Mubadalah.id – Wakil Presiden (Wapres) KH. Ma’ruf Amin menyebutkan bahwa sejak zaman dahulu para ulama perempuan melaksanakan begitu banyak kerja kebaikan dengan penuh integritas, bagi keluarga dan masyarakat, khususnya dalam dakwah dan penyemaian ilmu pengetahuan.
Wapres menyebutkan bahwa Siti Khadijah ra, istri Baginda Rasulullah Saw, sosok pengusaha sukses itu juga selalu hadir dan mendampingi Rasulullah Saw dalam menyampaikan dakwah, maupun saat menghadapi beragam rintangan, termasuk ancaman dari kaum jahiliah.
Selain Siti Khadijah ra, Siti Aisyah ra, istri Nabi Muhammad Saw sosok perempuan yang berperan besar sebagai perawi Hadits.
“Beliau ikut menyiarkan ilmu-ilmu Islam yang diserap langsung dari Nabi Muhammad Saw,” kata Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada acara Konferensi Internasional KUPI “The Role of Women Ulama in Preserving the Nationality, Humanity, and Integrity”, di UIN Walisongo Semarang, pada Rabu, 23 November 2022.
Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari
Wapres mengungkapkan bahwa di Tanah Air Indonesia ada sosok Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari sebagai salah satu role model ulama perempuan.
Putri dari Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari itu mendirikan madrasah putri pertama di Makkah tahun 1942, yaitu Madrasah Kuttabul Banat.
“Beliau menjadi satu-satunya perempuan yang menjadi anggota Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama, yang umumnya para ulama dan kiai sepuh ikuti, karena memiliki kedalaman dan keluasan ilmu agama,” jelas ulama asal Banten itu.
Bahkan, Wapres mengungkapkan, tentunya, masih banyak ulama perempuan tanah air yang berjasa meninggikan martabat umat dan negara. Mereka bergerak di seluruh pelosok tanah air, bahkan di antara begitu banyak keterbatasan.
Oleh sebab itu, Wapres memberikan apresiasi atas seluruh perjuangan ulama perempuan Indonesia.
“Semangat keislaman, nasionalisme, kemanusiaan, dan integritas ulama perempuan terdahulu sepatutnya terus kita kobarkan. Karena seiring semakin beratnya tantangan masa depan bangsa,” jelasnya.
“Terlebih di kehidupan modern seperti sekarang, peranan perempuan semakin penting dalam menopang keluarga, masyarakat dan bangsa. Karena jumlah perempuan dan laki-laki di negara kita seimbang, dan sama-sama dalam usia produktif,” tandasnya. (Rul)