Mubadalah.id – Hampir semua anak-anak menyukai animasi Disney yang kaya akan warna dan petualangan, termasuk dua anak saya, Yuning dan Kayyis. Saat menemani mereka menonton, saya baru menyadari, bahwa karakter tokoh para Princess ini telah berubah. Jika saat saya kecil, karakter yang ditampilkan Disney adalah karakter seorang Putri dengan segala kisah hidupnya hingga bertemu Pangerannya, sedangkan para Disney Princess saat ini adalah para Putri yang memiliki karakter kuat, perempuan-perempuan pendobrak batas.
Mendobrak batas bukanlah suatu aib, melainkan perjuangan yang membutuhkan keberanian. Para Disney Princess era saat ini berhasil menunjukkan sisi diri yang lain, sisi diri yang umumnya dibatasi oleh budaya patriarki yang mengekang. Siapa saja mereka:
Disney Pricess Moana: Berani Berlayar di Laut Lepas
Saat masyarakat dihinggapi ketakutan untuk berlayar ke samudera lepas karena adanya kutukan, Moana justru berani mengambil keputusan berlayar untuk melepaskan kutukan itu. Ditemani Moui dan Ayamnya, Moana mengarungi lautan lepas dan berhasil mengembalikan permata kepada Ibu Bumi. Bumi kembali hijau, kutukan pun hilang, manusia di pulau-pulau kembali mendapatkan kehidupan melalui alam.
Moana mengajarkan, tidak perlu takut dalam mengambil langkah, terutama bagi perempuan, apalagi langkah tersebut dapat menyelamatkan kehidupan banyak orang. Siapapun dia, laki-laki ataukah perempuan, keduanya berpeluang menjadi pahlawan.
Disney Princess Elsa: Menjadikan Ketidaknormalan untuk Kemaslahatan Rakyat
Terlahir dengan keadaan tidak normal, Elsa dalam animasi Frozen mampu mendobrak batas dalam masyarakatnya. Ia dapat menjadi pemimpin perempuan yang dapat memberdayakan ketidak-normalannya untuk kemaslahatan rakyatnya. Ia tidak memikirkan tentang pasangan, ia pun tidak masalah jika adiknya terlebih dahulu melangkah ke jenjang lebih serius bersama kekasihnya. Perjuangan Elsa dan adiknya Anna ini membuktikan, bahwa perempuan juga mampu untuk menjadi pemimpin dengan segala anugerah yang Tuhan berikan kepada mereka.
Disney Princess Mulan: Perempuan yang Menjadi Jenderal Militer
Siapa yang tidak tahu Mulan? Perempuan heroik yang menjadi Jendral Militer pada masanya tersebut mampu mendobrak batas. Saat perempuan seumurannya harus menikah dan melakukan pekerjaan-pekerjaan domestik, Mulan justru mewakili keluarganya untuk turun di medan peperangan. Awalnya, Ayah Mulan-lah yang akan ikut berperang, karena ia tidak memiliki anak laki-laki. Melihat kondisi Ayahnya yang sudah tua dan kaki yang tidak lagi sehat, Mulan mencuri peralatan perang Ayahnya dan kabur dengan kudanya untuk menuju kamp prajurit.
Mulan menyamar sebagai laki-laki di sana. Siapa menyana, Mulan selalu berprestasi di setiap latihan, dan ia menguasai ilmu beladiri yang belum tentu laki-laki kuasai.
Ketidak-jujuran atas identitasnya membuat dirinya tidak dapat mengeluarkan seluruh kemampuannya, hingga pada akhirnya peperangan dimenangkan oleh mereka dan Mulan membuka jatidirinya. Mengetahui hal ini, Kaisar yang juga berhutang nyawa pada Mulan tidak murka, justru memberikan apresiasi kepada Mulan dengan memberikannya jabatan serta banyak hadiah untuk klannya. Mulan mencontohkan kepada kita, bahwa jangan malu untuk menjadi perempuan, hal-hal yang bersifat maskulinpun dapat dimiliki oleh perempuan, hingga harus benar-benar diberdayakan dengan maksimal.
Disney Princess Raya: Bertualang Bersama Naga
Raya melakukan petualangan bersama Sisu, naga terakhir yang telah tertidur selama 500 tahun, untuk mengembalikan Ayah dan manusia lainnya yang membatu karena kejahatan Drun. Raya berpetualang kesana-kemari menunggangi tringgilingnya. Hampir di setiap sudut kota terdapat kesedihan, karena harus kehilangan orang terkasih yang berubah menjadi batu. Di balik konflik politik antar klan untuk menguasai dunia, Raya dan Sisu berhasil menaklukkan semuanya dan berkorban untuk mematahkan kutukan Drun.
Ya, mereka berhasil. Keadaan dunia kembali seperti sedia kala. Raya dan Sisu mengajarkan, perempuan harus memiliki kemampuan negosiasi dan komunikasi yang baik, dan itu semua harus berdasarkan dari hati yang tulus, murni untuk kebaikan bersama, bukan kepentingan diri sendiri. Mulan mencontohkan, perempuan mampu menjadi pahlawan, apapun kemampuan yang dimilikinya.
Disney Princess Merida: Bertualang Bersama Ibunya
Tokoh utama animasi Brave ini memiliki petualangan yang unik. Ia harus menyadarkan ibunya untuk dapat merdeka sebagai perempuan. Kendati ibunya harus berubah menjadi beruang, petualangan mereka berdua berhasil mengembalikan wujud sang ibu kepada wujud semula.
Petualangan anak-ibu ini juga berhasil memberikan perspektif baru kepada sang Ibu, bahwa perempuan juga membutuhkan kemampuan beladiri, berkuda, memanah, menangkap ikan, untuk bertahan hidup. Merida mampu meyakinkan Ayah dan sekutunya, bahwa ia sebagai perempuan bukan alat negosiasi untuk menguatkan kekuasaan. Ia perempuan adalah makhluk merdeka, bebas menentukan kapan ia akan menikah, dengan siapa, tanpa paksaan dari siapapun.
Merida memberi pesan, untuk bertahan hidup, perempuan haruslah mandiri, tidak selalu menggantungkan diri pada sosok laki-laki.
Disney Princess Mirabel: Tetap Bahagia Meski Tidak Punya Kekuatan Super
Tokoh utama Ecanto ini memiliki karakter yang periang, meskipun ia berbeda dari anggota keluarga Madrigal lainnya yang memiliki anugerah, tidaklah menjadi hambatan baginya untuk tetap tersenyum dan tertawa. Menjadi keluarga tuntunan bagi masyarakat, menyebabkan keluarga Madrigal harus selalu melayani mereka dengan anugerah yang dimiliki.
Ternyata, anggota keluarga yang memiliki anugerah istimewa ini tidaklah sebahagia itu, mereka kerap tertekan dan juga merasa lelah. Termasuk paman Mirabel, Bruno, ia menghilang karena kemampuan meramalnya yang dianggap membahayakan keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Saat lilin anugerah mulai padam, rumah ajaib mulai retak, anugerah-anugerah anggota keluarga juga satu-persatu menghilang, dan semuanya pun luluh-lantah tidak bersisa. Sang Nenek menyudutkan Mirabel sebagai biang kerok bencana ini. Dalam ratapannya di sudut sungai, Mirabel didatangi sang nenek yang meminta maaf karena kerap melakukannya berbeda. Disusul dengan kedatangan Paman Bruno yang menegaskan bahwa itu semua bukanlah kesalahan Mirabel.
Semua keluarga kembali bersama dan membangun ulang rumah mereka. Saat Mirabel membuka pintu rumah, keajaiban semua anggota keluarga didapatkan kembali. Ternyata, seperti sang Kakek yang berkorban dan menjadi keajaiban untuk semuanya, Mirabel jugalah yang menjadi sumber keajaiban kali ini.
Mirabel memotivasi semua perempuan, walaupun kerap mendapatkan diskriminasi, perempuan harus dapat menjalani hidup dengan tersenyum dan bahagia. Mirabel juga menyemangati semua perempuan, tidak perlu insecure dengan kemampuan orang lain, karena semua pribadi memiliki keistimewaannya masing-masing.
Disney Princess Meimei: Berubah Menjadi Panda Merah
Meimei adalah tokoh utama dalam animasi Turning Red. Menjadi keturunan Tionghoa yang hidup di Toronto tidak membuatnya menjadi seperti anak lainnya, dia tetap hidup dalam aturan kental leluhur yang sangat ketat dan mengedepankan perempuan harus menjadi perempuan yang taat, baik, tidak melawan, dan juga berprestasi. Hingga saatnya tiba, gejolak dalam hatinya membuatnya berubah menjadi Panda Merah. Ini adalah kondisi turun-temurun dalam keluarganya yang hanya dialami oleh anggota keluarga perempuan.
Semua perempuan dalam keluarga ini harus melakukan ritual untuk mengeluarkan Panda Merah dalam dirinya. Kecuali Meimei, ia tidak rela sosok Panda Merah keluar dari tubuhnya. Dengan tidak mengindahkan nasihat ibunya, ia terap pergi konser bersama teman-temannya. Tentu, hal ini membuat sang ibu marah dan merubahnya menjadi sosok panda merah yang sangat besar.
Ternyata, ukuran perubahan wujud sang ibu sangatlah besar, karena banyak hal yang ingin dia lakukan hanya ia pendam dalam diri. Hingga pada akhirnya, semua perempuan dalam anggota keluarga itu melepaskan Panda Merahnya, kecuali Meimei. Baginya, Panda Merah adalah bagian dari dirinya, dan ia bahagia. Atas keputusan ini, tidak ada anggota keluarga lainnya yang menolak, melainkan menerima dan menghargai keputusan Meimei. Siapa nyana, dari hal ini justru menjadi sumber pendapatan bagi keluarga mereka.
Meimei memberitahukan kepada para perempuan, tidak harus selalu menjadi penurut dan patuh tanpa interupsi kepada yang berasal dari luar diri, tetaplah menjadi diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Sampai kapanpun, manusia selalu memiliki dua sisi diri, bahkan lebih, yang harus diterima dan dikontrol dengan baik. Akhir kata, selamat menonton kisah-kisah Disney Princess yang hebat bersama orang-orang terkasih. []