• Login
  • Register
Kamis, 30 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Upaya Nabi Menjaga Bumi: Refleksi atas Musibah Banjir Jakarta dan Sekitarnya

Zahra Amin Zahra Amin
06/01/2020
in Aktual
0
12
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Merangkum dari beragam berita, beberapa wilayah di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir beberapa hari belakangan ini. Berdasarkan dara dari Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat tujuh kelurahan di Jakarta yang dilaporkan terendam banjir.

Selain di Jakarta, sejumlah daerah di Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan dan Lebak, juga menjadi area terdampak banjir. Tak hanya merenggut puluhan nyawa yang meninggal, dan harta benda menghilang. Banjir juga menghambat aktivitas serta berimbas pada perekonomian masyarakat Ibu Kota, serta banyak transportasi umum yang terkendala beroperasi.

Lansia, perempuan dan anak-anak, akan menjadi kelompok yang paling rentan menjadi korban bencana. Terutama bagi perempuan yang sedang menstruasi, ibu hamil, ibu baru melahirkan, ibu masih menyusui, serta anak-anak yang masih berusia di bawah lima dan tiga tahun. Tentu tidak hanya sekedar mengucapkan kata “prihatin”, tetapi sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, telah banyak dibuka posko bantuan bencana banjir, hingga donasi kemanusiaan.

Salah satu penyebab utama banjir, dilansir dari Liputan6.com, adalah curah hujan yang tinggi sejak 1 Januari 2020. Bahkan BMKG memperkirakan hujan akan terus turun hingga satu minggu ke depan. Sehingga masyarakat dihimbau agar selalu waspada dengan banjir susulan.

Bencana alam seperti banjir yang tengah melanda Jakarta ini, seyogyanya menjadi alarm tanda bahaya bagi kita, bahwa dampak global warming itu nyata. Selain persoalan kondisi alam yang tidak bisa diprediksi, seperti banjir dan longsor, namun ada hal-hal yang masih bisa dilakukan kita sebagai manusia yang diberi amanat sebagai khalifah atau penjaga kelestarian alam.

Baca Juga:

Masa Tua adalah Masa Menua Bersama Pasangan

Bacaan Doa Ketika Melempar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah

Peran Anak Muda Dalam Mencegah Krisis Iklim

Makna Jumrah: Simbol Perjuangan Manusia Bersihkan Hati

Sebagaimana yang ditulis oleh Ibu Profesor Doktor Musdah Mulia, MA dalam bukunya “Muslimah Reformis”, bahwa umat Islam hendaknya punya kesadaran untuk menjaga kelestarian alam, yang bahkan sudah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, pada 14 abad yang lalu.

Ada tiga hal upaya Nabi untuk menjaga kelestarian bumi ini. Pertama, Nabi tercatat melakukan usaha penetapan daerah konservasi dengan menjadikan wilayah Naqi’ sebagai wilayah konservasi. Kebijakan Nabi ini juga diiikuti Khalifah Umar dengan menjadikan Saraf dan Rabazah sebagai daerah konservasi. Gerakan konservasi ini, menurut Musdah Mulia, perlu lebih kuat digemakan agar menjadi kebijakan mainstream dari pemerintah dan para pemangku kebijakan.

Kedua, upaya lain yang dilakukan Nabi adalah mendorong umatnya agar rajin menanam pohon. Mengapa perlu menanam pohon?. Setidaknya ada dua alasan penting. Yakni, pertimbangan manfaat seperti dinyatakan dalam QS. ‘Abasa (80) : 24; 24-32, dan pertimbangan keindahan seperti disebut dalam QS. Al-naml (27): 60.

Ketiga, upaya terakhir tapi tidak kurang pentingnya adalah Nabi melarang umatnya melakukan pencemaran. Khususnya terkait air bersih. Pencemaran ini kerap kali dilakukan oleh para penambang dan industri, yang mengabaikan izin terkait analisis dan dampak lingkungan (amdal).

Maka jika kita mentahbiskan diri sebagai umat Nabi, untuk para pemimpin yang punya peran sebagai pengambil kebijakan terkait lingkungan dan upaya mencegah banjir agar jangan sampai terjadi lagi, setidaknya harus meniru langkah yang telah dilakukan oleh Sang Nabi itu.

Sementara bagi masyarakat, mempraktekkan pola hidup bersih dan sehat, dengan membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik, dan menggunakan air bersih secukupnya, akan menjadi salah satu upaya kita menjadi khalifah, penjaga pelestarian bumi dan seluruh isinya.

Dengan kebijakan pemimpin yang selaras, tepat sasaran dan sesuai anggaran, ditunjang dengan kesadaran masyarakat akan kebersihan, bukan tidak mungkin, mimpi Jakarta dan daerah lainnya, agar terbebas dari banjir akan terrealisasikan. Karena bumi ini bukan hanya milik kita, tetapi kita hanya meminjamnya dari generasi berikut. Maka, sebagaimana Nabi mencontohkannya, jaga dan rawatlah bumi dengan penuh cinta serta kesadaran purna.

Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

tadarus subuh

Tadarus Subuh Ke-24 : Apakah Semua Aktivitas Istri Harus Seizin Suami

18 Juni 2022
Allah mendengar suara perempuan

Moderasi Beragama Menurut Ulama KUPI

2 Juni 2022
Pancasila Sesuai Syariat Islam

Makna Pancasila Menurut Ulama KUPI

2 Juni 2022
Ulama NU Tegaskan Ideologi Pancasila Sudah Final

Ulama NU Tegaskan Ideologi Pancasila Sudah Final

1 Juni 2022
Pancasila Sesuai Syariat Islam

4 Dalil Al-Qur’an Tentang Pancasila Sesuai Syariat Islam

1 Juni 2022
Pancasila Sesuai Syariat Islam

Pancasila Sumber Inspirasi Keadilan Gender

31 Mei 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • istri taat suami tidak kunjungi ayah yang sakit

    Kisah Istri Taat Suami tidak Kunjungi Ayah yang Sakit sampai Wafat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fikih Haji Perempuan: Sebuah Pengalaman Pribadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Jumrah: Simbol Perjuangan Manusia Bersihkan Hati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melihat Relasi Gender Melalui Kacamata Budaya Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tetap Bangga dan Bahagia Menjadi Perempuan yang Tidak Sempurna

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Masa Tua adalah Masa Menua Bersama Pasangan
  • Bacaan Doa Ketika Melempar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah
  • Peran Anak Muda Dalam Mencegah Krisis Iklim
  • Makna Jumrah: Simbol Perjuangan Manusia Bersihkan Hati
  • Tetap Bangga dan Bahagia Menjadi Perempuan yang Tidak Sempurna

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist