• Login
  • Register
Selasa, 15 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Lelaki Amoral dan Ungkapan Pohon Tanpa Buah

Siti Nur Amanah Siti Nur Amanah
18/05/2020
in Aktual
0
(sumber foto news.detik.com)

(sumber foto news.detik.com)

28
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Setelah sebelumnya publik dihebohkan dengan berita RS, mahasiswa asal Indonesia yang telah melakukan tindakan asusila terhadap ratusan pria di Inggris tempat dimana dia menimba ilmu, dan kini dunia digemparkan lagi dengan kasus yang hampir serupa.

Adalah IM berdasarkan rilis LBH Yogya, salah seorang alumni Arsitektur UII yang kini sedang melanjutkan study S2 di University of Malbourne, diduga melakukan tindakan pelecehan terhadap puluhan perempuan saat ia amsih menempuh pendidikan di Jogja.

Terduga merupakan salah seorang mahasiswa berprestasi, penerima beasiswa Australia Award Scholarships. Disamping segudang prestasi akademik yang dimilikinya, dia juga merupakan hafiz (penghapal) Al-Qur’an, mengisi pengajian di masjid-masjid bahkan sampai dipanggil ustadz, dan jadi motivator di mana-mana.

Baik RS dan IM keduanya tentu saja orang-orang terpelajar, dan mempunyai kecukupan ilmu. Apalagi IM, melihat dari biografinya di atas, tentua ia bukan orang sembarangan. Mahasiswa berprestasi yang memiliki wawasan keilmuan dan keagamaan yang mumpuni.

Tterbukti dia jadi motivator dan biasa mengisi pengajian di masjid-masjid. Tentunya dia mengerti tentang hukum-hukum islam, tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam Islam. Namun sayang, RS dan IM menjadi lelaki amoral, yang telah merisak masa depan manusia lain, hingga tak pantas mendapat penghormatan dari siapapun.

Baca Juga:

Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi

Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi

Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam

Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

Dalam surah An-Nur ayat 33 misalnya, Allah SWT berfirman yang artinya:” Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (dirinya), sampai Allah memberikan kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya”.

Dari kasus diatas, penulis jadi teringat ungkapan salah satu kalimat hikmah:“Al-ilmu bila amalin kasysyajari bila tsamarin”, yang artinya “Ilmu tanpa amal ibarat pohon tak berbuah”.

Peribahasa tersebut mengandung makna seorang yang memiliki ilmu, tetapi sikap dan perilakuknya sama sekali tidak mencerminkan keilmuannya. Perbuatannya bahkan berbanding terbalik dari ilmu yang telah dimiliki.

Hal itu berarti Ilmu yang dimikinya tidak membuat dia mendapatkan hidayah dan malah semakin jauh dari Allah SWT. Seperti salah satu sabda Nabi Muhammad SAW:“Barangsiapa yang bertambah ilmunya dan tidak bertambah hidayahnya, niscaya ia akan bertambah jauh dari Allah swt”.

Maka, seseorang yang berilmu akan tetapi tidak membuat dia semakain baik akhlaknya, tidak membuat dia bertambah taat kepada-Nya, tidak memberi manfaat kepada sesamanya, yang akan terjadi adalah membuat dia semakin jauh dari Allah.

Sehingga sebaik-baiknya ilmu adalah yang dilandasi dengan keimanan. Dengan iman yang kuat, ilmu yang dimiliki tentu saja akan membuatnya menjadi pribadi mulia. Mendapatkan posisi yang baik di tengah manusia dan dihadapan Sang Pencipta.

Seperti firman Allah swt dalam surah Al-Mujadilah ayat 11 yang artinya:” …niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…”

Kita dapat merasakan manfaat ilmu ketika kita mampu mewujudkannya dalam tindakan nyata. Ilmu yang membawa keberkahan adalah ketika ilmu yang dimiliki mampu memberi pencerahan untuk orang lain. Seberapapun tingginya ilmu yang dimiliki seseorang, tetapi ilmu yang dimilikinya tidak dapat memberi manfaat, baik itu untuk dirinya sendiri, apalagi untuk orang lain, maka percuma saja ilmu yang telah dipelajarinya itu.

Singkatnya, menurut Didi Junaedi ilmu yang membawa rahmat adalah ilmu yang bermanfaat bagi umat, Ilmu yang membawa berkah adalah ilmu yang mampu menggugah untuk hidup lebih terarah, Ilmu yang membawa hidayah adalah ilmu yang dapat mengubah seseorang dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang, Ilmu yang membawa cahaya adalah ilmu yang mengantarkan pemiliknya menuju kebahagiaan dunia-akhirat.

Sebagai penutup, penulis akan mengambil firman Allah dalam surah An-Nur ayat 52 yang artinya ;”Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertaqwa kepada-Nya, mereka itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan”. []

Siti Nur Amanah

Siti Nur Amanah

Penulis adalah lulusan S1 IKIP PGRI Semarang tahun 2011, lulusan S2 Universitas Negeri Semarang tahun 2014, menjadi dosen Program Studi Ekonomi Syariah IAI Cirebon dan Pegiat Literasi IAI Cirebon.  Menulis buku Moderasi Islam di Era Disrupsi dalam Pandangan Pendidikan Islam dan Ekonomi Syariah (Sebuah antologi essay dari para cendikiawan Islam Jawa Barat dan Banten) tahun 2018.

Terkait Posts

Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Krisis Ekologi

    Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ronggeng Dukuh Paruk dan Potret Politik Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Asma’ binti Yazid: Perempuan yang Mempertanyakan Hak-Haknya di Hadapan Nabi
  • Empat Prinsip NU Ternyata Relevan Membaca Krisis Ekologi
  • Ukhuwah Nisaiyah: Solidaritas Perempuan dalam Islam
  • Merawat Bumi Sebagai Tanggung Jawab Moral dan Iman
  • Jihad Perempuan Melawan Diskriminasi

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID