• Login
  • Register
Sabtu, 3 Juni 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Salahuddin al-Ayyubi : Orang Pertama Merayakan Maulid Nabi Saw

Pada saat itu, Sultan Saladin menyelenggarakan sayembara penulisan riwayat Nabi beserta puji-pujian bagi Nabi dengan bahasa yang indah. Seluruh ulama dan sastrawan diundang untuk mengikuti kompetisi tersebut. Pemenang pertama adalah Syekh Jafar Al-Barzanji.

Redaksi Redaksi
04/10/2022
in Hikmah
0
maulid nabi

maulid nabi

388
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pandangan lain yang populer menyebutkan bahwa orang pertama merayakan Maulid Nabi adalah Salahuddin al-Ayyubi, atau lebih dikenal dengan panggilan Sultan Saladin (tahun 580 H/1184).

Pada saat itu, Sultan Saladin menyelenggarakan sayembara penulisan riwayat Nabi beserta puji-pujian bagi Nabi dengan bahasa yang indah.

Seluruh ulama dan sastrawan diundang untuk mengikuti kompetisi tersebut.

Pemenang pertama adalah Syekh Jafar Al-Barzanji. Nama lengkapnya Ja’far al-Barzanji bin Hasan bin Abdul Karim. Ia lahir di Madinah tahun 1690 dan meninggal tahun 1766.

Barzanji berasal dari nama sebuah tempat di Kurdistan, Barzinj. Puisi-puisi Madah ciptaan Syekh ini pada asalnya diberi judul “Iqd al-Jawahir” yang bermakna kalung permata, tetapi orang lebih suka menyebut pengarangnya.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Dukungan Nabi Saw Kepada Perempuan yang Aktif di Ruang Publik
  • Kisah Perjalanan Rumah Tangga Nabi Muhammad Saw
  • Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Adalah Manusia
  • Kisah Ketika Nabi Muhammad Saw Memberi Makan Seorang Yahudi Buta

Baca Juga:

Dukungan Nabi Saw Kepada Perempuan yang Aktif di Ruang Publik

Kisah Perjalanan Rumah Tangga Nabi Muhammad Saw

Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) Adalah Manusia

Kisah Ketika Nabi Muhammad Saw Memberi Makan Seorang Yahudi Buta

Karyanya dikenal sampai sekarang sering dibaca masyarakat di kampung-kampung pada peringatan Maulid Nabi.

Berikut karyanya yang artinya :

Aduhai Nabi, Selamat dan Damailah Engkau
Rasul, Salam dan Damailah Engkau
kekasih, Selamat dan Damailah Engkau
Sejahteralah Engkau
Telah terbit purnama di tengah kita
Kemudian tenggelam semua purnama
Seperti cantikmu tak pernah kupandang Aduhai wajah ceria
Engkaulah matahari, Engkau purnama, Engkau cahaya di atas cahaya
Kau permata tak terkira, Engkau lampu di setiap hati
Aduhai kekasih, aduhai Muhammad Aduhai pengantin rupawan, yang kokoh, yang terpuji dan imam dua kiblat

Puisi-puisi ini, selalu masyarakat muslim hampir di seluruh dunia muslim menyanyikannya dan hafal, tak terkecuali Indonesia.

Pada saat membacakan puisi-puisi ini, orang-orang yang hadir bangkit berdiri dalam sikap penuh penghormatan terhadap sang Nabi. Mereka membayangkan seakan-akan sang Nabi datang dan hadir di tengah-tengah mereka saat Maulid Nabi. []

Sumber tulisan : Buku Merayakan Hari-hari Indah Bersama Nabi Muhammad karya KH. Husein Muhammad.

Tags: Maulid NabimerayakanNabi Muhammad SAWorangpertamaSalahuddin al-Ayyubi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Setara

Prinsip Kesetaraan Dalam Islam

3 Juni 2023
Keadilan Bagi Perempuan

Keadilan Bagi Perempuan Harus Didasarkan Pada Hak Asasi Manusia

3 Juni 2023
Perempuan Korban

Mendengarkan Suara Perempuan Korban

2 Juni 2023
Instrumen Hukum

Instrumen Hukum Gagal Memenuhi Keadilan bagi Perempuan

2 Juni 2023
keadilan

Keadilan Bagi Perempuan

31 Mei 2023
Eksploitasi Hewan

Eksploitasi Hewan, Bukti Minimnya Empati Manusia

31 Mei 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Maria Ulfah Santoso

    Maria Ulfah Santoso, Perempuan Yang Ikut Berkontribusi Lahirnya Pancasila

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dewi Suhita, Ratu Majapahit : Sosok di Balik Tegarnya Karakter Alina Suhita

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Childfree sebagai Pilihan Hidup

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menyempurnakan Tips Langgeng Berumah Tangga ala Gus Baha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Unearthing Muarajambi Temples: Menyingkap Kemegahan Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Prinsip Kesetaraan Dalam Islam
  • Peran Putri Owutango dalam Perkembangan Islam di Gorontalo
  • Keadilan Bagi Perempuan Harus Didasarkan Pada Hak Asasi Manusia
  • Menilik Relasi Gender dalam Agama Budha
  • Mendengarkan Suara Perempuan Korban

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist