al-Baqarah ayat 177)

Kebaikan

Dalam ayat ini disebutkan bahwa kebaikan (al-birr) itu bukan dengan klaim, tetapi dengan tindakan nyata.

Mulai dari keimanan kepada Allah Swt., Hari Akhir, para malaikat, kitab-kitab, para nabi, menafkahkan harta yang dicintai untuk kerabat, dan anak yatim.

Kemudian orang miskin atau orang yang membutuhkan, melakukan shalat, membayar zakat, menunaikan janji, bersikap sabar atas segala kesulitan, kesusahan, dan kekurangan dalam hidup.

Makna-makna dari al-birr ini menjadi menarik ketika dihubungkan dengan birr al-walidain atau berbakti pada kedua orangtua. Konsep birr al-walidain merupakan ajaran dasar dalam Islam yang menuntut setiap orang untuk berbakti kepada kedua orangtuanya.

Pada saat yang sama, Islam juga, melalui Hadis Nabi Saw., mengenalkan padanannya, yaitu birr al-aulid. Birr al-aulad menuntut para orangtua untuk berbakti atau tepatnya berbuat baik kepada anak-anak mereka.

Sebagaimana birr al-walidain, birr al-aulad juga ajaran dasar Islam yang Nabi Saw kenalkan. Namun, birr al-aulad belum sepopuler seperti birr al-walidain. []

Tags: Birr Al-AuladBirr al-walidainKonsepMubadalah
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Nabi Saw

Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

18 Juli 2025
rajulah al-‘Arab

Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan

Mengapa Perempuan Ditenggelamkan dalam Sejarah?

18 Juli 2025
Rabi’ah al-Adawiyah

Belajar Mencintai Tuhan dari Rabi’ah Al-Adawiyah

18 Juli 2025
Sejarah Perempuan dan

Mengapa Sejarah Ulama, Guru, dan Cendekiawan Perempuan Sengaja Dihapus Sejarah?

17 Juli 2025
Menjadi Pemimpin

Perempuan Menjadi Pemimpin, Salahkah?

17 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Penindasan Palestina

    Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID