• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Perempuan Manusia Seutuhnya

Sofianty D.N. Sofianty D.N.
30/10/2019
in Personal
0
51
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Apa maksud perempuan manusia seutuhnya? Perempuan adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki sifat lembut dan penuh kasih sayang. Saat perempuan mulai dewasa dia akan menemukan laki-laki yang dicintainya. Saat itu terjadi mereka berdua akan bersatu dalam sebuah pernikahan dengan tujuan untuk hidup bersama membangun keluarga yang bahagia, penuh cinta, dan kasih sayang.

Hampir semua perempuan mempunyai impian atau berangan-angan akan mendapatkan laki-laki yang akan menjadi imamnya, dapat membahagiakannya, mencintainya selama-lamanya.

Pada saat ini hampir semua orang, laki-laki dan perempuan berlomba-lomba untuk memperbaiki diri (hijrah). Mulai dari penampilan. Mereka ubah yang tadinya urak-urakkan hanya memakai celana jeans, baju kaos lengan pendek yang sempit di badan, dan lain-lain, menjadi laki-laki mulai memakai gamis, menggunakan peci, dan memanjangkan jenggot mereka.

Kalau laki-laki yang sudah mempunyai istri biasanya memerintahkan istri-istrinya untuk berhijrah mengikuti mereka. Kadang juga memaksa istrinya untuk memakai cadar atau penutup wajah. Mereka mengatakkan bahwa perempuan wajib menutup auratnya. Dan seorang istri wajib mengikuti semua perintah suaminya. Kalau tidak maka berdosalah istri-istri itu.

Banyak istri yang takut bila tidak mengikuti perintah dan keinginan suaminya dia akan berdosa dan akan di tempatkan di neraka. Ada sebuah dalil mengatakan bahwa surga istri ada di bawah telapak kaki suaminya.

Baca Juga:

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

“Dan meraka (wanita) memiliki hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang pantas. Tetapi para suami mempunyai kelebihan di atas mereka. Allah maha perekasa, maha bijaksana “ (QS.al-Baqarah: 28).

Setelah wali atau orang tua menyerahkan kepada suami. maka kewajiban taat istri kepada suami menjadi hak tertinggi yang harus dipenuhi. Setelah kewajiban taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

Bahkan sekarang banyak suami-suami itu ingin berpoligami. Memiliki istri lebih dari satu untuk kesempurnaan ibadahnya. Mengikuti Sunnah Rasul, katanya. Bahkan sampai memaksa istrinya untuk mengizinkannya. Kalau tidak diizinkan suami tetap akan melakukanya dengan menikah secara sirih dengan wanita lain.

Sering juga terjadi perselingkuhan oleh suami di belakang istri, ketika suami ketahuan selingkuh mereka tidak merasa berdosa dan hanya mengatakan ini terjadi karena istrinya tidak mengizinkannya untuk menikah lagi. Keadaan seperti ini adalah contoh dari ketimpangan relasi antara laki-laki dan perempuan.

Perempuan selalu menjadi bahan kesalahan laki-laki. Seakan-akan perempuan adalah biang kesalahan di dunia ini. Bukankah derajat antara laki-laki dan perempuan itu sama karena manusia, laki-laki dan perempuan, diciptakan Allah SWT. Dalam hadist Nabi Muhammad Saw menegaskan bahwa “Perempuan adalah manusia seutuhnya sebagaimana laki-laki” (QS. al-Hujuraat, 49:13)

Perempuan dan laki-laki harus diperlakukan secara manusiawi. Perebedaan keduanya tidak boleh menjadi alasan untuk melemahkan. Melainkan harus dipandang sebagai kekuatan bersama dalam menjalani kehidupan.

Islam dalam ketauhidan membawa cara pandang baru pada status, kedudukan, peran, dan nilai laki-laki dan perempuan. Pertama, perempuan tidak diciptakan dari laki-laki. Asal usul penciptaan laki-laki dan perempuan adalah sama, yaitu secara “ruhani” diciptakan dari diri yang satu atau nafsin wahida (QS. An-Nisa 4:1). Dan secara jasmani sama-sama diciptakan dari bahan serta proses yang sama (QS. Al-Mu’minun, 23:12-14).

Kedua, lakiplaki bukanlah makhluk primer sedangkan perempuan sekunder. Keduanya primer. Sebab mengemban amanah sebagai khalifah fil ardl atas seluruh makhluk Allah SWT lainnya. Keduanya juga sama-sama sekunder di hadapan Allah SWT, karena mengemban status sebagai hamba-Nya.

Ketiga, perempuan tidak mengabdikan hidup untuk kemaslahatan laki-laki. Keduanya mengabdikan hidup pada Allah SWT. Demi kemaslahatan seluruh hamba-Nya.

Keempat, perempuan tidak tunduk mutlak untuk melaksanakan perintah laki-laki. Keduanya harus kerjasama melaksanakan perintah Allah SWT mewujudkan kemaslahatan bersama.

Kelima, kualitas laki-laki dan perempuan sebagai manusia tidak ditentukan oleh jenis kelamin melainkan oleh ketakwaan yang dilihat dari seberapa jauh hidup memberi manfaat pada manusia.[]

Sofianty D.N.

Sofianty D.N.

Terkait Posts

Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Keadilan Semu

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

15 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Memahami Disabilitas: Lebih Dari Sekadar Tubuh

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version