• Login
  • Register
Rabu, 2 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Film Rabi: Mengungkap Isu Kepemilikan Tubuh Perempuan

Film ini menceritakan potret suatu daerah yang tidak perlu ditutup-tutupi dan dianggap tabu oleh masyarakat setempat. Ia mengkisahkan kehidupan seorang perempuan yang dijual oleh orangtuanya kepada pamannya untuk jaminan hutang.

Sarifah Mudaim Sarifah Mudaim
23/05/2021
in Film, Rekomendasi
0
Perempuan

Perempuan

221
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Woman March dan Komunitas Perempuan Indramayu mengadakan acara nonton bareng (nobar) dan berdiskusi film yang diselenggarakan di kedai kopi Bankit pada bulan April lalu. Acara nobar sendiri digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Nobar film dengan judul  ‘Rabi’ ini diangkat dari cerpen karya juragan jamaah telembukiyah alias Kedung Darma Romansha. Nobar film ini mampu menarik antusias dari berbagai element masyarakat untuk hadir menyaksikan pemutaran film. Tapi sayangnya tidak dihadiri langsung oleh sang juragan

Film ini menceritakan potret suatu daerah yang tidak perlu ditutup-tutupi dan dianggap tabu oleh masyarakat setempat. Ia mengkisahkan kehidupan seorang perempuan yang dijual oleh orangtuanya kepada pamannya untuk jaminan hutang. Ia tinggal bersama pamannya akan tetapi pamannya sering memaksanya berhubungan seksual, dan mempekerjakannya sebagai PSK. Kharisma yang terbilang masih anak-anak usia sekolah tetapi ia tidak bersekolah karena perekonomian keluarga.

Ia kabur dari pamannya dan menemui temannya yang bernama Dara meminta ikut bekerja karena ingin punya uang sendiri. Malang tak dapat ditawar ternyata Dara mempekerjakan Kharisma sebagai PSK dan tinggal bersama mucikari, ia terpaksa menjadi pekerja seks komersial karena desakan ekonomi. Dia bernama Nurlaela yang kemudian diganti namanya menjadi Kharisma. Dia telah menjadi primadona di tempatnya bekerja.Konflik film Rabi dimulai saat Kharisma jatuh cinta dengan salah satu pelanggannya yakni Untung. Kemudian Untung menikahi Kharisama dan Kharisma berhenti dari dunia prostitusi.

Belum lama mereka menikah, datang seorang perempuan menerobos masuk rumah tangga mereka. Dia adalah Wasti, istri dari Untung. Untung telah menikah dengan Wasti dan Kharisma tidak mengetahuinya. Konflik film Rabi berakhir dengan terusirnya Kharisma dari rumah Untung, sebab Untung lebih memilih Wasti. Kemudian Kharisma kembali lagi ke dunia prostitusi dengan perut yang tengah membuncit.

Film Rabi digarap pada tahun 2019 oleh rumah produkasi Dua Lensa. Penggunaan bahasa dalam film Rabi menggunakan bahasa lokal Indramayu dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Baca Juga:

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

Fenomena ini terjadi karena adanya akar masalah yang serius, bisa jadi berawal dari kebijakan-kebijakan yang katanya wakil rakyat, justru tidak untuk kepentingan rakyat malah menyusahkan atau mempersulit masyarakat. Misalnya, masalah pendidikan, lapangan pekerjaan, kesenjangan sosial, perdagangan manusia, dan pelacuran.

“Untuk itu mari kita saling berkolaborasi untuk mencari solusi jalan keluar agar sama-sama mendapatkan keadilan hak dan kewajiban sebagai warga negara, khususnya perempuan Indramayu yang selalu distigmakan dengan perempuan kurang baik, biar makin percaya diri menyebutkan nama kota asal kelahiran” ucap Darwinih, Sekwil Koalisi Perempuan Indonesia Jawa Barat, yang pada sore hari itu hadir sebagai pengisi acara diskusi.

Lantas bagaimana pandangan Islam dalam situasi seperti di atas, siapakah pemilik tubuh perempuan? Betul kah tubuh perempuan adalah milik mutlak laki-laki? Sejarah panjang umat manusia diwarnai dengan kesadaran bahwa perempuan bukan manusia, sehingga perempuan diperlakukan tidak manusiawi hanya karena dia perempuan.

Kemudian tauhid dalam Islam mengubah secara revolusioner nilai kedudukan laki-laki dan perempuan.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.

Laki-laki dilarang menuntut perempuan untuk tunduk mutlak, sebab sebagai sesama hamba Allah Swt, keduanya hanya boleh tunduk mutlak kepada Allah Swt. Laki-laki juga dilarang menuntut perempuan untuk mengabdi pada kemaslahatan laki-laki saja, sebab sebagai sesama khalifah fil ardh keduanya mengemban amanah Allah untuk sama-sama mengabdikan diri demi kemaslahatan makhluk-Nya di muka bumi seluas-luasnya.

Jadi, tubuh laki-laki dan perempuan adalah milik Allah. Namun, keduanya bertanggung jawab atas penggunaannya secara bermartabat. Di hari perhitungan (Yaumul Hisab) kelak, tubuh manusia akan bersaksi langsung di hadapan Allah untuk apa digunakan selama di dunia. Jika mengutip Riffat Hasan: setelah Tuhan, perempuan adalah milik dirinya sendiri. []

 

Tags: Film RabiGenderIndramayukeadilanKesetaraanperempuanSastraTradisi LokalWomen March
Sarifah Mudaim

Sarifah Mudaim

Sarifah Mudaim perempuan yang lahir di kota Indramayu penikmat kopi, tanpa senja dan puisi apalagi filosofi. Saat ini tercatat sebagai mahasiswa STKIP Pangeran Dharma Kusuma, segeran, Juntinyuat, Indramayu juga sebagai salah satu anggota dari Perempuan Membaca, Puan Menulis dan Waderlis (wadon dermayu menulis). Bisa disapa-sapa melalui akun instagram @sarifah104 atau email sarifahmudaim104@gmail.com

Terkait Posts

Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Fiqh Al-Usrah

Fiqh Al-Usrah Menjembatani Teks Keislaman Klasik dan Realitas Kehidupan

28 Juni 2025
Sejarah Indonesia

Dari Androsentris ke Bisentris Histori: Membicarakan Sejarah Perempuan dalam Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

27 Juni 2025
Nurhayati Subakat

Nurhayati Subakat, Perempuan Hebat di Balik Kesuksesan Wardah

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Difabel

    Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Demianus si ‘Manusia Pembalut’ dan Perlawanan terhadap Tabu Menstruasi
  • Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?
  • Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan
  • Gaji Pejabat vs Kesejahteraan Kaum Alit, Mana yang Lebih Penting?
  • Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID