• Login
  • Register
Sabtu, 4 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Selaput Dara, Masihkah Menjadi Indikator Perawan?

Mahmudah Mahmudah
23/09/2020
in Kolom, Personal
0
396
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Sampai saat ini, salah pandang tentang keperawanan perempuan masih terjadi di masyarakat sekitar kita. Tentu saja tidak terlepas dari tabunya membicarakan seputar seksual atau kesehatan reproduksi. Masyarakat masih menganggap bahwa membicarakan seksual adalah saru, jorok dan ngeres.

Dari hal tersebut, yang banyak dirugikan adalah perempuan, mendapatkan beban berupa stigma negatif. Padahal berbicara keperawanan, bukanlah sesuatu hal yang dianggap tabu, melainkan penting sekali untuk dibahas dan diketahui permasalahannya.

Menerjemahkan keperawanan bukanlah hal yang gampang. Pada umumnya, masyarakat mendefinisikan sebagai seseorang yang belum pernah melakukan hubungan seksual.  Masyarakat memandang bahwa kali pertama melakukan hubungan seksual selaput dara atau hymen akan robek hingga mengeluarkan darah ketika hubungan seksual itu tidak lagi dikatakan perawan. Namun pada faktanya tidak demikian, banyak faktor penyebabnya.

Frank Netter, penulis buku “The Human Sexuality”  menyebutkan, selaput dara atau hymen adalah jaringan mukosa tipis yang mengelilingi seluruh atau sebagian liang vagina luar. Selaput dara bisa robek jika seseorang sudah melakukan hubungan seksual. Tapi, robek atau terlukanya selaput dara bisa disebabkan oleh hal lain.

Seperti yang dilansir Daily hunt, yaitu sebagai berikut ;

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik
  • Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

Baca Juga:

Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker

Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

Pertama, aktivitas fisik yang melibatkan vagina dan berisiko merusak selaput dara. Misalnya olahraga bersepeda, menunggang kuda dan lompat tinggi.

Kedua, masturbasi. Ketika seorang perempuan melakukan masturbasi dengan sex toys akan berisiko rusaknya atau robeknya selaput dara.

Ketiga, penanganan medis atau operasi bisa menyebabkan rusaknya selaput dara.

Keempat, kecelakaan. Biasanya orang yang pernah mengalami kecelakaan berisiko mendapatkan selaput dara robek.

Hal tersebut karena selaput dara atau hymen perempuan beragam. Ada yang tipis, tebal, elastis, dan tidak elastis. Dan ini yang mempengaruhi mudah robek atau tidaknya. Seperti yang  diungkapkan oleh Gynecologist, dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.OG yang dilansir dari JawaPos.com bahwa, perempuan memiliki empat tipe selaput dara atau hymen. Pertama, normal hymen. Selaput dara dan lubang vagina tipe ini memiliki ukuran utuh dan bisa dikatakan normal. Sehingga tipe ini mudah untuk berhubungan seksual dan menstruasi.

Kedua, microperforate hymen. Tipe ini memiliki lubang vagina yang kecil dan selaput dara yang lumayan sangat tebal. Saat awal berhubungan seksual agak susah kalaupun bisa penetrasi mungkin terjadi perdarahan agak banyak.

Begitupun saat mengalami menstruasi, darah yang keluar lebih sedikit. Biasanya tipe ini membutuhkan bantuan untuk bisa robek agar ukuran selaput dara menjadi normal. Caranya, bisa dilakukan dengan operasi hymenorhaphy.

Ketiga, imperforate hymen. Tipe ini termasuk selaput dara yang berbahaya. Karena selaput dara menutupi lubang vagina. Biasanya akan mengalami sakit perut yang sangat hebat karena tertutup secara total. Pun ketika menstruasi tidak ada darah yang keluar. Karena darah yang ada di rahim kembali lagi melewati saluran indung telur dan keluar mengisi seluruh perut.

Keempat, septate hymen. Tipe selaput dara ini terdapat sekat di antara lubang vagina. Hymen yang bersekat bisa mengalami menstruasi seperti biasa. Tapi saat pertama kali berhubungan akan terjadi pendarahan. Bahkan ada yang tidak bisa berhubungan tergantung tebalnya sekat selaput dara itu sendiri.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat diambil benang merahnya bahwa, utuhnya selaput dara atau hymen tidak menjamin keperawanan seseorang atau menentukan apakah orang tersebut sudah melakukan hubungan seksual. Banyak faktor yang menyebabkan selaput dara atau hymen robek atau terluka. []

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tags: kesehatan reproduksiMenstruasiperempuan
Mahmudah

Mahmudah

Alumni Pondok Pesantren Buntet, Cirebon. Saat ini pemberdayaan di Patriot Desa Jawa Barat dan aktif di organisasi PMII Cabang Cirebon. Menyukai isu-isu keperempuanan, kesehatan reproduksi, kegiatan kemasyarakatan dan perdamaian.

Terkait Posts

Industri Halal

Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan

4 Februari 2023
Hari Kanker Sedunia

Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker

4 Februari 2023
Kehidupan Rumah Tangga

Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

4 Februari 2023
Gaya Hidup Minimalis

Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

3 Februari 2023
Satu Abad NU

Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

3 Februari 2023
Peran Ayah bagi Anak Perempuan

Fenomena Fatherless dan Peran Ayah bagi Anak Perempuannya

2 Februari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nabi Saw Menghormati Anak Perempuan

    Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik
  • Hari Kanker Sedunia: Pentingnya Deteksi Dini untuk Cegah Kanker
  • Kisah Saat Para Perempuan Menjadi Saksi Kelahiran Nabi Muhammad Saw
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist